html hit counter Semangat Kemerdekaan: Menyala Negaraku Demi 2045 Yang Emas - Universitas Dian Nusantara

Semangat Kemerdekaan: Menyala Negaraku Demi 2045 Yang Emas

16 Agustus 2024

Dalam rangka perayaan HUT RI ke-79 Indonesia merupakan negara yang sedang dalam tahap merealisasikan tujuan kedepannya dalam rangka Indonesia Emas tahun 2045, tentunya melalui visioner tersebut diperlukan kontribusi semua pihak untuk membuat program tersebut menjadi kenyataan. Dalam rangka merealisasikan hal tersebut tentunya generasi muda memainkan peran penting bagi negara. Namun menurut studi yang dilakukan dan dipresentasikan dalam survey yang dilakukan oleh The PIE Network, sebanyak 71% dari generasi muda Indonesia memilih untuk merantau keluar negeri atau mencari pekerjaan di luar negeri. 

Menurut UNESCO, Indonesia merupakan negara padat penduduk peringkat ke-4 di dunia dengan total 50% dari total populasi Indonesia merupakan generasi muda yang terdiri dari (generasi Z dan Generasi Alpha).  Survey yang dilakukan oleh YouGov Omnibus menunjukan bahwa pada rentan usia 18-24 tahun merupakan jarak dimana rata rata penduduk Indonesia mulai memeikirkan untuk tinggal atau pindah keluar negeri. 

Dengan banyaknya emansipasi penduduk generasi muda Indonesia yang memiliki preferensi untuk bekerja dan tinggal diluar negeri, dan permasalahan baru yang telah dicatat yakni penurunan angka kelahiran semenjak tahun 2020 yakni sebesa 2.18 Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR). Secara langsung ini akan menipiskan tingkat penghasilan generasi produktif bagi Indonesia dan secara tidak langsung menurunkan GDP karena angka kelahiran yang tinggi meningkatkan jumlah populasi yang akan memasuki pasar tenaga kerja di masa depan. 

Ini dapat memperbesar kesenjangan angkatan kerja dan potensi produktivitas ekonomi negara. Sebaliknya, angka kelahiran yang rendah dapat menyebabkan kekurangan tenaga kerja di masa depan, yang dapat membatasi pertumbuhan ekonomi dan produktivitas.

Menurut survey yang dilaksanakan oleh YouGov yang telah dikutip oleh The PIE Network mengenai emansipasi imigrasi WNI, Eropa merupakan tujuan populer bagi warga Indonesia untuk berimigrasi sebanyak 42%. Jumlah data tersebuti diikuti oleh beberapa negara lain seperti Asia (41%), Jepang (14%), America (11%), Germany (9%), Singapore (7%),  Oceania (3%) dan Africa (1%). Banyak dari warga Indonesia yang telah disurvey ingin pergi karena biaya hidup dan upah kerja yang lebih menjamin dan menjanjikan sebanyak (63%) dan sebanyak (56%) menyatakan bahwa mereka menikmati Public Transport yang lebih kohesif dengan pelayanan yang lebih baik dari segi sarana dan prasarana.

Menurut Operating Officer of AECC Global Daryl Fong, rakyat Indonesia memiliki beberapa alasan mengapa rakyat Indonesia memilih untuk pindah. Manurut beliau, “Sebagai central ekonomi di Asia Tenggara dan sebuah negara yang memiliki populasi yang terdiri dari rentan usia muda, pemerintah Indonesia disarankan untuk melihat kebutuhan rakyatnya demi memenuhi permintaan edukasi yang sama dengan standarisasi luar negeri”. Pendidikan disini bukanlah hanya dalam bentuk pendidikan akademik namun juga dari aspek pendidikan moral, karena ysebagaimana kita ketahui bahwa moralitas Indonesia dengan adanya kemajuan zaman semakin tersingkirkan. 

Faktor tersebut tentunya secara tidak langsung didukung oleh ketidakpercayaan sistem kenegaraan Indonesia, yang dapat dilihat dari kutipan Video Essay Raymond Chin dalam bahasa Jawa yakni; “Sabda Pandita Ratu Tan Kena Wola Wali” yang berarti “Perkataan Yang Berubah-ubah”. Tentunya ini bukan hal yang tidak lazim lagi dimata rakyat Indonesia. banyaknya program yang terkesan ambigu dan bahkan terburu-buru seperti yang telah dilihat pada zaman bapak Haji Muhammad Soeharto yang mengimplemantasikan sentralisasi Jakarta sebagai pusat berbagai kebutuhan negara dan relokasi rakyat secara paksa yang mengakibatkan puncak demonstrasi pada tahun 1998. 

Namun disamping beberapa kabar fakta tersebut dalam bidang olahraga, Indonesia telah meraih banyak penghargaan dalam beberapa tahun terakhir ini seperti yang baru tercatat pada Olimpiade Paris 2024. Indonesia meraih posisi ke 39 dalam Klasemen Akhir Olimpiade Paris 2024 dengan beberapa nama prevelan seperti Veddriq Leonardo yang berhasil meraih medali emas di ajang panjat tebing dengan waktu 4.75 detik dan Rizki Juniansyah pada ajang angkat besi putra yang berhasil mengangkat total 354kg.

Tentunya ini sudah menjadi pertanda bagi pemerintah Indonesia untuk melirik sumber-sumber problematika tersebut satu demi satu. Melalui reevaluasi sosialita dan adanya manajemen dalam negeri yang lebih bagus yang tentunya akan menaikan devisa negara, maka pertumbuhan dan apresiasi industri dalam negeri akan meningkatkan mutu negara Indonesia. Dengan adanya perkembangan sumber daya dan optimisasi tata negara yang kokoh terlebih lagi dengan halaman baru di Kalimantan yakni IKN beserta pengembangan transport terbarukan yang sudah terlaksana di IKN seperti Autonomous Train System yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan ini, diharapkan akan membuat nama Indonesia semakin menyala demi Indonesia Emas 2045. 

(Danang Respati Wicaksono / HUMAS UNDIRA)

Press Contact :

Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara

[email protected]

Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Lainnya

Kampus Tanjung Duren

Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1

Grogol, Jakarta Barat. 11470

Kampus Green Ville

JIn. Mangga XIV No. 3

Kampus Cibubur

Jln. Rawa Dolar 65

Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432