Spirit Tahun Baru Hijriah: Menggali Nilai-Nilai Kemanusiaan dan Persaudaraan

Dalam ajaran agama Islam terdapat kategori penanggalan yang dikenal sebagai Kalender Islam atau Kalender Masehi, yang merupakan sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Muslim untuk menentukan tanggal-tanggal penting dalam agama Islam. Melalui penataan kalender sesuai dengan ketentuan umat muslim maka lahirlah Tahun Baru Hijriah sebagai simbolisme dan maknanya yang mendalam dalam menunjukkan keberanian, pengorbanan, dan pembentukan identitas serta solidaritas umat Islam.
Tahun Baru Hijriah menandai permulaan tahun dalam Kalender Hijriah, Kalender Lunar yang digunakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Kalender ini dimulai pada 1 Muharram, bulan pertama dalam kalender Islam, dan perhitungannya dimulai dari peristiwa hijrah yang merupakan migrasi Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.
Namun selain peran Tahun Baru Hijriah sebagai perayaan umat Islam, Tahun Baru Hijriah juga menjadi catatan sejarah terhadap konsep kemanusiaan dan persaudaraan. Melalui sejarah Tahun Baru Hijriah dapat diketahui bahwa makna sebuah tahun baru secara mendasar ialah pergantian atau transformasi. Banyak tradisi dan agama menghargai konsep awal baru dan transformasi. Tahun Baru Hijriah mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk memulai kembali dan membuat perubahan positif dalam hidup mereka.
Seperti konsep pembukaan lembar baru pada umumnya, sebuah tahun baru akan menjadi titik seseorang untuk merefleksikan diri terhadap kegiatan ataupun apa saja yang telah dicapai dalam kehidupan. Tahun Baru Hijriah pun tidak berbeda dari konsep perayaan tahun baru pada umumnya. Dengan demikian, Tahun Baru Hijriah bukan hanya peringatan religius tetapi juga representasi dari awal yang baru dan harapan untuk perubahan positif.
Selain adanya rasa untuk refleksi terhadap apa saja yang telah dikerjakan dalam kehidupan, Tahun Baru Hijriah juga membawakan makna kebersamaan dan solidaritas yang diharapkan dapat membawa kedekatan antar umat. Peristiwa hijrah menyoroti pentingnya solidaritas dan persaudaraan ketika Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya diterima oleh penduduk Madinah dengan tangan terbuka, menunjukkan contoh konkret dari solidaritas dan bantuan tanpa memandang latar belakang.
Hijrah ke Madinah adalah titik balik dalam sejarah Islam, menandai awal dari penyebaran pengetahuan dan sosialita umat Muslim kepada para penduduk sekitar. Selain adanya pengembangan pengetahuan, kegiatan hijrah tersebut juga merupakan momen pemerataan pembangunan bagi daerah Madinah yang tentunya dianggap positif oleh penduduk.
Dengan menyoroti nilai-nilai universal dan mengadakan kegiatan yang inklusif, Tahun Baru Hijriah dapat menjadi momen yang memperkuat kebersamaan dan solidaritas tidak hanya di kalangan umat Muslim tetapi juga di antara berbagai komunitas dan agama, menciptakan dunia yang lebih harmonis dan saling mendukung.
(Danang Respati Wicaksono / HUMAS UNDIRA)
Press Contact :
Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara
Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Kampus Tanjung Duren
Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1
Grogol, Jakarta Barat. 11470
Kampus Green Ville
JIn. Mangga XIV No. 3
Kampus Cibubur
Jln. Rawa Dolar 65
Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432