Stop Asal Jepret Saat Belajar! Lebih Baik Mencatat atau Memfoto? Ini Penjelasannya

Belajar adalah proses yang membutuhkan waktu dan keterlibatan aktif. Setiap individu tentu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda—dan teknik yang digunakan sangat menentukan seberapa efektif seseorang dapat menyerap serta menerapkan ilmu yang diperoleh. Dua metode yang umum digunakan dalam proses belajar adalah mencatat dan mengambil foto materi. Namun, di era digital yang serba cepat ini, apakah memfoto benar-benar bisa menggantikan efektivitas mencatat?
Tidak bisa dipungkiri, kehadiran smartphone dan teknologi seperti AI telah mempermudah akses terhadap informasi. Cukup satu klik, semua materi kuliah tersimpan rapi di galeri. Tapi, kemudahan ini bukan tanpa risiko.
Berbeda dengan memfoto, menulis catatan secara manual melibatkan pemrosesan informasi yang lebih aktif. Ketika mencatat, otak dipaksa untuk menyaring, memahami, dan menyusun ulang informasi dengan bahasa sendiri. Proses ini tidak hanya meningkatkan pemahaman, tetapi juga memperkuat daya ingat jangka panjang. Sebaliknya, memfoto sebuah informasi berpotensi memberikan beberapa dampak seperti;
1. Gangguan Konsentrasi dan Kecanduan Digital
Menggunakan perangkat digital selama belajar bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi memang efisien, tetapi di sisi lain, notifikasi dari media sosial dan aplikasi lain bisa sangat mengganggu konsentrasi. Menurut Tirtayanti (2021), penggunaan gadget secara berlebihan juga berkaitan dengan peningkatan risiko kecanduan dan penurunan motivasi belajar.
2. Penurunan Daya Ingat
Sebuah studi oleh Henkel (2014) menunjukkan bahwa memfoto informasi justru dapat menghambat proses mengingat. Fenomena ini dikenal dengan photo-taking impairment effect, di mana otak menjadi “pasif” karena merasa semua informasi telah tersimpan dalam bentuk foto. Akibatnya, kemampuan otak untuk menyerap dan mengingat informasi secara mendalam jadi berkurang.
Catatan yang ditulis sendiri—meskipun hanya berupa rangkuman singkat—akan jauh lebih bermakna dan mudah dipahami daripada sekumpulan foto slide yang tersimpan tapi jarang dibuka. Bahasa yang digunakan pun lebih personal, sehingga lebih mudah dipahami saat belajar ulang. Mencatat juga memungkinkan mahasiswa untuk mengidentifikasi dan menyeleksi informasi yang paling relevan dari sesi pembelajaran.
Mencatat bukan sekadar menyalin, namun juga melibatkan proses berpikir aktif. Ini melatih kemampuan kritis, membantu membangun koneksi antarinformasi, dan membuka ruang bagi active recall—yakni mengingat kembali informasi tanpa melihat catatan secara langsung. Ini adalah salah satu strategi belajar paling efektif yang bisa dilakukan melalui diskusi atau refleksi mandiri. Intinya mencatat dapat membantu;
-
Meningkatkan kapasitas daya ingat
-
Mencegah kecanduan digital berlebihan
-
Mendorong minat komunikasi antar mahasiswa
Bagi dosen, melalui catatan materi yang dimiliki mahasiswa - sistem mencatat akan membantu proses belajar yang lebih stabil sekaligus interaktif. Kegiatan yang dapat dilakukan seperti diskusi berbasis catatan pribadi atau Note Comparing bisa sangat membantu dalam meningkatkan keterlibatan mahasiswa, tidak hanya dapat melatih skill berkomunikasi namun juga memberikan indikasi seberapa baik mereka memahami materi melalui catatan yang ada.
Memfoto mungkin terlihat praktis, tapi seringkali menipu karena memberi ilusi seolah kita telah belajar, padahal belum. Sebaliknya, mencatat memang butuh usaha lebih, tapi manfaatnya terbukti jauh lebih besar—baik untuk memahami materi, mempertajam daya ingat, hingga menumbuhkan kedisiplinan belajar.
Jadi, mulai sekarang, cobalah untuk tidak hanya “asal jepret” saat kuliah. Ambil kembali kebiasaan mencatat, walau sedikit. Karena bisa jadi, catatan sederhana yang kamu tulis hari ini akan menjadi penyelamat saat ujian nanti.
(Sekar Ayu / Humas UNDIRA)
Press Contact :
Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara
Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Kampus Tanjung Duren
Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1
Grogol, Jakarta Barat. 11470
Kampus Green Ville
JIn. Mangga XIV No. 3
Kampus Cibubur
Jln. Rawa Dolar 65
Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432