Kawan UNDIRA pasti familiar dengan sebuah box yang wajib diisi ketika kalian ingin log in kedalam sebuah laman website atau halaman registrasi, umumnya dalam box tersebut terdapat sebuah formasi gambar yang dapat disesuaikan atau teks acak yang harus kalian ketik ulang - inilah yang disebut CAPTCHA.

CAPTCHA, merupakan sebuah akronim atau singkatan dari “Completely Automated Public Turing Test to tell Computers and Humans Apart”, merupakan sebuah program autentifikasi yang dibuat untuk menjaga keamanan sebuah situs atau ketika kawan UNDIRA ingin mengakses akun masing-masing. Sistem Captcha juga berfungsi untuk memastikan apakah entitas yang ingin mengakses benar-benar pengguna manusia ataukah sebuah bot.

Menurut Direktur Teknologi Informasi Universitas Dian Nusantara (UNDIRA), bapak Giri Purnama, S.Pd., M.Kom., CAPTCHA bekerja dengan menyajikan teka-teki antara ketiga tipe tersebut secara acak sehingga akan sulit dibaca oleh komputer atau program otomatis lainnya. Sistem kemudian melakukan cross checking dari berbagai jawaban yang diberikan. 

“CAPTCHA ini sangat berguna bagi pengamanan web atau laman login. CAPTCHA, meskipun terkadang menyusahkan untuk beberapa orang untuk diisi, sangat berguna untuk melindungi akun dari brute force attack, dan percobaan login berkali-kali oleh bot yang menebak password.” ujar beliau

Skema teknologi CAPTCHA pada dasarnya juga telah berulang kali mengalami perubahan. Ini dilakukan karena setiap bot selalu beradaptasi untuk memecahkan setiap teka-teki CAPTCHA baru. Ketika ada pemecahan teka teki yang berhasil oleh user, maka mesin akan mengoleksi data dan dikompilasikan agar mereka dapat berlatih untuk menghasilkan teka teki baru. 

Setiap teka teki yang diberikan akan memiliki kombinasi berbeda dari sebelumnya antar pengguna. Hal ini dikarenakan CAPTCHA pada dasarnya juga memanfaatkan Machine Learning untuk mempelajari pola jawaban berbagai pengguna sehingga dapat men-generate pola teka teki unik kedepannya dengan tingkat kesulitan bervariasi tergantung dari pembuatan para Web Developers. Imajinasikanlah CAPTCHA sebagai Random Number Generator (RNG) yang mampu membuat kombinasi berbeda seperti dalam sebuah video game. Singkatnya kawan UNDIRA, tidak hanya AI melindungi kita, namun kita juga secara tidak langsung melatih AI agar dapat mengamankan data kita lebih baik.

Selebihnya kawan UNDIRA, CAPTCHA juga terdiri dari beberapa tipe;

1. CAPTCHA Teks

Jenis Captcha Teks merupakan salah satu jenis Captcha yang sering dapat ditemui oleh kawan UNDIRA. Jenis ini memfokuskan pemecahan teka teki teks acak dengan kapitalisasi dan bahkan penggunaan nomor, dan kawan UNDIRA harus mengetiknya dengan tepat agar dapat diverifikasi oleh sistem. 

2. CAPTCHA Gambar 

Sesuai dengan namanya, jenis captcha ini memanfaatkan visualisasi pola atau gambar tertentu kepada para pengguna. Para pengguna nantinya diwajibkan memilih gambar sesuai kriteria yang diberikan agar sistem dapat memverifikasikan identitas mereka. Meskipun gambar atau pola yang diberikan terkadang memiliki blur atau bahkan kurang jelas, namun sesungguhnya teka teki ini di desain agar dapat mengecohkan robot, seperti gambar hewan, kendaraan tertentu atau rambu lalu lintas spesifik.

3. CAPTCHA Audio

Jenis Captcha ini memanfaatkan sistem Text-To-Speech untuk mengubah pola data teks atau suara menjadi baris teks yang wajib diketik ulang oleh para pengguna. Dengan pola jawaban yang umumnya relatif sederhana, contoh; ketika kawan UNDIRA mendapatkan prompt “ketiklah jumlah 2 dentuman drum sesuai” maka akan ada tiga suara yang muncul, maka kawan UNDIRA harus menentukan mana diantara 3 contoh yang diberikan sebagai jawaban yang tepat. 

4. reCAPTCHA

Jenis CAPTCHA ini merupakan metode modern yang memanfaatkan Machine Learning untuk memverifikasikan manusia atau robot. Berbeda dengan CAPTCHA sederhana, reCAPTCHA memanfaatkan teknologi AI untuk mempelajari pola jawaban dan pengguna lebih akurat. Beberapa aspek yang umumnya akan dianalisa oleh reCAPTCHA meliputi; Pergerakan Mouse, Kecepatan mengetik, Pola Klik, IP Address, Riwayat situs pengguna terakhir, dan karakteristik pengguna.

Cybersecurity sekarang semakin menjadi lirikan berbagai mitra, seiring dengan bertambahnya cyberattack yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab. Kehadiran teknologi keamanan seperti CAPTCHA membuktikan bahwa dunia IT terus membutuhkan talenta yang mampu mengelola sistem yang kompleks. 

Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) melalui Program Studi Teknik Informatika turut  menghadirkan konsentrasi studi, Network Engineer yang dirancang khusus mencetak tenaga ahli IT dan pengembangan website/server yang kompeten. Kurikulum Teknik Informatika UNDIRA didesain agar mahasiswa tidak hanya menguasai bahasa pemrograman (coding), namun juga menguasai tata kelola administrasi server secara keseluruhan serta keamanan jaringan yang mumpuni. Siapkan diri Kawan UNDIRA menjadi profesional IT yang unggul dan berdaya saing tinggi bersama Teknik Informatika Universitas Dian Nusantara.