html hit counter Lokalisasi Dalam Promotion Campaign: Strategi Efektif Menarik Minat Beli Warga - Universitas Dian Nusantara

Lokalisasi Dalam Promotion Campaign: Strategi Efektif Menarik Minat Beli Warga

11 Januari 2025

Globalisasi telah mendorong masyarakat, terutama para pengusaha, untuk beradaptasi dengan berbagai tantangan guna menjangkau beragam segmen pasar.

Dalam mempelajari strategi komunikasi pemasaran dan manajemen, Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) tidak hanya menyediakan pendidikan guna menyiapkan lulusan terbaik, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendalami entrepreneurship melalui program UNDIRA Business Incubation Centre. UNDIRA juga menjalin kerja sama dengan beberapa UMKM lokal guna membangun relasi bisnis bagi para mahasiswa.

Banyak brand luar negeri, seperti KFC, Chatime, dan McDonald's, telah memasuki pasar Indonesia dengan mengembangkan menu yang sesuai dengan budaya lokal. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh para wirausahawan adalah selera masyarakat. Sebagai strategi untuk meningkatkan omzet penjualan, perusahaan sering kali melakukan lokalisasi produk guna menarik minat konsumen.

Burger Rendang, minuman berbasis gula aren, dan nasi rendang merupakan contoh-contoh penerapan lokalisasi. Contoh lainnya adalah implementasi USB tipe C pada iPhone Seri 15, yang dilakukan untuk mematuhi regulasi Uni Eropa mengenai “Common Charging Device”.

Menurut salah satu dosen Program Studi Manajemen, Bpk. Luthfi Alhazami, S.E., M.M., lokalisasi produk luar negeri tidak hanya dilakukan untuk memenuhi regulasi hukum setempat, tetapi juga untuk menjawab kebutuhan pasar lokal. Lokalisasi bertujuan untuk membuat produk lebih relevan, dapat diterima, dan kompetitif di pasar tujuan.

Bpk. Eriklex Donald Sahusilawane, S.E., M.M., selaku Direktur Inovasi dan Pengembangan Usaha UNDIRA, berpendapat bahwa melalui lokalisasi produk, masyarakat dapat lebih mudah menerima kehadiran produk tersebut. “Penggunaan estetika (tagline dan desain) yang sesuai dengan budaya lokal sangat penting. Sebagai contoh, pemilihan warna dapat mempengaruhi seberapa sukses produk impor diterima di suatu negara. Contohnya, warna putih yang sering digunakan dalam beberapa produk di China cenderung diasosiasikan dengan duka cita,” ujar Bapak Eriklex Donald.

Selain unsur desain, perusahaan terutama di industri makanan dan minuman harus memenuhi syarat umum dan syarat khusus sebagai bentuk lokalisasi. Dalam industri makanan dan minuman, terdapat standar HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points), sebuah sistem manajemen keamanan pangan yang membantu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan standar mutu dan keamanan pangan.

Peraturan kesehatan yang berlaku di setiap negara bervariasi. Sebagai contoh, Indonesia menerapkan label halal sebagai syarat lokalisasi produk. Setiap negara memiliki regulasi kesehatan yang berbeda untuk memastikan produk yang dilokalisasi memenuhi standar mutu sebelum dikonsumsi.

Selain itu, Bpk. Luthfi menambahkan bahwa ada faktor emosional dalam penerapan lokalisasi produk. Dengan cita rasa yang berbeda di setiap negara, lokalisasi memungkinkan produk untuk diubah agar sesuai dengan selera lokal. Produk yang memiliki kearifan lokal cenderung lebih mudah diterima dan dianggap peduli terhadap masyarakat sekitar, yang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. “Preferensi konsumen berbeda di setiap negara. Lokalisasi memungkinkan produk diubah agar sesuai dengan selera lokal, seperti rasa makanan, gaya desain, atau fitur tertentu pada produk teknologi,” ujar Bapak Luthfi Alhazami.

Lokalisasi juga dapat mendorong pertumbuhan UMKM lokal. Produk yang diadaptasi secara lokal berpotensi lebih meningkatkan selera dan kebutuhan budaya konsumen. Dengan memahami dan mengamati nilai-nilai budaya lokal, UMKM yang bekerja sama dengan perusahaan importir dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan dan memperoleh loyalitas mereka.

Lokalisasi tidak hanya berperan dalam membangun citra atau sekadar menjadi kampanye pemasaran, tetapi juga sebagai jembatan penghubung antara produk impor dan masyarakat setempat. Melalui kolaborasi yang efektif antara importir dan UMKM lokal, efisiensi distribusi produk dapat ditingkatkan, memberikan dampak jangka panjang kepada masyarakat sekitar. Dengan cara ini, mereka dapat lebih mudah menyebarkan informasi tentang kualitas dan nilai kearifan lokal produk kepada generasi berikutnya.

(Danang Respati Wicaksono / HUMAS UNDIRA)

Press Contact :

Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara

[email protected]

Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Lainnya

Kampus Tanjung Duren

Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1

Grogol, Jakarta Barat. 11470

Kampus Green Ville

JIn. Mangga XIV No. 3

Kampus Cibubur

Jln. Rawa Dolar 65

Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432