Dalam era Society 4.0 dan dinamika global yang semakin kompleks, membangun masyarakat yang adaptif dan berkelanjutan menjadi prioritas. Energi bukan hanya berupa listrik dan bahan bakar, tetapi juga mencakup energi manusia berupa kreativitas, inovasi, dan kemampuan sumber daya manusia. Pemberdayaan sumber daya energi dan manusia menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang mampu menghadapi tantangan masa depan secara holistik.

Pemanfaatan energi dan sumber daya alam dapat mendorong pertumbuhan industri lokal, meningkatkan produktivitas, dan memacu inovasi. Langkah awalnya adalah dengan mengembangkan teknologi serta mengelola sumber daya alam untuk memajukan dan memberdayakan masyarakat. Namun, ketergantungan pada energi tak terbarukan serta keterbatasan sumber daya alam menjadi tantangan yang perlu segera diatasi.

Solusi strategis terletak pada pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air. UBP Kamojang PLTP Gunung Salak, melalui Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Gunung Salak, Bogor, telah memprioritaskan penggunaan energi yang berorientasi ramah lingkungan dan relatif stabil terhadap lingkungan sekitar. Selain mendukung kebutuhan energi perusahaan, UBP Kamojang PLTP Gunung Salak juga melibatkan masyarakat sekitar melalui edukasi dan peningkatan kesadaran tentang pentingnya energi terbarukan.

Sejak tahun 2016, UBP Kamojang PLTP Gunung Salak dengan konsisten mengadakan berbagau program pendidikan lingkungan dan sosialisasi pemanfaatan energi panas bumi kepada masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Salak. Upaya ini bertujuan untuk memadukan keberlanjutan lingkungan dengan produktivitas masyarakat.

Pembangunan masyarakat berenergi membutuhkan sinergi berbagai pihak—pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan komunitas lokal. Dukungan kebijakan, insentif inovasi, dan kolaborasi riset menjadi elemen penting. UBP Kamojang PLTP Gunung Salak juga telah membuka pintu bagi Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) untuk melakukan riset dan mengikuti program magang yang tersedia, hal tersebut menciptakan kesempatan strategis bagi pengembangan ilmu dan strategi pengelolaan energi.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap pemberdayaan energi dan masyarakat, UNDIRA akan menyelenggarakan Bincang Kampus pada 5 Desember 2024. Diskusi ini akan mengeksplorasi keberhasilan dan tantangan dalam pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan energi panas bumi di Gunung Salak, serta memberikan wawasan tentang dampak sosial dan ekonomi dari inisiatif tersebut.

Pemberdayaan energi yang selaras dengan pengembangan sumber daya manusia adalah fondasi untuk membangun masyarakat yang mandiri dan inovatif. Dengan langkah kolaboratif antara sektor industri, akademisi, dan masyarakat, kita dapat menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan penuh potensi. Jangan lewatkan rekap diskusi Bincang Kampus UNDIRA untuk pembahasan yang lebih lengkap.