Jakarta, 15 November 2025 - Dengan kualitas penelitian yang baik, maka akan tercapai hasil yang optimal. Sebagaimana yang kita ketahui, pendanaan Hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek  baik berupa in-kind atau in-cash, merupakan salah satu syarat berjalannya sebuah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). 

Meski demikian, proses lolos pendanaan hibah BIMA Kemdiktisaintek bukanlah suatu hal yang mudah. Terdapat berbagai syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi dalam bentuk pengajuan proposal penelitian agar dana dapat diberikan. Demi meningkatkan peluang penerimaan Hibah serta kualitas proposal penelitian dan PkM, maka Lembaga Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Dian Nusantara (LRPM UNDIRA) gelar seminar “Coaching Clinic Penyusunan Proposal Hibah Penelitian dan PkM BIMA 2026” pada tanggal 13 November 2025 di Kampus Tanjung Duren UNDIRA, Jakarta Barat. 

Bapak Basuki Toto Rahmanto, S.E., M.M., M.Ak., selaku Kepala Biro LRPM UNDIRA menyampaikan bahwa pada rekap HIBAH Eksternal Tahun 2025 ini, terdapat sebanyak 12 judul penelitian dan 4 judul PkM yang berhasil lolos Hibah DIKTI. “Capaian ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi bapak dan ibu dosen semua, harapannya kegiatan Coaching Clinic kali ini seluruh peserta akan mendapatkan manfaat dari materi yang diberikan dan kedepannya akan tercipta peningkatan. Selain itu, semoga melalui kegiatan kali ini juga akan tercipta ruang perbaikan untuk kita semua agar lebih banyak proposal dapat tersubmit dan lolos.” ujar beliau.

Wakil Rektor IV UNDIRA, Prof. Ir. Asri Nugrahanti, M.S., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., yang turut hadir dalam Coaching Clinic juga menyampaikan bahwa Continous Improvement merupakan kunci setiap dosen agar rancangan penelitian mereka agar dapat lolos seleksi HIBAH DIKTI. “Sesuai yang disampaikan Biro LRPM, yang mendapatkan Hibah tahun ini sudah cukup banyak dan tentunya kami segenap pimpinan UNDIRA turut mengapresiasi. Penelitian dan PkM merupakan dua dari Tri Dharma yang tentunya berpengaruh tidak hanya dalam dunia akademik, namun juga kepada Universitas. Sebuah penelitian tentunya tidak dapat dikejar dalam waktu singkat.” ujar beliau. “Memang karya dan kegiatan sudah menjadi kriteria pengisian kegiatan dan cakupan kerja para dosen, dan tentunya kami sangat mengaharapkan dan tentunya apa yang dapat kami bantu apa yang akan berperan menjadi kemajuan penelitian ibu dan bapak sekalian.” lanjut beliau. 

Prof. Dr. Ir. Astri Rinanti, M.T., IPM., ASEAN, Eng., selaku narasumber Coaching Clinic kali ini melanjutkan bahwa dalam pengajuan proposal penelitian, terdapat satu kunci yang harus diingat setiap dosen yakni bagaimana membuat para reviewer setuju dan senang terhadap model, proposal penelitian yang diajukan. Para reviewer tentunya tidak memiliki waktu yang panjang untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh, dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan manpower.

Beliau berlanjut bahwa faktor lain yang perlu diperhatikan adalah skema Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dan panduan agar bagaimana penlitian dan PkM sesuai dengan target mitra tujuan. Beliau berlanjut bahwa penting bagi para dosen untuk mengikuti standarisasi skema template yang sudah diberikan agar tidak hanya memudahkan proses review, namun juga meningkatkan peluang approval.

Kedua narasumber yang turut berbagi beberapa tips and tricks agar bagaimana proposal dapat diterima DIKTI, Dr. Winnie Septianti, S.T., M.Si., IPM., dan Dra. Mustamina Maulani, M.T.,turut menyampaikan juga bahwa eligibilitas tidak hanya dari jurnal referensi yang diambil namun juga kolompok peserta, harus sesuai dengan ketentuan yang ada pada akun PkM BIMA 2026. Para dosen disarankan untuk meastikan kembali bahwa gagasan yang diajukan bukanlah imitatif, melainkan inovatif sesuai dengan roadmap yang telah disusun serta visi Sustainable Development Growoth (SDGs).

Melalui Coaching Clinic ini, Lembaga Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (LRPM) UNDIRA menunjukkan komitmennya dalam mendukung para dosen untuk terus berkembang. Dengan bekal strategi dan pemahaman mendalam yang telah dibagikan oleh para narasumber, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas proposal yang diajukan untuk Hibah BIMA 2026. Keberhasilan ini nantinya tidak hanya menjadi capaian individu, tetapi juga akan memperkuat kontribusi UNDIRA dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

(Danang Respati Wicaksono / Humas UNDIRA)