html hit counter Investasi: Perencanaan Keuangan Sejak Dini Bagi Para Generasi Muda Indonesia - Universitas Dian Nusantara

Investasi: Perencanaan Keuangan Sejak Dini Bagi Para Generasi Muda Indonesia

20 Maret 2025

Investasi merupakan langkah awal seseorang dalam mengatur pola keuangan demi mengamankan masa depan. Pada dasarnya investasi merupakan strategi penempatan uang atau sumber daya lainnya yang dapat dikelola dalam suatu aset tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. 

Aset dalam investasi mencakup dua tipe yang menjadi acuan para investor, yakni; Liquid dan Non-liquid. Kedua tipe aset tersebut merajuk pada tingkat kemudahan pencairan aset menjadi uang tunai dalam jangka waktu tertentu. 

Aset Likuid merupakan jenis investasi dengan tingkat pencairan yang mudah. Aset Likuid mencakup beberapa contoh; uang tunai, deposito bank, saham dan dana obligasi negara (ORI dan SUKUK), emas, dan reksa dana. Sementara itu, Aset Non-Liquid mencakup aset dengan tenggat waktu pencairan lebih lama dan berjangka panjang. Umumnya aset non liquid meliputi aset statik atau tidak bergerak seperti; Properti, koleksi seni dan barang antik, serta peralatan dan mesin.

Melalui wacana yang diberikan ketika pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Januari 2025, Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan bahwa edukasi finansial dapat dimulai sejak usia dini. 

"Saya berharap, nantinya pihak sekolah, terutama di tingkat dasar, bisa memberikan edukasi terkait investasi kepada para siswanya, sehingga mereka (murid) paham tentang dasar-dasar investasi," ujar Menteri Keuangan Indonesia, ibu Sri Mulyani.

Pemahaman tata cara mengelola keuangan yang baik melalui investasi akan memberikan manfaat jangka panjang. Terlebih lagi pada saat ini, investasi sudah dipermudah dengan berbagai platform investasi yang dapat diakses oleh mahasiswa. 

Walaupun demikian, menurut laman RHB Trade Smart yang mengutip survey Bursa Efek Indonesia (BEI), hanya sekitar 12.4 juta warga Indonesia yang merupakan Investor saham aktif. Selain itu, keraguan yang timbul pada mahasiswa, disebabkan karena kurangnya pemahaman. Sentimen negatif diantara publik yang menganggap bahwa investasi hanya akan membawa resiko, turut mengurangi minat berinvestasi di Indonesia.

Namun adaptasi terhadap pengelolaan keuangan tetap dibutuhkan setiap individual. Era digital yang menuntut percepatan dan pemahaman keuangan tentunya akan mendorong kesadaran finansial bagi semua individu termasuk mahasiswa. Wakil Rektor Universitas Dian Nusantara (UNDIRA), bapak Dwi Sapto Febriantaka, M.A., mengungkapkan bahwa sesungguhnya Investasi merupakan langkah awal generasi muda dalam menghadapi potensi krisis ekonomi dan pensiun di masa depan. 

Dengan mengetahui manfaat investasi demi mempersiapkan masa depan, maka mahasiswa dapat membangun pengetahuan dan sikap bijaksana dalam mengelola keuangan dengan baik. Berikut merupakan beberapa tips yang dapat dilakukan mahasiswa dalam rangka memulai Investasi:

  1. Mulai dengan Modal Kecil: Investasi awal tidak memerlukan modal besar. Mahasiswa perlu mengetahui bahwa investasi bukanlah sebuah aksi gambling. Dengan mengenakan modal kecil pada tahap awal, mahasiswa tidak hanya dapat menghindari potensi resiko seperti kerugian berlebih, modal kecil yang dikerahkan juga dapat dimaksimalkan agar mahasiswa bisa mendapatkan Return on Investment (ROI) yang sebanding.

  2. Pelajari Perusahaan Target Investasi: Dalam berinvestasi, khususnya bagi yang mengincar perusahaan yang menawarkan Initial Public Offering (IPO), mahasiswa harus mencari informasi dari berbagai sumber mengenai data dan bahkan pemilik perusahaan penawar IPO tersebut.  Pencarian informasi secara mendetail dilakukan sebagai bentuk manajemen resiko terhadap potensi tidak terduga dari peluncuran IPO tersebut. 

  3. Hindari Hutang untuk Berinvestasi: Hindari berhutang untuk berinvestasi. Dalam investasi, mengambil risiko untuk mencapai target memang terkesan wajar - “no risk no reward” berlaku pada kesempatan tersebut, tetapi penggunaan limit trade atau pinjaman dapat membawa kerugian besar jika terjadi miskalkulasi atau panic selling. Jika saham dijual dalam kondisi dana negatif, potensi keuntungan akan berkurang karena digunakan untuk menutup defisit yang ada.

  4. Disiplin dan Konsisten: Investasi membutuhkan komitmen jangka panjang. Disiplin dalam menyisihkan uang setiap bulan akan membawa hasil yang signifikan. Gunakanlah prinsip 40-30-20. Ketika anda menerima paycheck atau gaji setiap bulannya, sisihkanlah sebesar 20% untuk diinvestasikan dalam bentuk emas, saham, reksa dana, maupun obligasi. 

Dalam rangka mendukung awareness terhadap pentingnya berinvestasi serta meningkatkan pengetahuan pengelolaan keuangan bagi mahasiswa, Biro Perpustakaan UNDIRA akan mengadakan seminar bertajuk “Literasi Keuangan di Era Digital: Peluang Investasi Saham Bagi Mahasiswa”. 

Kegiatan tersebut akan diadakan di Aula Lantai 6 Universitas Dian Nusantara, Tanjung Duren, Jakarta Barat pada pukul 13.00. Kegiatan tersebut akan menghadirkan dua narasumber yang juga merupakan investor berpengalaman. 

(Danang Respati Wicaksono / Humas UNDIRA)

Press Contact :

Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara

[email protected]

Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Lainnya

Kampus Tanjung Duren

Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1

Grogol, Jakarta Barat. 11470

Kampus Green Ville

JIn. Mangga XIV No. 3

Kampus Cibubur

Jln. Rawa Dolar 65

Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432