Jakarta, 3 Oktober 2025 - Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah bonus demografi yang besar, dengan demikian dalam skenario yang ideal maka tentunya akan mendorong peningkatan produktivitas dan lapangan pekerjaan. Namun nyatanya tidak semudah itu. Meskipun Indonesia memiliki jumlah bonus demografi yang besar, namun saat ini berbagai Generasi Mudah terutama Generasi Z sedang menghadapi masalah dalam mencari pekerjaan di era industri dan society 5.0. 

Menanggapi permasalahan yang sedang dialami Gen Z, maka Biro Pengembangan Karir dan Alumni Universitas Dian Nusantara (BPKA UNDIRA) bersama dengan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (KEMNAKER RI) turut mengadakan seminar bertajuk “Seminar Karir: Siap Profesional Strategi Masuk Dunia Kerja dan Wirausaha Sejak Bangku Kuliah di Era Digital” pada tanggal 1 Oktober 2025.

Bertempatan di Lantai 6 Kampus Tanjung Duren UNDIRA, seminar tersebut dihadiri sebanyak 250 mahasiswa dari berbagai program studi beserta para dosen pendamping yang menyambut dengan penuh antusias berjalannya seminar kali ini. 

Bapak Ir. Muhammad Hasanuddin Thoyieb, M.M., selaku Wakil Rektor III Bidang HUMAS, Kerjasama, Kemahasiswaan dan Marketing yang hadir dalam seminar kali ini, turut menyampaikan bahwa ketika menyelami dunia kerja, sesungguhnya tidak hanya ilmu yang diperoleh melalui pendidikan sajalah yang menentukan masa depan mahasiswa. 

“Keberadaan ilmu bukanlah titik akhir dimana seseorang akan mendapatkan kesuksesan, melainkan menjadi sebuah lentera sekaligus juga landasan untuk mencapai sukses berikutnya. Ketika kita melangkah ke dunia kerja, bukan hanya sebatas IPK saja yang dapat mempengaruhi besar kemungkinan kita lolos seleksi penerimaan - namun para recruiter akan melihat seberapa besar mahasiswa telah menempa diri mereka selama menjalani kehidupan perguruan tinggi.” ujar beliau.

Beliau kemudian berlanjut bahwa pendidikan turut memberikan dampak signifikan melalui berbagai kesempatan tawaran kerja sekaligus magang yang ditawarkan. Melalui pendidikan kita juga akan mendapatkan pembekalan berupa softskill beserta networking yang akan bermanfaat ketika lulus di kemudian hari. 

Ibu Isnarti Hasan, S.E., M.Si., selaku Direktur Bina Penempatan Tenaga Kerja KEMNAKER kemudian menjelaskan bahwa kondisi terkini mengenai dunia ketenagakerjaan di Indonesia. Sejujurnya penyerapan tenaga kerja di Indonesia saat ini masih jauh dari ideal. Berdasarkan data yang ada, tercatat sekitar 7 juta individu hingga kini belum terserap dalam dunia kerja. 

Beliau merincikan bahwa dunia kerja saat ini dihadapkan pada dilema, di mana para pencari kerja kesulitan memenuhi berbagai kriteria yang ditetapkan, sementara para perekrut pun menghadapi tantangan untuk mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan. Menurut beliau, hal ini bukan disebabkan oleh kelebihan bonus demografi, melainkan adanya mismatching, yaitu ketidaksesuaian antara kompetensi tenaga kerja yang tersedia dengan kualifikasi yang dibutuhkan. 

Maka dari itu, beliau menekankan bahwa dunia kerja dan kewirausahaan merupakan perpaduan dari keseimbangan diri. Pelaksanaan seminar ini diharapkan mampu memberikan bekal sekaligus gambaran mengenai apa saja yang harus dipersiapkan mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja, baik secara logika maupun psikologis.

Melanjutkan pemaparan dari Ibu Isnarti Hasan, Ibu Dewi Eva Kiranti, S.Psi., M.Ak., selaku Pengantar Kerja Ahli Muda KEMNAKER, menegaskan bahwa sesungguhnya kunci sukses Indonesia dalam mensejahterakan rakyat sesungguhnya dimulai dari investasi terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia yang tepat. 

Beliau berlanjut bahwa dalam rangka mengoptimalisasi SDM Indonesia, KEMNAKER secara seksama membuka peluang Marketplace yang berfungsi untuk meminimalisir terjadinya mismatching atau kesalahan posisi dalam penempatan tenaga kerja. Berbagai platform penunjang-pun telah tersedia melalui adanya program sertifikasi dan pelatihan kompetensi dengan Skillhub serta Sertihub. Selain itu, layanan yang disediakan KEMNAKER turut menyediakan informasi lowongan kerja berupa Karirhub, dan Bizhub dalam meningkatkan daya serap tenaga kerja dan wirausaha.

Ibu Novi Yani, S.Kom., Deputy GM PT. Office and Security Solution, sekaligus bapak Hadyan Dhiozandi, M. Psi., selaku Psikolog Pendidikan Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Jakarta, kemudian menambahkan beberapa tips psikologis dalam mendalami dunia kerja serta wirausaha. 

Dalam mencari pekerjaan, bekerja dan juga berwirausaha, diperlukan sebuah “kompas” yang mampu menuntun arah, bukan sekadar “roadmap” yang cenderung memaksa individu mengikuti standar sosial maupun tuntutan popularitas. Ketika seseorang memiliki sense of belonging dan self confidemce terhadap apa yang mereka tekuni maka niscaya mereka akan dapat membantu seseorang mencapai tujuan dengan baik dan penuh makna.

Karier dan wirausaha yang ideal turut dibangun secara perlahan dari kekuatan yang dimiliki, bukan dari pemaksaan memperbaiki kelemahan melalui daftar to do list. Dengan cara ini, setiap langkah dalam dunia kerja akan terasa lebih alami dan berkelanjutan.

Melalui Seminar ini, Biro Karir dan Alumni UNDIRA beserta KEMNAKER berkomitmen penuh dalam menunjang keberlangsungan berjalannya alur dan penempatan karir yang tepat bagi demografi Generasi Muda Indonesia. Dunia karir dan wirausaha sesungguhnya bukan hanya terdiri dari kapasitas pengetahuan seseorang, melainkan seberapa tepat seseorang dapat beradaptasi, menjaga karakter, dan yang terpenting mengelola mindset mereka terhadap tantangan yang akan dihadapi.