Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini—terutama dengan hadirnya Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI)—telah menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan, mulai dari hiburan, bisnis, hingga dunia pendidikan. Di era ini, interkonektivitas menjadi pondasi utama masyarakat digital, mempengaruhi cara kita bekerja, belajar, dan berinovasi.

Tak heran, bidang teknologi informasi (IT) kini menjadi salah satu jurusan paling diminati oleh generasi muda. Selain menjanjikan prospek karir jangka panjang yang cerah, industri ini dinilai stabil dan relevan dengan kebutuhan masa depan, terutama karena banyak perusahaan mulai mengandalkan otomasi dan inovasi digital dalam operasional mereka.

Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) melalui Fakultas Teknik dan Informatika (FTI), terus berkomitmen mencetak lulusan yang kompeten, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Generasi Z, yang kini mendominasi bangku kuliah, dikenal akrab dengan dunia digital—dari gaming, coding, machine learning, hingga manajemen data seperti SQL dan PostgreSQL.

Ketertarikan ini kemudian tumbuh menjadi kemampuan dan keingintahuan yang diasah melalui berbagai platform seperti komunitas IT, bootcamp, hingga kompetisi hackathon yang menantang mahasiswa untuk memecahkan masalah nyata dalam waktu terbatas.

FTI UNDIRA yang membawahi Program Studi Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Elektro, dan Teknik Informatika, tidak hanya mendorong penguasaan teknis semata, tetapi juga pembentukan skill interdisipliner yang menyeluruh. Hal ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya pandai dalam merancang sistem, tetapi juga mampu berkomunikasi dan berinovasi secara efektif di berbagai ranah profesi.

Dalam Workshop Outcome Based Education (OBE) yang digelar FTI UNDIRA pada Juni lalu, para peserta diingatkan bahwa kemampuan di luar bidang IT seperti desain grafis, komunikasi publik, manajemen, hingga keuangan, sangat penting dikuasai. Keterampilan ini menjadi nilai tambah yang bisa memperluas peluang karier serta meningkatkan daya saing lulusan di era yang serba cepat dan dinamis.

Bayangkan, Kawan UNDIRA telah merancang sistem berbasis SQL, aplikasi machine learning untuk menganalisa data, atau Application Programming Interface (API) untuk menghubungkan data antar jaringan dan aplikasi. Namun, tanpa kemampuan menyampaikan konsep dan manfaatnya secara ringkas, menarik, dan mudah dipahami—upaya itu bisa sulit diterima oleh publik atau mitra bisnis. Maka dari itu, komunikasi visual dan verbal menjadi kunci dalam menyampaikan solusi teknologi secara menyeluruh.

Selain itu, keberadaan AI yang kian menyaingi kecepatan para lulusan IT menjadi faktor yang didebatkan. Dekan Fakultas Teknik dan Informatika, Ibu Desi Rahmayanti, S.Kom., M.T., bahkan pernah menekankan pentingnya peningkatan kompetensi ditengah kemajuan AI. 

“Teknologi seharusnya memperkuat kemampuan manusia, bukan membuat kita berhenti berpikir,” ujar beliau.

Kemampuan interdisipliner kini menjadi perhatian serius dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (KEMENDIKTISAINTEK) melalui program unggulannya, Diktisaintek Berdampak. Program ini mendorong pendidikan tinggi yang adaptif terhadap perubahan, mengutamakan fleksibilitas kurikulum, serta memastikan output akademik memberi dampak nyata pada masyarakat.

“Pendidikan tinggi, sains, dan teknologi memegang peranan penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kita perlu membangun sistem pendidikan yang berkeadilan, relevan, dan berdampak,” ujar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Bapak Brian Yuliarto.

Peluncuran program ini menjadi simbol transformasi yang menegaskan bahwa lulusan bukan hanya dituntut unggul secara akademis, tetapi juga harus menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

Di tengah arus globalisasi dan teknologi yang terus berkembang, mahasiswa teknik dan informatika perlu memosisikan diri bukan hanya sebagai pembuat sistem, tetapi juga penyelesai masalah yang komunikatif, kreatif, dan relevan.

Jangan enggan belajar skillset di luar jurusanmu. Karena dalam jangka panjang, yang dibutuhkan bukan hanya mereka yang paham pembuatan sistem serta jaringan, tetapi juga mereka yang dapat menjelaskan secara menyeluruh, membangun koneksi, dan memberi dampak nyata bagi dunia.