Mengenal Mekanisme Wireless Charging dan Wireless Charging Dapat Menjadi Silent Killer Perangkat
Smartphone beserta perangkat lainnya seperti mobil EV, telah menjadi beberapa hal yang kini menjadi aspek esensial dalam kehidupan kita. Beberapa contoh tersebut memiliki satu kesamaan, yakni memiliki sumber tenaga yakni baterai. Baterai merupakan jantung dari sebuah perangkat agar dapat berjalan dan bertahan dalam pemakaiannya sehari hari tanpa memerlukan sambungan listrik melalui kabel.
Dengan perkembangan teknologi serta inovasi dalam mempermudah metode pengisian daya, cara kita mengisi baterai pun berubah seiring waktu, dengan inovasi terakhir yakni wireless charging atau pengisian daya nirkabel. Wireless charger bekerja dengan memanfaatkan induksi elektromagnetik untuk mengisi daya perangkat yang kompatibel. Bahkan dalam beberapa perangkat seperti mobil Tesla, tidak diperlukan kontak langsung antar perangkat untuk mengisi daya.
Secara praktikal, mayoritas teknologi wireless charger modern (terutama power bank) kini juga dilengkapi teknologi magnetik. Fitur tersebut sangat memudahkan karena kita hanya perlu menempelkan perangkat, dan pengisian daya akan dimulai secara otomatis dengan posisi yang presisi.
Namun dibalik portabilitas dan efisiensi yang ditawarkan oleh teknologi wireless charging, terdapat beberapa hal yang harus kalian ketahui kawan UNDIRA.
Baterai modern yang terbuat dari material Lithium Ion cenderung sangat sensitif terhadap panas dan memiliki ion yang terikat dengan tertata. Perangkat wireless charger yang memanfaatkan induksi elektromagnetik secara prinsip memiliki kekurangan besar, yakni efisiensinya dibandingkan dengan pengisian daya melalui kabel.
Daya panas yang dihasilkan dari durasi charge yang lama akan mengurangi umur baterai dan berpotensi merusak baterai dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan sifat ion dalam baterai yang jika dipaparkan dengan suhu panas berlebihan akan meregangkan struktur ion yang ada. Akibatnya, perangkat dan baterai akan cepat mengalami kerusakan dan akan mengalami penurunan kapasitas maximumnya.
Setiap model wireless charger memiliki desain dan penempatan kumparan induktif yang bervariasi. Hal ini sangat penting, karena transfer energi melalui receiver dan transmiter akan menjadi sangat tidak efektif jika terjadi ketidaksejajaran (misalignment) antara kumparan di charger dan perangkat.
Selain itu, efisiensi juga akan menurun drastis akibat halangan fisik (seperti casing smartphone yang terlalu tebal) atau jarak sekecil apa pun. Faktor ketiga adalah interferensi; sumber magnet atau gelombang elektromagnetik lain di sekitarnya juga dapat mengganggu proses transfer daya tersebut.
Meskipun wireless charger menawarkan pengisian daya yang lebih praktis, namun sesungguhnya penggunaan kabel dalam mengisi daya cenderung lebih baik dikarenakan alirannya yang konstan serta tidak terhalangi oleh gangguan eksternal.
Permasalahan inefisiensi dan panas pada wireless charging ini adalah contoh sempurna mengapa studi teknologi modern dan optimalisasinya sangat penting. Ini bukan sekadar tentang menciptakan fitur baru, tetapi tentang bagaimana manusia dapat bergerak menuju inovasi yang lebih baik, lebih aman, dan lebih efisien dalam memudahkan penggunaan perangkat.
Bagi kawan UNDIRA yang tertarik dengan studi kelistrikan dan mekanisme mesin, maka Program Studi Teknik elektro dan Teknik Mesin merupakan pilihan yang tepat bagi kalian. Mahasiswa Teknik Elektro didorong untuk merancang sistem transfer daya nirkabel yang minim rugi (loss), sementara Teknik Mesin menjawab tantangan desain fisik dan manajemen panas (disipasi termal) agar perangkat tetap dingin dan awet. Selain itu, dalam rangka menekan semangat riset dan inovasi UNDIRA juga telah menjalin kerjsama dengan IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineering) sehingga mahasiswa dimungkinkan untuk mendapatkan jejaring lebih besar dalam mengembangkan riset mereka dikemudian hari.
Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) berkomitmen penuh untuk mencetak para inovator muda profesional dan kompeten yang dapat menjawab tantangan nyata ini. Kami tidak hanya mengajar; kami mendorong penciptaan. UNDIRA kian mengedepankan inovasi salah satunya melalui penyelenggaraan Technofest tahunan. Acara ini memberikan kesempatan emas bagi mahasiswa dan mahasiswi untuk tidak hanya menunjukkan karya mereka, tetapi juga mendapatkan bimbingan untuk mematenkannya sebagai sebuah karya cipta yang diakui.
Sumber Referensi:
IFixit Youtube Channel - How Wireless Charging Works and Why It's Terrible
(Danang Respati Wicaksono / Humas UNDIRA)
Press Contact :
Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara
Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id
Lainnya
Lolos Hibah P2MW 2024 Mahasiswa UNDIRA; Revolusi Hijau Tanaman Hidroponik
Read more
Meminimalisir Ambiguitas dan Kesalahan dalam Penulisan Skripsi: Aturan Penggunaan Jargon
Read more
Dari Daun Kering Menjadi Komoditas Berdaya Saing, UNDIRA dan Komunitas Democore Tingkatkan Tata Kelola Limbah Kering Masyarakat Meruya Utara
Read more
Kampus Tanjung Duren
Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1
Grogol, Jakarta Barat. 11470
Kampus Green Ville
JIn. Mangga XIV No. 3
Kampus Cibubur
Jln. Rawa Dolar 65
Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432