Dinamika Antar Tanda Baca dan Penulisan, Menyusun Komunikasi Efektif serta Kohesif

Bahasa mempunyai peran penting dalam menyampaikan pesan antar individu atau kelompok. Dalam berbahasa, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam rangkaian sebuah kalimat. Hal ini dikarenakan penggunaan tanda baca akan mempengaruhi persepsi seseorang dalam mencerna sebuah ujaran, sebagaimana yang dijabarkan dalam cabang keilmuan Linguistik yakni Semiotika.
Semiotika adalah studi tentang tanda dan sistem tanda dalam berbagai bentuk komunikasi. Semiotic atau semiotika mengkaji bagaimana tanda-tanda berfungsi untuk menciptakan makna dalam berbagai konteks, baik dalam bahasa, gambar, simbol, atau bahkan tindakan sehari-hari. Semiotika merupakan kajian lintas-disiplin yang mencakup pemaknaan dari sebuah susunan kata yang diterima oleh pendengar. Dalam berbahasa sendiri, Semiotika dapat membantu dalam penafsiran makna melalui tanda baca.
Tentunya dengan perkembangan komunikasi yang dapat dilakukan melalui sosial media, maka dapat tercapai kesetaraan tertentu bagi setiap masyarakat untuk berkomunikasi. Namun salah satu masalah yang terdapat pada penggunaan komunikasi sosial media yang sama seperti komunikasi tulisan lain ialah, kekeliruan yang muncul dengan salahnya penempatan ataupun tidak adanya tanda baca.
Dengan berkembangnya sosial media maka budaya komunikasi tentunya akan mengalami perubahan yang konstan. Perkembangan tersebut juga akan berpengaruh kepada pola komunikasi khususnya pada Generasi Z. Penggunaan tanda baca sebuah tulisan dapat membantu sebuah komunikasi karena berbeda dari sebuah perkataan lisan, sebuah tulisan tidak dapat dipersepsikan dengan intonasi natural nada suara. Penafsiran sebuah kalimat tertulis cenderung berakhir subjektif tergantung penerapan tanda baca benar atau tidak. Penerjemahan sebuah tulisan hanya dapat dibantu dengan adanya tanda baca seperti tanda titik, tanda seru, tanda koma, dan lain-lain.
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa dalam berbahasa dan penggunaan tanda baca dalam percakapan khususnya di dunia maya, penggunaan tanda titik, tanda seru, tanda tanya dan koma dapat mempengaruhi berjalannya sebuah pembicaraan beserta intonasi yang diperuntukan. Namun disaat yang sama kekurangan mayoritas Generasi Z dalam mempersepsikan ujarannya sebelum terkirim yang menimbulkan beberapa masalah seperti berikut:
-
Ambiguitas: Tanpa tanda baca, kalimat dapat menjadi ambigu, karena tidak ada cara jelas untuk mengetahui bagaimana kata-kata dihubungkan satu sama lain. Misalnya, "Ayo makan, anak" dan "Ayo makan anak" memiliki makna yang sangat berbeda yang bergantung pada penggunaan tanda baca.
-
Ritme dan Intonasi: Tanda baca seperti koma, titik, dan tanda tanya membantu mengatur ritme dan intonasi bacaan. Tanpa tanda baca, pembaca mungkin tidak dapat menangkap bagaimana kalimat harus dibaca atau diucapkan, yang dapat mengganggu alur dan pemahaman. Tanda baca membantu memisahkan ide dan informasi. Tanpa tanda baca, informasi dapat menjadi tumpang tindih atau tidak teratur, membuat teks lebih sulit untuk diikuti dan dipahami.
-
Penekanan dan Fokus: Tanda baca juga membantu menekankan bagian-bagian tertentu dari teks, sehingga pembaca dapat memahami apa yang penting atau perlu diperhatikan.
-
Konteks dan Keterhubungan: Dalam teks panjang atau kompleks, tanda baca membantu menunjukkan bagaimana ide atau informasi saling terkait. Tanpa tanda baca, pembaca mungkin sulit memahami referensi antar kalimat atau paragraf.
Ketidaktersediaan penggunaan tanda baca dalam sebuah teks pada Generasi Z cenderung disebabkan oleh adanya konsep “saving time” atau penghematan waktu. Selain itu hal lain seperti munculnya penggunaan stiker sebagai metode bahasa untuk berkomunikasi, dapat menimbulkan efek gratifikasi instan sehingga membentuk persepsi metode komunikasi easy-to-use. Hal ini membuat sebuah teks tidak lagi dibutuhkan yang dapat menurunkan emansipasi penggunaan teks serta level pemahaman etikat penempatan tanda baca. Generasi Z juga mempunyai kebiasaan dimana mereka dalam kurun waktu tertentu mengunakan istilah bahasa yang berubah secara konstan dengan alasan mempercepat penyampaian pesan tanpa adanya pendetailan berlebih.
Biar bagaimanapun penggunaan tanda baca dapat menyelamatkan sebuah chat dimanapun. Lagi-lagi ini karena sebuah tulisan dapat diterima dengan berbeda, hal ini tergantung siapa yang dituju beserta bagaimana mood orang tersebut ketika sebuah teks muncul pada notifikasinya. Maka dari itu penggunaan tanda baca sebuah teks merupakan hal yang penting terutama bagi pada penulisan tugas akhir, dimana sebuah report penelitian dan cara penulisan akan berpengaruh saat sesi tanya jawab oleh para penguji penulisan akademik.
(Kornelia Johana / Humas UNDIRA)
Press Contact :
Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara
Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id
Lainnya
.jpg)
LLDIKTI Wilayah III Hadir Memberi Materi 5 Anti Dosa Universitas di PKKMB Hello Campus 2023 - Day 3
Read more
Tips dan Trik Penyusunan Penulisan Proposal Hibah: LRPM UNDIRA Melanjutkan Coaching Clinic Proposal Hibah DIKTI 2025
Read more
Menghadapi 2025 Dengan Lebih Baik: Sebuah Pesan Bagi Para Generasi Muda
Read more
Kampus Tanjung Duren
Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1
Grogol, Jakarta Barat. 11470
Kampus Green Ville
JIn. Mangga XIV No. 3
Kampus Cibubur
Jln. Rawa Dolar 65
Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432