Curriculum Vitae (CV) dan portfolio adalah dua jenis dokumen yang digunakan oleh individu untuk mempresentasikan diri mereka dalam konteks profesional, terutama saat mencari pekerjaan atau kesempatan pendidikan. Meskipun keduanya sering digunakan bersamaan, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal konten, tujuan, dan format.

CV dan portofolio yang kuat dapat meningkatkan kesempatan pelamar untuk dipanggil ke tahap wawancara. Informasi yang disampaikan dalam CV dapat memberikan perekrut pemahaman awal tentang kualifikasi pelamar, sementara portofolio memberikan bukti konkret tentang kemampuan dan potensi mereka.

CV atau Curriculum Vitae, adalah ringkasan yang terstruktur dari riwayat hidup seseorang. Ini biasanya mencakup informasi seperti pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan prestasi akademis. CV dirancang untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang latar belakang dan kualifikasi seseorang secara kronologis. Biasanya, CV disusun dalam format yang standar dan sering kali tidak terlalu bergantung pada desain visual.

CV yang baik dirancang dengan rapi dan menyoroti prestasi serta keterampilan pelamar dapat memberikan kesan yang kuat kepada perekrut. Begitu juga dengan portofolio yang menampilkan karya-karya berkualitas tinggi dan menarik, dapat membuat pelamar terlihat lebih profesional dan meyakinkan pihak perusahaan akan kompetensi pelamar terhadap bagian spesifikasinya.

Di sisi lain, portfolio adalah koleksi karya atau contoh konkret dari pekerjaan atau proyek yang telah diselesaikan oleh individu. Ini dapat berupa sampel tulisan, desain grafis, proyek multimedia, atau karya seni lainnya, tergantung pada bidang profesional seseorang. Portfolio bertujuan untuk menunjukkan kemampuan praktis dan kreatif seseorang, serta gaya dan pendekatan mereka terhadap pekerjaan. Portfolio seringkali lebih visual dan berorientasi pada hasil daripada CV, dan dapat disesuaikan dengan proyek tertentu atau pekerjaan yang diinginkan.

Dalam dunia pelamaran kerja seseorang diwajibkan membuat kedua dokumen tersebut. Hal ini dikarenakan kedua dokumen tersebut adalah syarat utama seseorang melamar salah satu pekerjaan. Dengan adanya kedua dokumen tersebut maka, pihak HRD perusahaan akan dengan lebih mudah melakukan proses seleksi sesuai dengan background sang pelamar pekerjaan dan profil pribadi pelamar pekerjaan.

Berikut beberapa tips bagaimana CV dan Portfolio pelamar kerja dapat menarik perhatian HRD dengan kesan positif dan professional:

1. Tulislah riwayat prestasimu sedemikian mungkin

Dalam penulisan CV, pencantuman keterampilan dan sejarah prestasi adalah salah satu kunci bagaimana pihak HRD akan memberikan pertimbangan pertama dalam tahap seleksi preliminary. Menurut The Balance, suatu pernyataan tentang diri harus dibuat dengan sepadat dan sesingkat mungkin sehingga tidak terkesan berbelit. Jika pemilihan diksi terkesan ber secara tidak langsung ini akan menurunkan kesan HRD pada CV pelamar.

2. Perlihatkan bukti profesi atau job desc yang pernah dilakukan selama menjadi pelajar

Histori job desc dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pengalaman kerja sebelumnya. Ini membantu perekrut atau pengusaha memahami keterampilan yang telah Anda kembangkan dan bagaimana Anda menggunakannya dalam konteks kerja. Dengan adanya tambahan keterangan dan bukti job desc sebelumnya, maka juga akan memudahkan proses penempatan karyawan oleh perusahaan sehingga karyawan tersebut dapat menjalankan tugasnya sesuai job desc yang telah dilakukannya. 

3. Cantumkanlah Portfolio kamu sebagai bahan tambahan 

Portfolio hasil karya memungkinkan pelamar untuk menunjukkan kemampuan nyata mereka dalam sebuah hasil karya. Karya yang dicantumkan dapat berupa video, gambar, tulisan (berupa novel dan cerpen jika dibutuhkan), atau sebuah hasil coding sebuah program atau website. Ini lebih kuat daripada sekadar mengklaim keterampilan dalam sebuah CV karena memberikan bukti konkret tentang apa yang dapat dilakukan oleh pelamar. Agar perusahaan lebih mengenal pelamar, maka cantumkanlah hasil karya dalam bentuk YouTube channel, website pribadi, atau sosial media seperti Instagram, Twitter, dan Facebook. 

4. Cantumkanlah bagian ‘About Me’ yang menjelaskan deskripsi kepada HRD

Bagian "About Me" memungkinkan pelamar untuk memberikan gambaran singkat tentang siapa mereka secara pribadi. Ini bisa mencakup minat, nilai-nilai, atau kepribadian yang tidak selalu tercermin dalam bagian lain dari CV. Secara keseluruhan bagian ini berfungsi sebagai pusat informasi mengenai karakteristik seseorang dan kelemahan serta kelebihannya. Bagian "About Me" juga dapat digunakan untuk membangun koneksi pribadi dengan perekrut atau pengusaha. Ini bisa termasuk menyebutkan minat atau kegiatan non-pekerjaan yang pelamar bagikan dengan perekrut, seperti hobi atau kegiatan sukarela. 

Dalam kesimpulan, dapat disimpulkan bahwa pembuatan CV dan portfolio yang menarik memegang peranan kunci dalam penerimaan pegawai. CV yang dirancang dengan baik memberikan ringkasan yang jelas dan sistematis tentang kualifikasi, pengalaman, dan prestasi seorang pelamar, sementara portfolio memberikan bukti konkret tentang kemampuan praktis dan kreatif mereka. Kedua alat ini memungkinkan pelamar untuk mempresentasikan diri mereka dengan cara yang paling menguntungkan, memberikan kesan yang kuat kepada perekrut, dan meningkatkan kesempatan mereka untuk dipanggil ke tahap wawancara. Dengan demikian, investasi waktu dan perhatian dalam merancang CV dan portfolio yang menarik dan informatif adalah langkah penting dalam pencarian kerja yang sukses, membuka pintu menuju peluang karir yang diinginkan.

(Danang Respati Wicaksono / Humas UNDIRA)

Press Contact :

Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara

humas@undira.ac.id

Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial

www.undira.ac.id