Di era digital saat ini, industri kreatif dan edukatif mengandalkan berbagai media komunikasi untuk mempromosikan citra dan memberikan informasi tentang instansi maupun personalia sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Selain media visual, banyak instansi juga memperkuat identitas melalui konten tertulis. Dalam konteks ini, ghostwriting dan copywriting menjadi cabang penulisan yang penting namun sering kali disalah pahami. Meskipun serupa dalam tujuan membangun komunikasi, kedua peran ini berbeda dalam gaya, proses, dan fokus utamanya.

Ghostwriting adalah bentuk penulisan di mana seorang profesional menulis atas nama orang atau organisasi lain, sering kali tanpa mendapatkan pengakuan publik. Ghostwriter perlu meniru perspektif, nada, dan gaya klien agar tulisan tampak autentik. Mereka memahami visi dan misi klien dengan baik, sehingga mampu menyampaikan pesan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan klien.

Umumnya, ghostwriting dimanfaatkan oleh tokoh publik atau pemimpin bisnis yang tidak memiliki waktu untuk menyusun konten tertulis sendiri. Ghostwriter membantu menghemat waktu klien dengan menyusun ide dan pesan secara efektif dan efisien, terutama dalam hal komunikasi penting seperti artikel, buku, atau korespondensi profesional.

Di sisi lain, Copywriting berfokus pada pembuatan konten promosi yang bertujuan menarik perhatian audiens dan mendorong tindakan tertentu, seperti membeli produk atau berlangganan layanan. Copywriter tidak sekadar menyalin kata atau ide, melainkan menyusun konten pemasaran yang representatif bagi brand dan relevan bagi audiens. Peran ini membutuhkan pemahaman mendalam terhadap identitas brand serta audiens yang ingin dijangkau.

Seorang copywriter dituntut untuk menguasai tone of voice dan konteks brand, serta menyesuaikan pesan agar sesuai dengan identitas instansi. Dalam strategi digital, copywriter juga memanfaatkan SEO dan analitik untuk menarik audiens, baik internal maupun eksternal, menuju situs atau media instansi. Mereka juga memahami algoritma dan preferensi audiens, serta memaksimalkan penggunaan call-to-action (CTA) untuk meningkatkan konversi.

Baik ghostwriting maupun copywriting memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi yang relevan, membangun citra, serta mempromosikan produk atau jasa di era digital. Ghostwriting membantu individu atau organisasi membangun kredibilitas melalui konten yang konsisten dan otentik, sedangkan Copywriting berfokus pada pencapaian target pasar dan mendorong interaksi langsung.

Sebagai bagian dari core value UNDIRA dalam membentuk dan mendorong pemikiran visioner, mahasiswa UNDIRA juga dibekali keterampilan di bidang kreatif, termasuk penulisan dan desain. Dalam hal ini, kemampuan menulis efektif, autentik, dan strategis dapat membantu individu dan brand mencapai tujuan mereka serta memperkuat citra mereka di hadapan publik.