Meminimalisir Ambiguitas dan Kesalahan dalam Penulisan Skripsi: Aturan Penggunaan Jargon

Dalam penulisan skripsi, mahasiswa perlu memahami berbagai aturan akademis agar hasil tulisannya sesuai dengan standar yang berlaku. Beberapa aspek, seperti menghindari penggunaan AI yang berlebihan dan memilih diksi yang tepat, sangat penting untuk memastikan skripsi mengikuti arahan akademis yang jelas. Salah satu aturan yang kerap menjadi perhatian adalah penggunaan jargon—istilah khusus dalam suatu bidang yang tidak selalu dikenal umum.
Jargon memang memiliki fungsi mempermudah penyampaian ide kompleks secara ringkas, namun istilah ini sering kali memerlukan penjelasan lebih lanjut untuk mencegah kesalahpahaman, terutama saat sidang skripsi. Sebagaimana dikemukakan oleh ahli komunikasi Syaiful Rohim (2009), komunikasi yang efektif adalah proses dinamis yang perlu disesuaikan dengan konteks. Penjelasan yang jelas dapat mengurangi kebutuhan koreksi dan meningkatkan pemahaman audiens tentang topik yang disajikan.
Berikut adalah beberapa manfaat dan tantangan dalam penggunaan jargon pada penulisan skripsi;
-
Menjelaskan Istilah Kompleks
Jargon membantu penulis menyampaikan konsep yang rumit secara lebih singkat. Dalam skripsi psikologi, misalnya, istilah seperti "disonansi kognitif" menggambarkan kondisi psikologis tertentu yang memerlukan penjelasan panjang bila dijabarkan secara umum. Penggunaan jargon dalam konteks ini mempermudah pemahaman bagi audiens yang memiliki pemahaman dasar. -
Efisiensi Penulisan
Dengan menggunakan jargon, penulis dapat menghemat ruang dan fokus pada poin penting. Misalnya, dalam skripsi teknik, istilah seperti "daya dukung struktur" membantu menyampaikan konsep teknis tanpa perlu penjelasan panjang. Ini membuat tulisan lebih efisien dan langsung pada inti.
Namun dalam penggunaan jargon dalam skripsi dapat memberikan tantangan yang harus diketahui agar mahasiswa seperti;
-
Mengurangi Kejelasan
Penggunaan jargon yang berlebihan atau tanpa penjelasan dapat membuat penulisan skripsi sulit dipahami, terutama bagi pembaca yang tidak akrab dengan istilah tersebut. Istilah-istilah yang tidak dijelaskan dengan baik bisa mengurangi efektivitas komunikasi dan mengaburkan esensi penelitian. -
Resiko Ambiguitas Dalam Penjelasan Istilah
Penggunaan jargon tanpa pemahaman yang mendalam dapat menurunkan kualitas akademis skripsi. Salah penggunaan jargon seringkali terjadi saat penulis ingin terlihat profesional atau keren, namun dengan pemahamannya masih relatif dangkal akan mempengaruhi kualitas materi yang disampaikan ketika sidang skripsi. Hal ini tidak hanya mengurangi kredibilitas penulis, tetapi juga membuat makna yang hendak disampaikan menjadi kabur sehingga menurunkan penilaian dari para dosen penguji terhadap penguasaan materi.
Walaupun penggunaan Jargon terkadang tidak disarankan dalam skripsi, namun menggunakan jargon dengan bijak serta memahami target pembaca akan menjadi aset penting dalam penulisan skripsi. Dengan pemahaman akan penempatan jargon yang tepat, mahasiswa dapat menulis skripsi yang efektif dan jelas.
Sebagai universitas yang menekankan prinsip profesionalisme, Universitas Dian Nusantara tidak hanya mementingkan efisiensi, tetapi juga efektivitas dan keselarasan komunikasi. Dengan pengetahuan tentang komunikasi yang efektif dan penggunaan jargon yang sesuai, mahasiswa diharapkan mampu menulis dan menjelaskan istilah dalam skripsinya dengan baik, serta mencapai hasil terbaik dalam penulisan skripsi.
(Danang Respati Wicaksono / HUMAS UNDIRA)
Press Contact :
Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara
Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Kampus Tanjung Duren
Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1
Grogol, Jakarta Barat. 11470
Kampus Green Ville
JIn. Mangga XIV No. 3
Kampus Cibubur
Jln. Rawa Dolar 65
Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432