Jabatan Akademik Guru Besar, merupakan title dalam dunia akademik yang telah dikenal secara internasional sebagai “professor” dan puncak pencapaian bagi seorang dosen. Gelar Guru Besar tidak hanya menunjukan kompetensi akademik seorang dosen, namun title tersebut juga melambangkan dedikasi dan integritas dalam dunia pendidikan. Pada tanggal 7 Januari 2025, berdasarkan keputusan dan dedikasinya pada dunia akademik, LLDikti Wilayah III secara resmi meresmikan Prof. Dr. Ari Purwanti, SE., M.Ak. sebagai Guru Besar. 

Pencapaian yang diraih oleh Prof. Ari Purwanti turut memberikan kebanggan bagi Universitas Dian Nusantara (UNDIRA), sebagai Guru Besar pertama.

Sebagai seorang lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mendalami Ilmu Akuntansi secara menyeluruh, Prof. Dr. Ari Purwanti telah meraih pengakuan atas dedikasinya dalam dunia akademik. Beliau meraih berbagai sertifikasi akuntan profesional yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Beliau juga mendapatkan kesempatan untuk turut mendalami karir sebagai asesor BNSP sektor Manajemen Risiko dan bahkan pernah menjabat sebagai Komite Audit di salah satu perusahaan milik BUMN.

Pada tahun 2021, Prof. Dr. Ari Purwanti bergabung ke Universitas Dian Nusantara sebagai salah satu dosen tetap Program Studi Akuntansi. Visioner, Integritas dan Profesional sebagai Tata Nilai Universitas Dian Nusantara, merupakan salah satu faktor bergabungnya beliau di UNDIRA, karena menurutnya tata nilai tersebut memiliki kesamaan yang erat dengan budaya Akuntan profesional yang ditekuni Prof. Dr. Ari Purwanti. Filosofi dan pola kerja yang selaras turut memotivasi beliau untuk memberikan kontribusi maksimal bagi UNDIRA. 

Sebagai Akuntan Pendidik, Prof. Dr. Ari Purwanti berkomitmen untuk membentuk generasi profesional yang inovatif, beretika, dan berorientasi pada keberlanjutan, dengan fokus pada penguasaan teknologi, penelitian, dan pengembangan budaya organisasi. 

Prof. Dr. Ari Purwanti turut memberikan wacana mengenai pentingnya kesadaran terhadap ilmu Akuntansi. Sebagai ilmu yang mengajarkan efisiensi pengelolaan keuangan sekaligus keberlanjutan manajemen ekonomi, Akuntansi dapat memberikan kontribusi yang bermakna pada pengembangan kerja keberlanjutan. 

Akuntansi juga berperan dalam mengontrol efisiensi perusahaan dan mendorong perkembangan lingkungan sekitar melalui Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap pencatatan kinerja sekaligus pelaporan dampak lingkungan dari kegiatan perusahaan. Dengan cara ini, akuntansi tidak hanya berfokus pada aspek finansial, tetapi juga pada kontribusi terhadap lingkungan dan masyarakat, memperkuat komitmen organisasi terhadap pembangunan berkelanjutan.

Beliau meyakini bahwa para akuntan pendidik, khususnya dosen, memiliki peran penting dalam mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) sebagai bagian dari pembangunan bangsa dan negara jangka panjang. 

Program Studi Akuntansi Universitas Dian Nusantara memiliki mata kuliah Akuntansi Sosial dan Lingkungan sekaligus Tata Kelola Perusahaan yang memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan yang optimal terhadap manajemen keuangan dan risiko.

Prof. Ari Purwanti juga berharap penelitian dan pembelajaran Ilmu Akuntansi dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Pengalaman beliau mengajar di Universitas Dian Nusantara semakin memperkuat pesan bahwa dosen dan akuntan memegang tanggung jawab besar dalam membentuk generasi profesional yang sadar akan keberlanjutan.

Selain itu, kontribusi lain untuk mengembangkan kompetensi dan wawasan karakteristik Akuntansi dapat dilakukan melalui penelitian dalam bentuk; seminar, publikasi, dan workshop. Penelitian juga merupakan kewajiban dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dimana penelitian tidak hanya didedikasikan kepada pengembangan akademik, namun juga bagi masyarakat agar dapat menghasilkan hasil praktikal. 

Prof. Dr. Ari Purwanti menyampaikan bahwa umat manusia sedang berada di persimpangan sejarah, dimana aksi dan kelalaian dapat menentukan masa depan planet. Seorang akademisi tidak hanya diwajibkan untuk memberikan ilmu dan berkontribusi memajukan pendidikan, namun sebagai pionir penerapan kebijakan akademisi harus menjaga tanggung jawab moral dan profesional demi menjaga keberlangsungan umat manusia.