Memahami Inti Hari Waisak: Ajaran Buddha untuk Kebaikan dan Toleransi

Hari Raya Tri Suci Waisak, sebuah perayaan penuh makna, akan kembali diperingati oleh umat Buddha pada hari Senin, 12 Mei 2025. Sebagai salah satu hari suci dalam Buddhisme, Tri Suci Waisak tidak hanya menjadi momen perayaan, Tri Suci Waisak merupakan hari raya umat Buddha yang memperingati tiga peristiwa penting Buddha Gautama. Tiga peristiwa penting ini yakni kelahiran Pangeran Siddharta, pertapa Siddharta menjadi Buddha, dan Buddha Gautama Parinibbana (wafat).
Siddharta Gautama dikenal sebagai seorang figur spiritual sekaligus pendiri agama Buddha. Beliau dihormati sebagai guru yang telah mencapai pencerahan dan mengajarkan ajaran tentang pembebasan dari penderitaan, sehingga manusia dapat menemukan ketenangan sejati dalam Nirwana. Nilai-nilai fundamental dari ajaran Buddha, yaitu ketenangan, kasih sayang, dan kedamaian, terus bertahan hingga saat ini sebagai pedoman hidup bagi umat Buddha.
Namun di era modern, nilai-nilai yang berkaitan dengan ketenangan dan kedamaian kerap mengalami erosi. Hiruk-pikuk kehidupan yang dinamis serta derasnya arus informasi sering kali menyebabkan seseorang kehilangan keseimbangan batin. Kemajuan teknologi, meskipun memberikan manfaat besar, turut membawa tantangan berupa overload informasi yang menguji kesabaran dan kestabilan mental manusia.
Akses informasi yang cepat dan tidak terkendali berpotensi membebani pemikiran seseorang, terutama jika diisi dengan konten negatif. Secara medis, hal ini dapat berkontribusi terhadap fenomena "Brain Fog", yaitu kondisi di mana seseorang kesulitan berkonsentrasi akibat berbagai distraksi, termasuk maraknya berita negatif dan polarisasi di media sosial.
Selain itu, tren sosial seperti "flexing" di media sosial—yakni kecenderungan memamerkan gaya hidup mewah—juga menjadi salah satu faktor yang memicu ketidaktentraman dalam kehidupan masyarakat, terutama generasi muda. Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) semakin memperkuat perasaan cemas dan ketidaksabaran, membuat individu merasa tertekan dalam membandingkan kehidupan mereka dengan standar sosial yang sering kali tidak realistis.
Hari Raya Waisak menawarkan kesempatan bagi umat Buddha dan masyarakat luas untuk merenungkan kembali arti ketenangan dan keseimbangan dalam kehidupan. Salah satu praktik utama dalam Buddhisme adalah meditasi, yang memberikan ruang bagi seseorang untuk menjauh dari hiruk-pikuk dunia modern dan kembali kepada kesadaran diri.
Selain itu, dalam tradisi Buddhisme Tanah Murni (Pure Land Buddhism), terdapat frasa "Namu Amida Butsu", yang berarti "Saya berlindung kepada Buddha Amida". Frasa ini merupakan bentuk pengabdian dan kepercayaan kepada Buddha Amida, yang diyakini memiliki kekuatan untuk membawa makhluk hidup ke Tanah Murni (Pure Land) sebuah tempat kebahagiaan dan pencerahan.
Makna frasa ini juga menyinggung pentingnya kesabaran, mengajarkan bahwa segala sesuatu memiliki waktunya dan bahwa seseorang dapat menerima perjalanan hidupnya dengan keyakinan serta ketenangan. Kata tersebut juga dapat dikaitkan dengan frasa ‘Amor Fati’ yang berarti dengan adanya kesabaran yang melahirkan kasih sayang kepada diri sendiri, kita juga dapat belajar untuk memberikan kasih sayang serupa yang dirasakan kepada orang lain.
Dalam menghadapi ketidakpastian, Namu Amida Butsu sekaligus Amor Fati dapat menjadi pengingat bahwa kesabaran dan keseimbangan batin adalah kunci untuk menjalani kehidupan dengan dengan penuh kesabaran yang tentunya dapat melahirkan rasa kasih sayang tidak hanya bagi diri sendiri namun kepada orang lain.
Hari Raya Waisak mengingatkan kita akan pentingnya menjaga ketenangan spiritual di tengah ketidakpastian dunia modern. Dengan meraih ketenangan dan membangun keseimbangan batin, seseorang dapat melihat kehidupan dengan lebih jernih dan bertindak dengan kebijaksanaan. Dalam semangat Waisak, mari kita merenungi kembali nilai-nilai kasih sayang dan kedamaian, sehingga kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih bermakna.
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta – Semoga semua makhluk berbahagia. Selamat Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE.
(Sekar Ayu / Humas UNDIRA)
Press Contact :
Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara
Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id
Lainnya

Amazing Performance!, Sampai Jumpa di Lain Waktu!: Penutupan dan Pengumuman Pemenang Kegiatan NEBUKA 2025
Read more.jpg)
Komunikasi Tanpa Batas: Bagaimana Anonimitas Mengubah Cara Berinteraksi di Dunia Digital
Read more
Stop Scroll! Gen Z Wajib Tahu Cara Belajar 45 Menit Fokus Total dan Anti Burnout
Read more
Kampus Tanjung Duren
Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1
Grogol, Jakarta Barat. 11470
Kampus Green Ville
JIn. Mangga XIV No. 3
Kampus Cibubur
Jln. Rawa Dolar 65
Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432