html hit counter Analisis dan Mengendalikan Defisit: Risk Manajemen, Penyelamat Diri Dari Kegagalan - Universitas Dian Nusantara

Analisis dan Mengendalikan Defisit: Risk Manajemen, Penyelamat Diri Dari Kegagalan

02 Agustus 2024

Seiring dengan banyaknya deklinasi ekonomi yang disebabkan oleh banyak hal semenjak tahun 2020 karena terjadinya lonjakan COVID 19, maka timbul lebih banyak faktor risiko yang harus dihadapi dari berbagai arah agar sebuah kegagalan tidak menyebabkan defisit ekonomi yang signifikan dalam kehidupan. Namun sebuah kegagalan bukan hanya faktor tunggal make-or-break dalam kehidupan, walaupun suatu usaha atau kegiatan produktif sudah berjalan disarankan adanya sebuah backup plan yang dapat dijalankan dengan segera jika rencana pertama tidak berjalan.

Sebagai contoh pada tahun 2023, brand sepatu Bata yang awalnya berasal dari republik Ceko dan didirikan oleh Tomas dan Anna Bata, datang ke Indonesia pada tahun 1930 telah menutup pabriknya dan melakukan PHK kepada mayoritas karyawan pabriknya. Bata sendiri mempunyai banyak branch di berbagai dunia dan sempat masuk dalam guiness book of record dalam kategori perusahaan sepatu tersukses ke-7 di South East Asia (SEA).

Lantas mengapa Bata memilih untuk menutup pabriknya di Purwokerto, hal tersebut berkaitan dengan konsep Risk Management atau Manajemen Resiko. Dalam rangka menanggulangi kegagalan dan pengendalian situasi melalui planning agar tidak terjadinya sunk-cost-falacy, terdapat suatu konsep yang disebut Risk Management. Konsep Risk Management merupakan strategi yang diterapkan dengan upaya untuk mengevaluasi semua risiko dan potensial yang dapat terjadi dalam sebuah pengambilan langkah, baik besar maupun kecil. 

Selain itu Manajemen Risiko membantu instansi mengelola tantangan operasional, keuangan, dan reputasi sehingga dapat meminimalkan kerugian potensial dan memastikan kelangsungan bisnis yang lebih stabil dan efisien. Suatu perusahaan dapat melakukan langkah drastis sebagai bentuk strategi efisiensi melalui berbagai hal seperti; likuidasi aset, PHK, dan  penutupan gerai atau pabrik.

Dalam manajemen risiko, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan prosesnya efektif dan komprehensif. Berikut adalah aspek-aspek utama yang harus diperhatikan:

  1. Identifikasi Risiko: Mengenali dan mencatat semua risiko potensial yang dapat mempengaruhi organisasi, baik dari internal maupun eksternal.

  2. Analisis Risiko: Mengevaluasi dampak dan probabilitas dari setiap risiko yang telah diidentifikasi untuk memahami sejauh mana risiko tersebut dapat mempengaruhi tujuan organisasi.

  3. Evaluasi Risiko: Menentukan tingkat risiko yang dapat diterima oleh organisasi dan memprioritaskan risiko berdasarkan dampak dan probabilitasnya.

  4. Pengendalian Risiko: Mengembangkan strategi untuk mengurangi, menghindari, mentransfer, atau menerima risiko. Strategi ini dapat mencakup perubahan operasional, asuransi, pelatihan karyawan, dan peningkatan prosedur keselamatan.

  5. Pelaksanaan Tindakan: Menerapkan tindakan pengendalian yang telah direncanakan dan memastikan semua pihak yang terlibat memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam proses ini.

  6. Pemantauan dan Tinjauan: Secara terus-menerus memantau risiko dan efektivitas tindakan pengendalian yang diterapkan. Melakukan tinjauan berkala untuk memastikan risiko baru dapat diidentifikasi dan dikelola secara efektif.

Dengan fenomena ‘Impairment Assets’ yang terjadi pada produknya di Indonesia. Impairment Assets sendiri merupakan situasi di mana nilai tercatat dari suatu aset melebihi nilai terpulihkan atau nilai wajarnya. Penurunan nilai ini terjadi ketika nilai buku aset tersebut tidak lagi dapat dipulihkan, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan pasar, kerusakan, atau penurunan kinerja.

Untuk menentukan apakah aset mengalami penurunan nilai, biasanya akan dilakukan penilaian atau pengujian secara berkala. Jika nilai tercatat aset lebih tinggi daripada nilai terpulihkan yang dapat dihasilkan dari penggunaan atau penjualannya, maka perusahaan harus mengakui kerugian penurunan nilai. 

Maka dari itu keputusan perusahaan sepatu Bata merupakan salah satu dari contoh Risk Management yang telah diimplementasikan sebagai bentuk penanggulangan adanya defisit yang lebih jauh karena liabilitas design dan market share yang kalah dari para kompetitor. Terlebih hal tersebut tertutupi oleh pihak Bata karena revenuenya di India yang tetap meroket sebesar 6 miliyar jauh diatas 1 miliyar di Indonesia. Hal tersebut merupakan keputusan bijak dari perusahaan Bata.

Risiko Management selain berfungsi sebagai penunjang kinerja finansial sebuah instansi terhadap planning yang tidak sesuai, juga berfungsi sebagai evaluasi yang akan diberikan kepada karyawan dalam segi pengembangan kinerja dan inovasi. Dalam konteks pengelolaan karyawan dan perusahaan, manajemen risiko berperan penting dalam memastikan kesejahteraan dan keselamatan karyawan, menjaga retensi dan rekrutmen yang efektif, serta memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. 

Sebagai ilmu yang berperan dalam menangani adanya defisit yang continuous atau bersifat berkelanjutan, maka sudah menjadi kewajiban bagi para lulusan Fakultas Ilmu Bisnis dan Ilmu Sosial terutama Prodi Akuntansi dan Manajamen UNDIRA agar dapat mengaplikasikan manajemen risiko bukan hanya kepada bisnis yang didirikan namun juga kepada pengelolaan ekonomi pribadi.

(Sekar Ayu Putri / Humas UNDIRA)

Press Contact :

Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara

[email protected]

Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Lainnya

Kampus Tanjung Duren

Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1

Grogol, Jakarta Barat. 11470

Kampus Green Ville

JIn. Mangga XIV No. 3

Kampus Cibubur

Jln. Rawa Dolar 65

Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432