Cogito Ergo Sum, "dengan berpikir maka kita berada". Tentu Saja konsep pemikiran tidak datang begitu saja namun melalui proses belajar yang ditempuh seseorang. Belajar merupakan hak bagi seluruh kalangan masyarakat. Dengan belajar, manusia dapat meraih berbagai informasi baru yang dapat membuka kesempatan untuk tidak hanya mengerti bagaimana dunia bekerja, namun juga bagaimana ilmu yang didapatkan bisa diaplikasikan untuk refleksi diri. 

Dengan semangat literasi, maka setiap 23 April 2025, UNESCO turut memperingati Hari Buku Sedunia atau World Book Day. Hari Buku Sedunia bukan hanya diperuntukan bagi mahasiswa, namun juga masyarakat global. 

Meskipun kemajuan teknologi yang membawa fasilitas pendukung seperti AI yang berpotensi menciptakan tantangan baru untuk belajar, dan bahkan menipiskan semangat riset, namun teknologi tetap terbatas dalam kemampuannya. Sebagai mesin yang hanya berfungsi sebagai menganalisa sekaligus memprediksi, hasil riset yang dilakukan oleh AI hanya terbatas akan berdasarkan data yang sudah ada. 

Pada saat itulah datang buku sebagai media ilmu yang tidak hanya berperan sebagai pembuka wawasan, namun juga sebagai sumber informasi dengan kredibilitas cenderung tinggi. Buku merupakan sumber informasi kredibel, dan dapat mempertajam kemampuan analisa, terutama para mahasiswa untuk memperluas sumber pengetahuan mereka. 

Menurut Wakil Rektor II, bapak Dwi Sapto Febriantaka M.A., buku merupakan media yang dapat meningkatkan kreativitas dan juga kepekaan kita dalam melihat dunia. Beliau berlanjut bahwa dalam dunia yang mengedepankan gratifikasi instan, belajar menggunakan buku dapat melatih fokus serta peningkatan skill problem solving manusia.

Selain itu, buku fiksi yang menceritakan kisah juga melatih kita untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda. Dengan merasakan sudut pandang yang berbeda, kita dapat merasakan karakterisasi sehingga meningkatkan rasa kemanusiaan dan empati. Mendedikasikan waktu untuk belajar, maka kita dapat memahami tatanan kerja ruang disekitar kita. 

Pada saat ini, aksesibilitas buku juga sudah didukung dalam berbagai penyediaan format bacaan, seperti; E-Book, Perpustakaan yang menyediakan berbagai koleksi buku, dan juga berbagai website yang menjadi sumber penyimpanan jurnal penelitian yang dapat diakses oleh masyarakat. Hal tersebut turut mendukung pembelajaran dimana saja dan kapan saja. 

Sebagai salah satu Universitas yang mendukung perkembangan literasi mahasiswa, terutama di era yang penuh dengan akselerasi saat ini, Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) turut berkontribusi dalam menyediakan akses pengetahuan terpadu melalui fasilitas seperti Digital Library (DigiLib). Bertempatan di Lantai 4 Universitas Dian Nusantara, Kampus Tanjung Duren, Jakarta Barat, perpustakaan UNDIRA menyediakan berbagai koleksi buku bagi para mahasiswa. 

Selain itu, keberadaan pelayanan Digital Library (DigiLib) yang dibuat oleh Perpustakaan UNDIRA juga mempermudah akses literasi dan riset bagi para mahasiswa, baik dalam ranah internasional maupun nasional. 

Membaca buku dapat memperluas wawasan, membentuk karakter, serta menumbuhkan berbagai imajinasi dan ide-ide kreatif. Sesungguhnya ketergantungan terhadap teknologi tidak akan mampu menggusur semangat keingintahuan manusia terhadap informasi yang kredibel. Dengan fasilitas literasi yang semakin mudah diakses bagi seluruh kalangan masyarakat, mari bangkitkan semangat literasi membaca baik buku fisik maupun digital. Salam Literasi.

(Danang Respati Wicaksono / Humas UNDIRA)

Press Contact :

Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara

[email protected]

Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id