html hit counter Mikroagresi: Memahami Perundungan Dibalik Kiasan Manis Melalui Pandangan Akademik - Universitas Dian Nusantara

Mikroagresi: Memahami Perundungan Dibalik Kiasan Manis Melalui Pandangan Akademik

Dilihat : 117
20 Juli 2025

Halo, Kawan UNDIRA! Dalam dunia perkuliahan—baik di ruang kelas, forum diskusi, maupun organisasi kemahasiswaan—kita akan selalu berhadapan dengan dinamika sosial yang kompleks. Hal ini tidak terlepas dari sifat ruang sosial kampus yang majemuk, dengan adanya berbagai individu dengan latar belakang, budaya, karakter, keyakinan, dan pandangan yang beragam.

Keberagaman ini sejatinya merupakan kekuatan utama dalam membentuk lingkungan pembelajaran yang inklusif. Namun, di sisi lain, interaksi sosial yang tidak disertai empati dan kesadaran bisa melahirkan bentuk komunikasi yang merugikan—salah satunya adalah mikroagresi.

Microagresi merupakan bentuk ujaran, atau tindakan pasif-agresif yang secara halus merendahkan atau menyudutkan seseorang berdasarkan identitas sosial mereka—seperti etnis, gender, status ekonomi, agama, atau orientasi. Seringkali, perilaku ini dibungkus dengan nada bercanda atau sopan santun, sehingga sulit dikenali namun berdampak besar. Contohnya dapat dijumpai dalam berbagai bentuk seperti;

“Wah, kamu pintar juga ya padahal dari daerah.”
“Kamu cewek, yakin bisa handle proyek ini?”

Meskipun tampak ringan, mikroagresi bisa sangat merusak secara mental dan sosial. Korban mungkin merasa tidak nyaman, enggan bergabung dalam lingkungan sosial tertentu, bahkan kehilangan motivasi untuk berkembang. Jika terus dibiarkan, mikroagresi bisa menjadi pintu masuk lahirnya budaya toxic di kampus—budaya yang penuh sindiran, candaan sarkastik, dan eksklusi sosial. Dalam jangka panjang, hal ini dapat:

  • Menurunkan kepercayaan diri mahasiswa

  • Menghambat proses belajar dan partisipasi aktif

  • Menimbulkan trust issue dalam komunitas kampus

  • Merusak iklim kolaborasi antar individu

Oleh karena itu, membangun kesadaran akan bahaya mikroagresi sangat penting dalam menjaga kualitas pembelajaran dan kesehatan psikologis seluruh civitas akademika.

Dengan menyikapi pentingnya kesadaran mental health dan keamanan lingkungan terutama dalam ruang akademik, SATGAS PPKPT UNDIRA sempat membuka forum diskusi interaktif melalui seminar “5 Anti Dosa di Lingkup Akademik” pada 14 Juli 2025. Narasumber dalam seminar tersebut yang juga merupakan seorang psikolog, Ibu Maharani Octy Ningsih menjelaskan akar dari bentuk-bentuk kekerasan psikologis kian muncul dari hal yang sekilas sederhana namun dapat berujung menjadi perihal besar jika diabaikan, seperti bullying dan intoleransi. 

Mikroagresi merupakan konsep yang telah melekat, baik disadari maupun tidak. Namun sebagai generasi muda yang berbudi pekerti, sudah selayaknya kita dapat menyesuaikan diri tidak hanya dengan lingkungan, namun juga tipe individu yang menjadi lawan bicara - bahwasannya tidak semua individu dapat diberikan perlakuan yang sama satu sama lain. 

Lingkungan pendidikan merupakan tempat yang tepat dalam menumbuhkan rasa toleransi antar sesama.

Di Universitas Dian Nusantara, kita tidak hanya belajar akademik dan riset, tetapi juga diajarkan menjadi manusia yang mampu memanusiakan manusia lain. Kampus ini menjunjung tinggi tata nilai visioner, integritas, serta profesionalisme. Nilai-nilai tersebut tercermin dalam cara kita berkomunikasi dan berinteraksi. Kehadiran SATGAS PPKPT sendiri menegaskan lingkungan UNDIRA sebagai zona yang aman bagi para akademisi muda.

Sebelum menyampaikan pendapat, pertimbangkanlah hal-hal berikut:

  • Nada bicara yang digunakan

  • Pilihan kata yang tepat dan berempati
    Potensi dampak psikologis terhadap orang lain

Membangun yang sehat tidak hanya soal aturan atau kebijakan, tetapi dimulai dari kesadaran diri. Berpikir sebelum bertindak, memahami konteks sebelum berbicara, serta menjaga sopan santun dan toleransi adalah langkah konkret untuk mencegah mikroagresi.

Dengan menciptakan ruang sosial yang ramah, Kawan UNDIRA turut membangun kampus yang kolaboratif, aman secara emosional, dan berkelanjutan (long lasting)—bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan bersama.

(Kornelia Johana Dacosta / Humas UNDIRA)

Press Contact :

Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara

[email protected]

Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Lainnya

Kampus Tanjung Duren

Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1

Grogol, Jakarta Barat. 11470

Kampus Green Ville

JIn. Mangga XIV No. 3

Kampus Cibubur

Jln. Rawa Dolar 65

Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432