Penelitian dan Riset: Lebih Baik Monodisipliner atau Multidisipliner? Simak Penjelasan Berikut!
.jpg)
Manusia merupakan ciptaan Yang Maha Kuasa yang emmiliki akal budi. Dengan rasa keingintahuan yang besar dan keinginan untuk berkembang, maka terbitlah keinginan untuk melakukan pembelajaran. Lantas terbitlah keinginan untuk melakukan penelitian dan riset untuk mendapatkan wawasan baru.
Namun apakah sebenarnya riset dan penelitian?, keduanya merupakan bukti pembuktian fenomena maupun konsep yang telah menjalani proses kajian berdasarkan tahapan yang sistematik dan teruji. Kehadiran riset dan penelitian kian mendukung penyampaian pengetahuan secara seksama, melalui pembuktian ilmiah. Pengetahuan dan penyampaian ilmu merupakan penyusun peradaban manusia secara berkelanjutan.
Selain itu, penelitian juga berperan dalam mendobrak misinformasi, kesalahpahaman dan konfirmasi bias terhadap fenomena tertentu. Penelitian dan riset yang telah terpublikasi merupakan lambang keilmuan yang telah kredibel dan dapat dipercaya.
Menurut Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Dian Nusantara (UNDIRA), Bapak Ir. Margono Sugeng, M.Sc., juga turut berpendapat dalam salah satu orasinya di seminar Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat (LRPM UNDIRA) bahwa publikasi sekaligus riset yang berkualitas merupakan tulang punggung dunia.
Penelitian terbagi menjadi dua tipe, Monodisipliner dan Multidisipliner. Penelitian Monodisipliner mendalami secara seksama bidang ilmu sekaligus aspek spesifik yang berkaitan dengan bidang keilmuan tersebut, contohnya berfokus pada kajian Teknologi dan Informasi dan kajian material bangunan dalam Quality Control.
Disisi lain, penelitian Multidisipliner mengaitkan penerapan kajian beberapa bidang keilmuan dalam satu permasalahan. Penelitian dengan pendekatan Multidisipliner cenderung lebih leluasa untuk dikaji dan juga membuka ruang terhadap disiplin ilmu lainnya untuk mengembangkan berbagai penelitian mereka masing-masing dari isu kajian awal.
Dengan sifatnya yang fleksibel dalam menghubungkan berbagai bidang ilmu, riset multidisipliner memberikan kemudahan bagi para peneliti. Mereka tidak lagi terbebani oleh keterbatasan waktu maupun tekanan mental akibat harus terpaku pada satu sumber rujukan saja.
Meskipun kajian multidisipliner memiliki ruang pengembangan lebih luas, namun, kelemahannya adalah terbatasnya perspektif dalam menjawab masalah kompleks secara mendalam. Metode Monodisipliner dapat meningkatkan hasil penelitian lebih tajam dan spesifik. Namun demikian, keduanya memiliki peran penting dan tidak bisa dipandang sebagai pilihan yang saling menggantikan. Sebaliknya, monodisipliner dan multidisipliner justru saling melengkapi sesuai kebutuhan penelitian.
Mengacu pada perlengkapan dan pengawasan mutu penelitian yang ada - baik monodisipliner maupun multidisipliner, maka Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) juga turut mendukung terlaksananya penelitian yang berwawasan sekaligus berintegritas melalui Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat (LRPM UNDIRA).
LRPM UNDIRA berkomitmen untuk terus meningkatkan performa penelitian, baik dalam ranah riset maupun pengabdian masyarakat. LRPM juga kian mengedepankan kualitas publikasi penelitian yang diberikan oleh para tenaga pengajar UNDIRA melalui pelaksanaan berbagai seminar dan media monitoring berkala. LRPM juga turut bekerja keras untuk mensinergikan topik-topik unggulan Perguruan Tinggi di UNDIRA sehingga riset dan kajian dapat mendapatkan pengakuan baik secara internal maupun eksternal.
Sumber Referensi:
Seminar Tips & Tricks Lolos Jurnal Internasional Bereputasi - Biro LRPM
Pengenalan Biro LRPM - Submenu HOME Website UNDIRA
(Sekar Ayu / Humas UNDIRA)
Press Contact :
Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara
Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Kampus Tanjung Duren
Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1
Grogol, Jakarta Barat. 11470
Kampus Green Ville
JIn. Mangga XIV No. 3
Kampus Cibubur
Jln. Rawa Dolar 65
Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432