Jakarta, 26 Agustus 2025 - Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) sukses menggelar acara Hello Campus dengan tema budaya Hawaii untuk menyambut 900 mahasiswa baru Tahun Akademik 2025/2026. Event yang berlangsung di Campus UNDIRA Tanjung Duren, Jakarta Barat ini menjadi langkah awal mahasiswa baru memulai perjalanan akademik menuju Indonesia Emas 2045.

"Acara ini merupakan kegiatan terpenting bagi para mahasiswa baru. Hello Campus secara seksama memperkenalkan kehidupan perguruan tinggi, baik secara akademik maupun non-akademik," ungkap Bapak Norman Yachya, S.T., M.M., Direktur Kemahasiswaan serta Biro Pengembangan Karir dan Alumni UNDIRA.

Hello Campus 2025 tidak hanya berfungsi sebagai orientasi, tetapi juga platform strategis bagi mahasiswa baru untuk membangun networking dan sosialisasi. Program ini dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa agar lebih siap menjalani peran mereka sebagai bagian dari civitas UNDIRA dengan tata nilai Visioner, Integritas, dan Profesional.

Wakil Rektor III Bidang HUMAS, Akademik, Kerjasama, dan Marketing, Dr. Ir. Muhammad Hasanuddin Thoyieb, M.M., menekankan makna filosofis nama universitas.

"Sebagaimana makna 'Dian' dalam nama Universitas Dian Nusantara yang berarti pelita, kami berkomitmen menjaga api ilmu pengetahuan tetap menyala dalam pikiran dan hati setiap civitas akademika. Filosofi ini menuntun kami membentuk insan cerdas yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga bertanggung jawab kepada bangsa dan negara."

Beliau juga menegaskan bahwa perkuliahan bukanlah satu-satunya penentu kesuksesan. Passion dan pendidikan karakter turut berperan dalam membentuk masa depan setiap individu.

Samsul Rahmat Lumosa, M.A., pendiri LPK Lumosa, memberikan motivasi kepada mahasiswa baru tentang pentingnya keluar dari zona nyaman. Beliau mengingatkan bahwa limitasi sesungguhnya berada pada penekanan zona nyaman dan lemahnya skill sosialisasi.

"Meskipun Anda berhasil meraih IPK 3.7, namun ketika dihadapkan dengan rekan mahasiswa ber-IPK 3.2 dengan pengalaman organisasi dan publikasi jurnal yang lebih banyak, maka kecerdasan yang tertampilkan dalam IPK 3.7 tidak akan memiliki pengaruh signifikan dalam dunia nyata," tegas beliau.

Beliau menekankan bahwa limitasi fisik bukan penghalang utama kesuksesan. Dalam pandangannya, keterbatasan yang tampak justru menjadi kekuatan tersembunyi untuk melampaui batas-batas konvensional.

"Setiap tantangan fisik maupun spiritual adalah kesempatan untuk memantapkan hati dan kegigihan jiwa. Yang membatasi kita bukanlah tubuh yang lemah, tetapi pikiran yang menyerah sebelum mencoba," ungkap beliau dengan penuh semangat.

Disamping keutamaan universitas sebagai fasilitator, adapula aspek keselamatan yang harus dicapai. Aspek keselamatan dan keamanan menjadi prioritas utama UNDIRA. Sesungguhnya lingkungan yang kondusif akan menopang tidak hanya penyerapan ilmu secara optimal namun juga kenyamanan dalam berkarya. Bapak Rengga Sendrian, M.Hum., Kepala PPKPT (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi) UNDIRA menjelaskan peran strategis lembaga ini.

"Tugas PPKPT adalah menangani serta melindungi korban kekerasan dan pelecehan seksual di lingkungan UNDIRA," jelasnya.

PPKPT UNDIRA beroperasi berdasarkan Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi. Lembaga ini menjamin bahwa pelaporan dapat dilakukan oleh semua pihak dengan jaminan privasi terjaga.

Perkuliahan di UNDIRA sesungguhnya sangat terpadu dan membuka banyak peluang bagi mahasiswa. UNDIRA memiliki dua Fakultas, yakni Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial (FBIS UNDIRA) dan Fakultas Teknik dan Informatika (FTI UNDIRA) yang hadir sebagai jawaban atas kebutuhan industri akan tenaga profesional di bidang yang menjadi kebutuhan dan tujuan masing-masing mahasiswa. 

Ibu Sigit Mareta, S.E., M.Ak., yang mewakili Dekan FBIS, bapak Caturida Meiwanto Doktoralina, M.Ak., Ph.D., turut memberikan pemaparan terkait FBIS UNDIRA. FBIS UNDIRA yang terdiri dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Sastra Inggris, Manejemen, dan Akuntansi, turut bergerak dalam bidang kelimuan berbasis pendekatan dunia secara keseluruhan dari berbagai sudut dengan statistikal serta ethnical. Tidak hanya industri saat ini menuntut pembelajaran numerikal, namun juga bagaimana nilai humaniora dapat berperan dalam industri modern.

FTI UNDIRA sesuai dengan pemaparan diberikan Ibu Desi Ramayanti, S.Kom., M.T., selaku Dekan FTI UNDIRA di sisi lain, berfokuskan pada pendekatan ilmu secara intensif sekaligus numerik berbasis dengan penelitian terhadap fenomena yang terjadi di dunia dari sudut pandang Sains dan Teknologi. FTI UNDIRA sendiri terdiri dari Program Studi Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin dan Teknik Informatika. 

Hello Campus UNDIRA 2025 menandai dimulainya perjalanan 900 mahasiswa baru dalam meraih masa depan gemilang. Dengan dukungan filosofi "Dian" sebagai pelita ilmu, program PPKPT untuk keamanan, serta keunggulan Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial dan Fakultas Teknik Informatika, UNDIRA siap mencetak generasi unggul untuk Indonesia Emas 2045. 

(Danang Respati Wicaksono / Humas UNDIRA)