html hit counter Kokohkan Pilar Keagamaan Ditengah Era Digitalisasi, UNDIRA dan PTIQ Berkolaborasi dalam Menggelar Kuliah Umum - Universitas Dian Nusantara

Kokohkan Pilar Keagamaan Ditengah Era Digitalisasi, UNDIRA dan PTIQ Berkolaborasi dalam Menggelar Kuliah Umum

Dilihat : 25
30 Juni 2025

Senin, 30 Juni 2025 - Ditengah gurun yang penuh kekeringan spiritual, manusia berharap akan oasis yang dapat meredakan jiwa. Universitas Dian Nusantara menggelar kuliah umum MKCU & MBKM dengan tema penting, yakni “Pendidikan Agama Islam dalam menghadapi Tantangan Era Digital dan Ketahanan Nasional”, yang menghadirkan narasumber ternama, Prof. Dr. Made Saihu, selaku Wakil Rektor IV Bidang Kemitraan, Inovasi, Bisnis, dan Kewirausahaan Universitas PTIQ Jakarta. 

Acara ini merupakan sebuah bentuk kerja sama akademik yang telah terjalin antara UNDIRA dan PTIQ Jakarta. Aura antusiasme turut mewarnai berjalannya Kuliah Umum tersebut. Turut hadir pula Wakil Rektor I Universitas Dian Nusantara, Bpk. Ir. Margono Sugeng dan Direktur HUMAS, Kemahasiswaan, dan Kerjasama UNDIRA, Bpk. Imam Priyono sebagai perwakilan Wakil Rektor III, Bpk. Dr. Ir. Muhammad Hasanuddin Thoyieb, M.M.

Dalam sambutannya, Bpk. Margono Sugeng menegaskan pentingnya fondasi agama sebagai dasar yang tidak hanya mendorong sikap toleransi, tetapi juga memperkuat ketahanan nasional di tengah dinamika perubahan zaman. “Pendidikan agama yang kokoh menjadi pilar utama dalam membangun karakter bangsa sekaligus menjaga keutuhan dan ketahanan negara,” ujarnya.

1

Materi utama disampaikan oleh Prof. Made Saihu yang memaparkan secara mendalam mengenai empat fase studi agama, yaitu fase Local, Canonical, Critical, dan Global. Beliau mengaitkan pemahaman ilmu agama dengan perkembangan teknologi dalam kerangka kajian 'Ulum Al-Din' (Religious Studies), Al-Fikr Al-Islamy (Islamic Thought), dan Dirasat Islamiyah (Islamic Studies). Prof. Saihu menekankan pentingnya menjaga keutuhan pemahaman Islam sebagaimana yang tercermin dalam Surat Al-A'la, dengan cara terus membaca, mengkaji, dan memahami agar umat tidak terpecah-belah.

1

“Ilmuwan sains pertama adalah umat Islam, yang tidak membedakan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan. Keduanya wajib dipelajari secara seimbang untuk kemajuan umat dan peradaban,” tutur beliau dengan penuh keyakinan.

Acara pun ditutup dengan penghargaan dan tutur kata garis besar dari Bpk. Imam Priyono, dimana beliau menegaskan bahwa teknologi dan agama tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan modern, sehingga integrasi keduanya harus menjadi perhatian dalam pengembangan pendidikan dan ketahanan bangsa ke depan.

1

Kuliah umum ini memberikan wawasan baru dan menggugah kesadaran bahwa pendidikan agama Islam tetap relevan dan menjadi pondasi penting dalam menghadapi tantangan era digital dan menjaga ketahanan keagamaan dan nilai-nilai luhur spiritual Indonesia.

(Luthfi Alhazami / Kepala Pusat Mata Kuliah Wajib Umum)

Press Contact :

Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara

[email protected]

Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Lainnya

Kampus Tanjung Duren

Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1

Grogol, Jakarta Barat. 11470

Kampus Green Ville

JIn. Mangga XIV No. 3

Kampus Cibubur

Jln. Rawa Dolar 65

Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432