Kamis, 10 April 2025 - Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Tidak terasa Bulan Suci Ramadhan telah berlalu bagi umat muslim di seluruh dunia. Tibalah saatnya bagi seluruh insan untuk menjalankan aktivitas mereka kembali. 

Dengan dibukanya lembaran Hari Raya Idul Fitri, maka tiba waktu bagi seluruh umat muslim untuk memperkuat solidaritas mereka melalui salah satu acara sakral yakni Halalbihalal. 

Mengawali hari pertama kerja setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) menggelar kembali  acara Halalbihalal yang dihadiri seluruh civitas UNDIRA. Acara Halalbihalal kali ini berlangsung di aula Lantai 6 Universitas Dian Nusantara Kampus Tanjung Duren, Jakarta Barat. Halalbihalal tahun ini menekankan pentingnya solidaritas serta jiwa prikemanusiaan bagi sesama untuk mencapai kedamaian yang hakiki.

Rektor Universitas Dian Nusantara, Prof. Dr. H. Suharyadi turut mengucapkan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh sivitas UNDIRA yang telah menyempatkan diri mereka untuk hadir pada acara penuh makna di kampus tercinta. Beliau melanjutkan bahwa Halalbihalal telah menjadi tradisi umat Islam di Indonesia.

“Saya yakin bahwa semua memiliki kadar ketaqwaan dan keimanan yang telah dibangun dengan menjauhkan diri dari seluruh larangan serta meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT, akan membangun diri kita menjadi insan yang lebih baik. Bulan Suci Ramadhan telah mengajarkan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta membersihkan diri kita. Maka dari itu kita semua harus menjaga jiwa kita agar tetap bersih”, ujar Prof. Dr. H. Suharyadi. 

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Dian Asra, bpk. Sagoro Dharmawan. Beliau menyampaikan bahwa Halalbihalal merupakan tradisi mulia yang dilakukan untuk memperkuat tali silaturahmi. Diharapkan kedepannya terlepas dari kehangatan yang tercipta hari ini, seluruh civitas UNDIRA dapat saling memaafkan demi menjalankan tugasnya dalam keharmonian.

Tidak lupa untuk mengingatkan kemenangan yang telah diraih umat manusia pada hari ini, terdapat sesi Tilawah Al-Qur’an surah Al- Fath ayat 1-5 yang dibawakan oleh dua dosen tetap UNDIRA; bpk. Rahmat, S.Pd.I., M.M., dan ibu Anna Nurjanah, S.Ikom., M.A.

Mempelajari makna Halalbihalal lebih dalam, Ustadz Prof. Dr. Bambang Irawan M.A., mengungkapkan bahwa nama Halalbihalal bukan berasal dari bahasa Arab. Tradisi Halalbihalal merupakan hasil kreativitas, kebiasaan dan inovasi sosial masyarakat Indonesia. Banyak insan yang telah melakukan kesalahan baik sengaja maupun tidak disengaja. Melalui Halalbihalal kita mendapatkan kesempatan untuk saling memaafkan antar sesama.

Halalbihalal membuka pintu maaf bagi sesama. Namun menurut beliau memaafkan dosa antar manusia sesungguhnya merupakan hal paling sulit yang dapat dilakukan. Sebelum memaafkan seseorang, maka kita dapat memulai dengan memaafkan diri sendiri terlebih dahulu. 

Tidak hanya memaafkan diri dapat membuka emosi kita agar lebih mudah mengikhlaskan hal yang telah terjadi, memaafkan diri juga dapat meringankan pikiran berlebihan negatif kita terhadap orang lain dengan membuang seluruh kekecewaan dan prasangka buruk antar sesama. 

Memaafkan diri dan orang lain dapat meningkatkan taraf hidup kita sebagai manusia yang berprikemanusiaan sekaligus beriman kepada Allah SWT. Hari ini adalah berkah, masa lalu merupakan sejarah dan masa depan ialah misteri penuh dengan ujian Allah SWT. Dengan memaafkan diri dan orang lain, seseorang dapat belajar untuk mengapresiasi momen yang berjalan dalam kehidupan sosial.