Kawan UNDIRA, tidak terasa kita akan berjumpa kembali dengan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertepatan pada tanggal 5 September 2025 atau 12 Rabiul Awal 1447 H. Maulid Nabi sendiri merupakan hari yang spesial bagi umat muslim karena pada hari tersebut, kita bersama kian mengingat kembali mendiang Nabi Muhammad SAW, tidak hanya dari accomplishmentsnya dalam mengukir sejarah Islam namun juga dalam berkiprah sebagai pemimpin yang bijaksana.

Semasa hidupnya, Nabi Muhammad SAW mengemban tugas yang diberikan Allah SWT sebagai ‘Rahmatan lil ‘alamin’ atau Pembawa Rahmat Bagi Seluruh Alam. Beliau tidak hanya berperan dalam menyampaikan ajarn Islam, tetapi juga bertanggungjawab atas perkembangan akhlak manusia. 

Hal tersebut niscaya membuat beliau menjadi salah satu sosok dalam sejarah Islam yang disegani. Mengetahui hal tersebut Kawan UNDIRA, sudah selayaknya kita semua membuka diri untuk berjalan diarah yang sama dengan Nabi Muhammad SAW. 

Kawan UNDIRA, kini kita dihadapi dengan maraknya demonstrasi publik. Hal tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh beberapa kanal sosial media yang kemudian memecah persepsi warga, alhasil kericuhan sekaligus anarki pun meluap. 

Disamping menjadi momen hari besar umat Muslim, Maulid Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk tetap menjaga nilai kemanusiaan terutama ditengah kericuhan yang kini terjadi. Sebagaimana yang kita ketahui, Nabi Muhammad SAW merupakan sosok dengan lima sifat yang dapat menjadi teladan manusia; Shiddiq (Jujur), Amanah (Dipercaya), Fathanah (Cerdas), Tabligh (Menyampaikan) dan Tawadhu (Rendah Hati). 

Dalam memperjuangkan hak, ego tentu saja tidak jauh dari manusia yang terkadang dapat membuat kita tunduk padanya dan bukan sebaliknya. Tidak jarang pula dengan memanasnya situasi, ego dan amarah dapat terbawa karena penurunan empati sehingga kita dapat melupakan keselamatan diri dan masyarakat sekitar sehingga timbulah anarki. 

Sesungguhnya dalam memperjuangkan hak, janganlah kita mengedepankan kekerasan sebagai jawaban terdepan. Perjuangan Rasullulah meskipun memuat peperangan, tidaklah bersifat represif dan anarkis sehingga tidak terdapat kerusuhan berkepanjangan yang merugikan publik. 

Sebagaimana yang dimuat dalam surah Al-Baqarah ayat 190, dinyatakan; “Dan berperanglah kamu dijalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”.

Tabiat Fathanah (kecerdasan/kebijaksanaan) Nabi Muhammad SAW memiliki relevansi yang sangat mendalam dalam menghadapi era disrupsi yang ditimbulkan oleh sosial media dan fenomena anarki. Banjir informasi dan hoaks kini menghantui ruang digital. Sifat Fathanah mengedepankan pemikiran kritis yang tidak menerima informasi begitu saja, tetapi menganalisis dengan cermat setiap sumber dan konten sebelum mengambil kesimpulan. 

Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini lebih dari sekedar momen memperingati hari kelahiran Nabi Muhamamd SAW. Tahun ini ditengah berbagai aksi demonstrasi yang penuh tensi, Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momen untuk melihat kilas balik teladan kita demi menciptakan transformasi diri melalui introspeksi kolektif. 

Marilah dalam naungan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW kita bersama tangguhkan iman sekaligus ikatan silaturahmi untuk bersama menjaga diri dan menegakan nilai kemanusiaan sebagaimana yang dimiliki Nabi Muhammad SAW, seorang sosok yang ‘Rahmatan lil alamin’.

Sumber referensi: 

Maulid Nabi Muhammad SAW 2025: Momen Meneladani Akhlak Rasulullah

Fenomena Individualisme di Era Digital: Tantangan Sosial Masa Kini

Spirit Maulid Nabi SAW dalam Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Kemanusiaan