“Mengunci Ingatan” Membuka Ruang Hati: Sastra, Cinta, dan Kemanusiaan dalam Warisan Yudhistira Massardi

Jakarta, 28 Juni 2025 – Sastra adalah lantunan dari perjalanan hidup dan pemikiran manusia yang tertuang dalam buku, baik dalam bentuk puisi, pantun, maupun biografi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan karya sastra, salah satunya melalui sosok sastrawan legendaris, Yudhistira Ardi Noegraha Massardi.
Dalam rangka mengenang dan menggali lebih dalam warisan intelektual almarhum, Biro Perpustakaan Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) kembali menggelar acara bedah buku bertajuk “Mengunci Ingatan” di Aula Lantai 6, Kampus Tanjung Duren. Acara ini merupakan edisi ketiga dari rangkaian podcast-style event tahunan yang telah menjadi tradisi literasi kampus.
Alm. Yudhistira Massardi, lahir dalam keluarga besar dengan 12 saudara, tumbuh dalam kesederhanaan. Sejak kecil ia sudah membantu usaha orang tua, yang kemudian membentuk karakter pekerja keras dan mandiri yang melekat dalam perjalanan kariernya. Ia mulai menulis sejak usia muda, mengirim cerpen dan esai ke media nasional seperti Kompas, Tempo, dan Horison, sebelum kemudian meniti jalan sebagai redaktur dan jurnalis.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III UNDIRA, Bapak Dr. Ir. Muhammad Hasanuddin Thoyieb, M.M., menyampaikan bahwa Yudhistira bukan hanya seorang sastrawan, tetapi juga sahabat dekat sekaligus sosok senior yang menginspirasi. “Sastra adalah refleksi jiwa manusia, bukan sekadar untuk dilihat, tapi untuk dirasakan. Karya sastra juga melatih kepekaan, membawa nilai-nilai humanis bagi generasi muda,” ungkapnya.
Beliau juga menyampaikan harapan agar kegiatan bedah buku ini dapat digelar dua kali setahun ke depannya, dengan materi bacaan yang juga bisa direkomendasikan oleh para mahasiswa.
Hal serupa diungkapkan oleh Siska Massardi, istri almarhum, yang turut hadir dalam acara. Beliau mengungkapkan bahwa “Mengunci Ingatan” merupakan titipan terakhir Yudhistira, dan menjadi salah satu upaya merekam pemikiran pribadi sang suami dalam bentuk yang lebih dekat dan reflektif. Buku ini bukan hanya memuat kisah hidup, tetapi juga berisi pandangan orang-orang terdekat, termasuk sahabat sekaligus editor buku tersebut, Bapak Yanto Musthofa.
Bpk. Yanto Musthofa mengakui bahwa proses penyusunan buku tidak mudah, terutama dalam membuat karya yang aksesibel namun tetap otentik. Namun berkat kolaborasi dan kedekatan emosional, buku ini berhasil terbit dan menyentuh banyak hati pembaca. Menurutnya, Yudhistira adalah pribadi berpikiran luas, mampu memaknai hidup dari berbagai sisi, dan tidak pernah berhenti merenung.
Beberapa karya Yudhistira bahkan telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Jepang, karena daya jangkaunya yang manusiawi dan menyentuh. “Menulis sastra adalah untuk diriku sendiri, dan ditujukan kepada orang lain untuk mengungkapkan kata yang tidak dapat diucapkan” adalah semangat yang sering beliau sampaikan. Baginya, puisi dan tulisan adalah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri—sebuah proses perjalanan untuk menjadi otentik, namun tetap menjaga diri untuk rendah hati (humble) dan terbuka terhadap kritik yang membangun.
Alm. Yudhistira Massardi juga mendorong pembaca muda untuk melihat dunia secara jujur dan reflektif melalui karya beliau. “Anda hanya perlu menjadi diri sendiri, tidak perlu menjadi orang besar untuk menggapai hati manusia” begitu salah satu kalimat kunci yang merefleksikan prinsip hidupnya: keberanian untuk menjadi diri sendiri.
Acara bedah buku kali ini mendapat respons positif dari para mahasiswa UNDIRA. Diskusi berkembang hangat seputar tema kekeluargaan, cinta, dan kemanusiaan yang tertuang dalam karya sang sastrawan. Buku “Mengunci Ingatan” pun tidak hanya menjadi bahan bacaan, tapi juga menjadi jendela untuk memahami kedalaman pikiran Yudhistira, sekaligus menghidupkan kembali semangat literasi dan nilai kemanusiaan di kalangan akademisi muda.
(Danang Respati Wicaksono / Humas UNDIRA)
Press Contact :
Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara
Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Kampus Tanjung Duren
Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1
Grogol, Jakarta Barat. 11470
Kampus Green Ville
JIn. Mangga XIV No. 3
Kampus Cibubur
Jln. Rawa Dolar 65
Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432