html hit counter Generalisasi Generasi Z: Perspektif Perbedaan Generasional - Universitas Dian Nusantara

Generalisasi Generasi Z: Perspektif Perbedaan Generasional

01 Desember 2024

Generasi Z (lahir antara 1996–2010), sering disebut sebagai Generasi Digital, tumbuh dalam era dengan tingkat konektivitas yang tinggi. Kemajuan teknologi dan komunikasi yang masif memberikan mereka akses informasi yang inklusif, membentuk identitas kolektif di mata publik. Namun, perkembangan global seperti turbulensi ekonomi dan tantangan sosial telah memunculkan perdebatan tentang generalisasi tersebut.

Dalam realitas modern, Generasi Z menghadapi berbagai problematika yang kompleks, di antaranya:

1. Generasi Sandwich

Banyak individu Generasi Z, terutama yang telah bekerja, berada di posisi sebagai sandwich generation. Mereka harus menanggung kebutuhan keluarga sekaligus mengelola kebutuhan pribadi, yang seringkali menekan kebebasan mereka. Untuk memenuhi tuntutan ekonomi yang terus meningkat, banyak dari mereka mengambil pekerjaan tambahan (side jobs). Faktor ini diperburuk oleh kebijakan negara yang dianggap belum sepenuhnya inklusif dalam mengatasi isu ekonomi.

2. Tekanan Sosial

Tekanan sosial di era modern berdampak signifikan pada kesehatan mental Generasi Z. Meski terdapat banyak narasi tentang sikap positif, ekspektasi sosial yang tinggi sering kali membuat mereka mengalami burnout atau depresi. Banyak yang akhirnya memilih menarik diri sementara dari interaksi sosial sebagai mekanisme bertahan.

Secara sosiologis, Generasi Z seringkali diasosiasikan dengan stereotip negatif seperti mudah tersinggung, tidak loyal, malas, manja, materialistis, dan kurang berkomitmen. Generalisasi semacam ini muncul akibat adanya jarak generasi dan bias antargenerasi, yang menciptakan penilaian subjektif. Tekanan sosial dapat mempengaruhi motivasi berkembangnya Generasi Z dan secara tidak langsung meningkatkan ketegangan pandangan antar generasi.

Di sisi lain, dalam konteks komunikasi, Generasi Z sangat bergantung pada teknologi. Ketergantungan ini meningkatkan kecenderungan individualisme, diperparah oleh pandemi COVID-19 yang membatasi interaksi tatap muka pada tahun 2020. Situasi ini menciptakan kecanggungan dalam komunikasi langsung, meskipun mereka memiliki kemampuan untuk memperkuat suara kolektif melalui ruang digital.

Namun, kemudahan akses digital juga menjadikan Generasi Z lebih rentan terhadap misinformasi dan digital fatigue. Oleh karena itu, literasi media dan perhatian pada kesehatan mental menjadi kebutuhan yang mendesak untuk generasi ini.

Di balik stereotip negatif, Generasi Z menunjukkan karakter progresif yang menentang tradisi dan membawa perubahan sosial. Kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan teknologi dan menavigasi identitas menunjukkan ketahanan dan kreativitas. Meski demikian, tantangan yang mereka hadapi—seperti ketidakpastian ekonomi dan isu kesehatan mental—memerlukan perhatian untuk mendorong empati dan kolaborasi lintas generasi.

Untuk mengurangi jarak antargenerasi, diperlukan keterbukaan dan dialog yang konstruktif. Masyarakat perlu memahami perbedaan tuntutan zaman dan pandangan Generasi Z secara objektif. Hal ini akan membantu mengatasi bias stereotip dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kerja sama lintas generasi.

Dengan pendekatan ini, Generasi Z dapat dilihat bukan hanya sebagai satu kesatuan yang homogen, tetapi sebagai individu-individu dengan kekayaan ideologi, gagasan, dan potensi yang beragam. Pemahaman yang lebih inklusif ini dapat menjadi dasar untuk membangun masyarakat yang saling mendukung dan berorientasi pada masa depan.

Diharapkan artikel berikut dapat menjadi referensi pendekatan sosial sekaligus topik analisis mendalam bagi para mahasiswa Universitas Dian Nusantara, khususnya bagi Program Studi Ilmu Komunikasi yang melibatkan peran Komunikasi dalam pembangunan kehidupan sosial. Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nusantara yang terdidik atas dasar Visioner dan berpedoman kepada pengabdian kepada masyarakat sesuai Tri Dharma perguruan Tinggi, anda memiliki kemampuan untuk memproyeksikan masa depan yang inklusif dan aspiratif, melampaui batasan generasional.

(Kornelia Johana / Humas UNDIRA)

Press Contact :

Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara

[email protected]

Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Lainnya

Kampus Tanjung Duren

Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1

Grogol, Jakarta Barat. 11470

Kampus Green Ville

JIn. Mangga XIV No. 3

Kampus Cibubur

Jln. Rawa Dolar 65

Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432