html hit counter Ego dan Wacana: Mari Pupuk Empati serta Kebijaksanaan dalam Bertindak Tutur - Universitas Dian Nusantara

Ego dan Wacana: Mari Pupuk Empati serta Kebijaksanaan dalam Bertindak Tutur

Dilihat : 36
08 September 2025

Pembentukan sentimen tidak hanya dipengaruhi oleh berbagai hal yang dapat diperhitungkan seperti perekonomian maupun perdagangan, tetapi juga oleh aksi beserta narasi yang kita ucapkan. Manusia hidup dalam ruang lingkup sosial yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi dan berinteraksi, untuk membangun jejaring sosial. Menurut laporan Badan Pusat Statistik Nasional (BPS), Indonesia sendiri memiliki 284,44 juta jiwa. 

Dengan melihat jumlah populasi yang tercatat, dapat ditelaah lebih lanjut bahwa Indonesia memiliki tingkat literasi yang beragam. Lantas dengan keberagaman tersebut, banyak persepsi dapat terbentuk dari penelaahan wacana. 

Sebagaimana yang kita ketahui kawan UNDIRA, wacana merupakan lebih dari sekedar ungkapan perasaan maupun ide, namun juga bagian yang dapat membentuk identitas beserta respon publik. Dalam komunikasi, terdapat subbidang ilmu bernama pragmatik - yang tidak hanya mempelajari struktur kata, namun juga mengacu pada penggunaan tindak tutur dalam situasi tertentu. 

Mengetahui hal tersebut, maka kita dapat menarik kesimpulan sederhana bahwa bagaimana cara kita bertutur kata dan berperilaku dapat membentuk persepsi (terutama publik), melalui statement maupun wacana yang diberikan. 

Tentunya keputusan bertindak atau berkata seseorang dapat dibawakan dengan subjektifitas melalui ego. Ego merupakan sifat naluriah mendasar yang dimiliki setiap orang dan dapat mendikte keputusan, gaya bicara beserta, tindakan manusia. 

Dalam ilmu komunikasi dan bahasa terdapat sebuah konsep yang disebut semantik yang menuangkan bagaimana sebuah pesan yang tersampaikan dapat memiliki berbagai interpretasi yang variatif. Selain itu ada juga semiotika yang menekankan bahwa perwujudan sikap, perilaku, dan gestur dapat mempengaruhi penafsiran kolektif. 

Setiap komunikasi maupun tindakan yang tertuang sekecil apapun dapat membuahkan konsekuensi. Informasi yang disebarkan tanpa verifikasi dapat merusak reputasi seseorang atau bahkan memicu konflik yang lebih besar. Sindiran yang dianggap "hanya bercanda" dapat memicu trauma mendalam bagi penerimanya.

Kawan UNDIRA, pernahkah kalian mendengar pepatah ‘actions have consequences’? Setiap tindak tutur maupun aksi yang kita lakukan mungkin tidak memiliki efek yang dirasakan saat ini, namun pada suatu ketika akan berdampak dikemudian hari. Mengetahui demikian, sudah menjadi aturan tidak tertulis bahwa kita harus menjaga tindak tutur terutama di era digital kali ini dengan adanya kemudahan penyebaran informasi. 

Kemampuan untuk berkomunikasi dengan empati dan kebijaksanaan menjadi keterampilan yang sangat berharga. Kita memiliki pilihan: menjadi bagian dari masalah dengan terus memupuk ego dan menyebarkan kata-kata yang melukai, atau menjadi bagian dari solusi dengan menumbuhkan empati dan kebijaksanaan dalam setiap tutur kata kita. Selain itu dengan mengetahui jumlah populasi, kita juga sebagai insan yang beilmu harus lebih piawai dalam memilih diksi dan penggunaannya sesuai tempat dan waktu yang dibutuhkan. Ketahuilah bahwa tidak semua respons dapat diterima dengan baik oleh demografi yang tersedia. 

Setinggi apapun ilmu yang telah kita raih atau sejauh apapun posisi kedudukan yang telah kita capai, para kawan UNDIRA, marilah kita merenungkan sejenak bahwa kehidupan ini tidak hanya berlangsung sesaat. Setiap perbuatan dan perkataan yang kita lakukan merupakan jejak abadi yang akan menjadi saksi bisu perjalanan hidup kita. Maka dari itulah tetaplah bersikap rendah hati, karena respect sejati tidak terlahir dari achievement, namun dari pengembangan karakter berpendirian dan bagaimana cara kita menempatkan diri di hadapan publik.

Sumber Referensi: 

Safitri, Rizky Dian, et. al.  2021. TEORI TINDAK TUTUR DALAM STUDI PRAGMATIK. Jurnal Kabastra. Vol. 1. No. 1.

Pertiwi, Hesti. 2020. MENUMBUHKAN SIKAP SOPAN SANTUN DALAMKEHIDUPANSEHARI – HARI MELALUI LAYANAN KLASIKAL BIMBINGANDANKONSELING KELAS XI SMA NEGERI 3 SUKADANA. 

Hastuti, et. al. 2024. Bentuk dan Jenis Tindak Tutur Bahasa dalam Komunikasi Mahasiswa. STKIP PGRI Bandar Lampung.

(Kornelia Johana Dacosta / Humas UNDIRA)

Press Contact :

Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara

[email protected]

Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Lainnya

Kampus Tanjung Duren

Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1

Grogol, Jakarta Barat. 11470

Kampus Green Ville

JIn. Mangga XIV No. 3

Kampus Cibubur

Jln. Rawa Dolar 65

Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432