Tata Kelola Organisasi adalah kerangka kerja yang memastikan bahwa setiap aspek operasional di universitas berjalan dengan efektif, efisien, dan transparan.

Tata kelola organisasi dalam konteks program studi di universitas memegang peranan penting sebagai pondasi untuk pembentukan dan pencapaian tujuan akademis serta operasional. Demi meningkatkan mutu pendidikan dan kemajuan setiap program studi dalam menghasilkan lulusan yang kompeten, Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) mengadakan acara Workshop: Tata Kelola Organisasi di Universitas pada tanggal 09 Agustus 2024 di UNDIRA Kampus Tanjung Duren. Acara ini dihadiri oleh sejumlah dosen Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial UNDIRA yang meliputi Program Studi Manajemen, Akuntansi, Ilmu Komunikasi, dan Sastra Inggris. Pembicara pada workshop kali ini adalah Dr. Harnovinsah, S.E., Ak., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila.

Pengelolaan tata kelola organisasi pada masing-masing program studi merupakan aspek yang tidak dapat diabaikan. Proses pengawasan dan evaluasi dalam tata kelola memberikan kesempatan bagi program studi untuk memantau kinerja akademik, tingkat kepuasan mahasiswa, serta keberhasilan lulusan. Selain itu, tata kelola juga berperan penting dalam memastikan bahwa kurikulum program studi tetap relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta kebutuhan pasar kerja saat ini. Hal ini mencakup pengembangan program-program baru, inovasi dalam metode pengajaran, serta pembaruan materi akademik.

Adanya program ini juga untuk mendukung integrasi pembelajaran dengan teknologi dengan konsep Internet of Things (IoT). Internet of Things (IoT) adalah konsep dimana berbagai perangkat fisik yang dilengkapi dengan sensor, perangkat lunak, dan teknologi lainnya terhubung ke internet untuk saling berkomunikasi, mengumpulkan, dan bertukar data. 

Dalam paparan yang disampaikan oleh Dr. Harnovinsah, terungkap bahwa perkembangan Internet of Things (IoT) memiliki potensi signifikan dalam mempengaruhi kinerja akademik mahasiswa serta kegiatan universitas, khususnya di kalangan generasi Z yang dikenal sebagai digital natives dan sangat akrab dengan teknologi. Dari sudut pandang pembelajaran, seiring dengan kebutuhan untuk menguasai beragam disiplin ilmu yang semakin meningkat akibat kemajuan teknologi, kurikulum setiap program studi dapat dengan mudah disesuaikan berdasarkan data yang diperoleh melalui perangkat IoT. Hal ini memungkinkan institusi pendidikan untuk menyesuaikan materi pengajaran agar lebih relevan dengan kebutuhan dan preferensi mahasiswa.

Implementasi IoT memberikan peluang bagi generasi Z untuk melakukan kolaborasi dalam proyek atau tugas kelompok secara lebih efisien meskipun berada di lokasi berbeda. Platform kolaborasi berbasis IoT mendukung komunikasi dan koordinasi secara efektif. Dr. Harnovinsah juga menekankan bahwa hal ini akan membuka peluang fleksibilitas terkait bidang pekerjaan yang dapat dijangkau oleh mahasiswa. Beliau menjelaskan konsep Sunrise Industry dan Sundown Industry, merujuk pada arah bidang pekerjaan yang sedang mengalami fluktuasi baik inflasi maupun deflasi sesuai permintaan multidisipliner melalui integrasi pembelajaran menggunakan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).

Terkait dengan pengembangan kurikulum, perlu diadakan penambahan sub-mata kuliah yang relevan dengan mata kuliah utama dalam suatu program studi. Hal ini bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa dan memberikan pengetahuan tambahan, khususnya di bidang-bidang yang sedang berkembang pesat dan memiliki potensi sebagai lapangan pekerjaan saat ini. Sebagai contoh, berdasarkan presentasi yang telah disampaikan, salah satu bidang yang dapat ditambahkan adalah Finance and Financial Management. Selain materi Manajemen Keuangan dan Pasar Modal, sub-mata kuliah terkait seperti Matematika Keuangan dan Studi Kelayakan Bisnis juga penting untuk diperkenalkan.

Selain itu, penerapan prinsip Tata Kelola dalam meningkatkan interaktivitas pendidikan merupakan topik penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Evaluasi terkait tata kelola memiliki dampak signifikan terhadap kegiatan magang mahasiswa. Hal ini dikarenakan adanya hubungan erat antara bimbingan akademis dari dosen di kampus dengan kriteria laporan magang yang harus disusun oleh mahasiswa.

Pengelolaan yang efektif dapat meningkatkan peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan setelah mereka lulus. Pengalaman magang yang diatur dan diawasi dengan baik biasanya menjadi salah satu pertimbangan utama bagi perusahaan dalam merekrut lulusan baru. Ketika pengelolaan organisasi memberikan dukungan optimal terhadap kegiatan magang, mahasiswa cenderung lebih aktif dan terlibat dalam pengalaman tersebut. Interaksi ini sangat penting karena membantu mahasiswa mengembangkan jaringan profesional serta soft skills yang tidak selalu diperoleh dalam konteks akademis.

Pada bagian akhir, dibahas juga potensi perkembangan Chat GPT sebagai alat untuk memperkuat keseriusan mahasiswa dalam melakukan penelitian. Penerapan konsep pengembangan tugas akhir sebagai alternatif bagi para mahasiswa diharapkan dapat meminimalisir potensi inkompetensi akibat budaya copy-paste yang mungkin muncul dari penggunaan Chat GPT. Dengan demikian, langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan sehingga lebih kreatif dan inovatif.