html hit counter Kenapa Harus Ribet, Sampaikanlah Secara Sederhana!: Baby Language dalam Berkomunikasi - Universitas Dian Nusantara

Kenapa Harus Ribet, Sampaikanlah Secara Sederhana!: Baby Language dalam Berkomunikasi

Dilihat : 34
22 Mei 2025

Walaupun penyampaian informasi terkesan simple, namun seringkali seseorang akan terjebak ketika menyampaikan informasi dalam ruang publik - entah dikarenakan overthinking atau penyampaian yang ingin diberikan tidak sesuai dengan ekspektasi orang lain yang menimbulkan individu tersebut melakukan act of withdrawal atau menarik diri dari pembicaraan tersebut. 

Selain itu, keberadaan AI (rekomendasi-rekomendasi web maupun platform audiovisual seperti YouTube) dan media sosial yang menawarkan berbagai produk, konten, dan juga infografis - berpotensi menimbulkan distraksi juga dapat mengganggu pola komunikasi. Fenomena tersebut dapat dikaitkan dengan information flood - dimana penyerapan informasi tanpa adanya penyaringan dapat menimbun ide utama yang ingin disampaikan, dan nantinya akan menghambat pola mengingat dan berkomunikasi. Fenomena turunannya yakni “Brain Fog”, juga merupakan byproduct yang menyebabkan hilangnya fokus. 

Pada dasarnya, komunikasi mempunyai fungsi sosial yaitu bertujuan untuk memelihara hubungan dan menegasakan gagasan yang ingin disampaikan. Dalam konteks komunikasi interpersonal, komunikasi digunakan dalam keseharian untuk menyampaikan ide dan menjaga fokus pendengar dalam rangka mencapai kesepakatan dalam bernegosiasi - simplisitas atau penyederhanaan sangat diperlukan.

Maka dari itu, penggunaan bahasa bayi atau baby language merupakan salah satu cara efektif dalam membantu seseorang untuk mempresentasikan ide mereka. Perlu diketahui, baby language disini BUKANLAH termasuk infantilisasi atau perendahan diri - melainkan tata cara berkomunikasi dengan bahasa yang sederhana, lugas, dan mudah dipahami bagi berbagai kalangan. Kesederhanaan informasi yang dibuat dengan Baby Language atau Bahasa Bayi bukan berarti penghilangan detail, namun hanya sekedar memudahkan bagaimana detail yang akan anda sampaikan selaras dengan kemauan atau tingkat penerimaan publik. 

Sama seperti Prinsip Komunikasi Layman (Layman’s Term) - penyederhanaan dalam penjelasan ide maupun berkomunikasi, Baby language muncul sebagai pendekatan yang menarik dalam membangun komunikasi yang efektif, jelas, dan membumi.

Berikut merupakan beberapa kelebihan yang dapat diterima dalam penggunaan Bahasa Bayi dalam berkomunikasi atau menjelaskan argumen;

  1. Penyederhanaan dapat menghindarkan argumen anda dari keberadaan redundancy atau pengulangan berlebih.

  2. Informasi yang sederhana cenderung dapat meningkatkan retensi para pendengar. Menurut paper yang dibuat oleh Miller (1956), dinyatakan bahwa manusia lebih mudah mengingat informasi yang disampaikan dalam bentuk sederhana dan terstruktur, atau dengan kata lain penyampaian yang bersifat “just get to the point”. Hal serupa juga berlaku dalam skenario penyampaian thesis defense atau presentasi pada umumnya, dimana prinsip Miller menyoroti bahwa penyederhaan akan menunjukan kompetensi penguasaan materi. Secara tidak langsung penyampaian yang lugas, tegas, menarik dan sederhana akan lebih mudah melekat pada pemikiran manusia.

  1. Mempersingkat waktu pembicaraan. Hampir tidak ada masyarakat yang ingin dibelit belitkan dengan detail yang tidak mereka inginkan, dan juga mereka cenderung akan lebih memilih penghematan waktu agar dapat kembali melakukan agenda mereka. 

  2. Membangun kedekatan emosional. Tata bahasa dan cara berkomunikasi yang lebih sederhana dan juga relatable bagi generasi tertentu dapat meminimalisir adanya kesan pengkelasan sosial. Hal tersebut juga membuktikan bahwa Bahasa Bayi juga dapat berguna dalam pembuatan post media sosial.

Kehadiran Baby language tentu saja juga sangat berguna bagi para mahasiswa yang akan membuat tugas akhir, presentasi pengajuan proposal, maupun skripsi, karena semakin tidak berbelit presentasi yang anda sampaikan - secara tidak langsung anda akan memudahkan berjalannya diskusi dan presentasi, sekaligus mencerminkan kesiapan anda dalam menyampaikan gagasan.

Selain itu dalam ruang pendidikan Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) yang berbasis Visioner, Integritas dan Profesional, - cara berkomunikasi yang efektif akan mencerminkan profesionalisme anda sebagaimana yang dicanangkan pada kurikulum UNDIRA demi mempersiapkan lulusan yang tidak hanya unggul, namun juga profesional. 

Kesederhanaan menunjukkan tingkat penguasaan, pemahaman, self confidence yang tinggi terhadap suatu topik. Filsuf Albert Einstein pernah mengatakan, “If you can’t explain it simply, you don’t understand it well enough.” Orang yang benar-benar memahami dan mempercayai kemampuan dirinya akan mampu menjelaskannya dalam bahasa yang bisa dimengerti siapa saja, tanpa kehilangan “hidangan utama” yang disajikan.

(Danang Respati Wicaksono / Humas UNDIRA)

Press Contact :

Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara

[email protected]

Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Lainnya

Kampus Tanjung Duren

Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1

Grogol, Jakarta Barat. 11470

Kampus Green Ville

JIn. Mangga XIV No. 3

Kampus Cibubur

Jln. Rawa Dolar 65

Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432