Tugas akhir sekiranya merupakan babak final yang wajib dilakukan setiap mahasiswa perguruan tinggi sebagai salah satu bentuk syarat kelulusan. Tugas Akhir sendiri dapat dijumpai dalam bentuk karya tulis maupun karya ilmiah. Setiap tingkatan perguruan tinggi memiliki tugas akhir yang berbeda.

Setiap akademisi tentu saja telah familiar dengan istilah Skripsi, Tesis dan Disertasi. Ketiga istilah tersebut merupakan taraf tingkatan tugas akhir yang akan dijumpai mahasiswa pada jenjang Perguruan Tinggi yang berbeda mulai dari Sarjana, Pascasarjana hingga taraf pendidikan Doktor. 

Ketiga jenis tugas akhir tersebut memiliki kesamaan, yakni sebagai syarat kelulusan sekaligus dokumen tertulis yang dibuat sesuai dengan kaidah penulisan baku, mampu menjelaskan solusi terhadap suatu permasalahan serta teori menggunakan penjabaran sistematik dengan data hasil riset (baik kualitatif maupun kuantitatif), serta menerapkan metode ilmiah sebagai landasan pemikiran utama. 

Walaupun demikian, ketiga jenis tugas akhir tersebut memiliki pendekatan yang berbeda dalam pemecahan masalah sekaligus karakteristiknya masing-masing. Berikut merupakan perbedaan antara ketiga tugas akhir tersebut:

1. Skripsi 

Sebagaimana yang sudah diketahui, Skripsi merupakan tugas akhir yang dijalankan para mahasiswa Sarjana atau S1. Secara umum, Skripsi berpusat pada penelitian permasalahan tertentu sesuai dengan metodologi yang digunakan demi menghasilkan kesimpulan berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

Skripsi juga sebatas mengarah pada penerapan teori yang mahasiswa telah pelajari selama menjalani kuliah. Selain itu umumnya skripsi memuat penjelasan yang cenderung deskriptif, berbeda dengan intensitas paparan analitik Tesis dan Disertasi.

2. Tesis

Tesis merupakan level penelitian diatas Skripsi yang dibuat mahasiswa Pascasarjana atau S2. Selebihnya Tesis meneliti topik yang lebih mendalam dibandingkan skripsi. 

Jika penulisan Skripsi berlandaskan terhadap teori yang sudah dipelajari oleh mahasiswa selama perkuliahan dalam pemecahan masalah, Tesis mendalami sekaligus mengevaluasi perkembangan teori yang telah diterbitkan. Umumnya penulisan Tesis memerlukan waktu 2 hingga 4 tahun.

3. Disertasi 

Mahasiswa yang telah menjalani program Doktor akan dihadapkan dengan tugas akhir berupa Disertasi. Berbeda dari kedua jenis tugas akhir sebelumnya, Disertasi memuat pembahasan yang sangat spesifik dengan tujuan untuk menciptakan terobosan baru sekaligus teori baru yang berkaitan dengan masing-masing bidang studi mahasiswa. 

Dengan sifatnya yang mendorong pencetusan terobosan baru, Disertasi menekankan orisinalitas demi memberikan kontribusi yang signifikan dan baru terhadap ilmu pengetahuan. Disertasi biasanya memerlukan waktu yang cukup lama, bisa mencapai tiga hingga enam tahun atau lebih, tergantung pada kompleksitas penelitian dan persyaratan universitas.

Selain itu support yang akan didapatkan mahasiswa melalui bimbingan akan berbeda pada setiap tahap tugas akhir.

Mahasiswa yang mengerjakan Skripsi cenderung memperoleh bimbingan yang cukup intensif dari pembimbing skripsi masing-masing. Mahasiswa umumnya akan diberikan sesi pertemuan untuk menjalani bimbingan skripsi sebelum melanjutkan ke sidang skripsi pada akhirnya.  Daftar isi yang akan digunakan setiap 

Seiring berjalannya jenjang pendidikan support yang didapatkan mahasiswa akan menurun dan mahasiswa akan dianjurkan untuk lebih terlibat pada riset otodidak.

Diharapkan dengan mengetahui tahapan tugas akhir yang berbeda, mahasiswa dapat mempersiapkan diri mereka masing-masing terhadap tantangan yang akan diberikan setiap tugas akhir di kemudian akhirnya.