Agitasi dan Pembuatan Konten: Yuk Kenali Keduanya Melalui Kacamata Profesional Image
Pembuatan konten (content creation) kini menjadi semakin mudah dilakukan. Dukungan perangkat lunak yang kian canggih juga memudahkan produksi konten, tidak hanya dalam kuantitas besar, tetapi juga dengan kualitas yang menjanjikan. Ditambah lagi dengan peran algoritma yang turut mendorong popularitas konten, tidak mengherankan mengapacontent creation kini menjadi ladang yang memiliki prospek besar.
Namun di tengah gencarnya budaya kreasi konten dalam berbagai sosial media, kita kini disajikan dengan berbagai tantangan salah satunya merupakan etika dan budaya komunikasi.
Berawal sebagai tempat pertukaran ide, kini ruang digital berevolusi menjadi ladang untuk menumbuhkan argumen agresif serta misinformasi untuk mengarahkan opini publik maupun menciptakan diskors.
Kawan UNDIRA, kalian pastinya familiar dengan istilah ‘rage baiting’ ketika menelusuri kanal sosial media maupun ketika menelusuri internet. Singkatnya ‘rage baiting’ merupakan implementasi narasi yang menggugah emosi dan dapat memicu opini publik secara masif. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan agitasi dan propaganda.
Menurut kajian buku salah satu dosen Ilmu Komunikasi UNDIRA bertajuk “Profesional Image: Mengembangkan Citra Profesional Terbaik”, Agitasi dan Penyebaran Propaganda dalam pembuatan konten, terutama di media digital beserta sosial media tentunya sangat berkaitan dengan pemahaman terhadap pola pikir dan psikologi masyarakat. Penggunaan agitasi dan propaganda sendiri dapat dikemas dan dijumpai dalam bentuk video, meme (lelucon internet), atau postingan yang dirancang untuk memancing reaksi emosional.
Penggunaan sosial media sebagai alat agitasi turut menimbulkan tantangan baru dalam mengendalikan dan mengawasi penyebaran konten. Penggunaan agitasi dan propaganda dalam pembuatan konten menjadi semakin efektif dan relevan berkat kemampuannya menyebarkan pesan secara cepat dan luas. Dorongan algoritma platform, yang secara aktif mengamplifikasi konten berdasarkan popularitas juga turut menjadi mempercepat penyebaran konten.
Meskipun dinilai memiliki potensi jangkauan (reach) dan visibilitas yang cenderung besar serta dapat diraih, namun pembuatan konten berdasarkan agitasi dapat berdampak pada citra diri, terutama profesional image dalam jangka panjang.
Pada saat ini what we do matters - baik dalam dunia nyata maupun maya, terlebih lagi ketika kita melamar pekerjaan. Citra diri akan menjadi rekaman kegiatan beserta saksi bisu yang mampu menentukan masa depan kita.
Menyadari pentingnya pemeliharaan citra diri, termasuk dalam ruang lingkup digital, maka sudah selayaknya kita dapat menjadi kreator yang profesional, berintegritas dan bertanggungjawab di era ini. Citra diri yang kuat dan positif dapat membangun kepercayaan dan membuka peluang, sementara di ranah kreatif, citra diri dapat mempertegas nilai dan integritas kita dalam berkarya. Oleh karena itu, citra profesional berfungsi sebagai fondasi strategis yang memproyeksikan potensi individu untuk meraih kesuksesan jangka panjang.
Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) turut membuka kesempatan bagi kalian yang tertarik terhadap personal branding dan citra diri melalui salah satu program studi andalan, Program Studi Ilmu Komunikasi.
Pada saat ini UNDIRA memahami bahwa di era digital, pembentukan citra diri yang baik tidak hanya dapat mengantarkan mahasiswa menuju dunia kerja yang baik namun juga membentuk diri menjadi sosok yang profesional. Sesuai dengan tata nilai yakni; Visioner, Integritas dan Profesional, UNDIRA berkomitmen untuk mencetak lulusan yang kompeten, berintegritas dan profesional untuk memenuhi kebutuhan dunia industri tahun 2030 kelak.
Dengan demikian, perlu diingat bahwa citra positif sangat berperan dalam membentuk, menjaga dan mewujudkan interaksi yang harmonis di ruang digital saat ini.
Berkreasi melalui pembuatan konten di berbagai kanal sosial media memanglah hal yang baik dalam memperluas wawasan kita terhadap content creation, serta perlu diingat bahwa media sosial maupun ruang digital bukanlah tempat yang sepenuhnya berisikan hal negatif. Sebagai civitas akademika yang profesional dan berintegritas, sudah menjadi mandat kita untuk menjadikan ruang digital menjadi ekosistem yang kondusif dan terpercaya. Citra anda tidak hanya mempengaruhi orang lain, namun juga diri anda sendiri.
Sumber Referensi:
Johana, D.K., et. al. (2025). Professional Image: Mengembangkan Citra Profesional Terbaik. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Dian Nusantara, Jakarta.
(Danang Respati Wicaksono / Humas UNDIRA)
Press Contact :
Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara
Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id
Lainnya
LRPM UNDIRA Sukses Laksanakan Monitoring dan Evaluasi Penelitian serta Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Akademik 2024/2025
Read more
Universitas Dian Nusantara Menjadi Tuan Rumah Sarasehan Pemilu oleh Radio Republik Indonesia (RRI)
Read more
Istilah-Istilah Penting yang Perlu Diketahui Mahasiswa dalam Pembuatan Skripsi
Read more
Kampus Tanjung Duren
Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1
Grogol, Jakarta Barat. 11470
Kampus Green Ville
JIn. Mangga XIV No. 3
Kampus Cibubur
Jln. Rawa Dolar 65
Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432