Clickbait: Seni Memancing Klik dan Pengaruhnya Terhadap Konsumsi Konten

Dunia content creation telah menjadi pusat perhatian banyak remaja saat ini, baik dalam konteks profesional maupun kasual seperti gaming atau vlogging. Perkembangan pesat dalam teknologi dan distribusi informasi telah mendukung pertumbuhan kesadaran masyarakat terhadap aksesibilitas internet dan fitur multimedia. Media yang awalnya berbentuk tradisional kini telah berkembang menjadi media baru yang dilengkapi dengan teknologi digital. Perkembangan ini melibatkan penggunaan komputer dan jaringan penyiaran yang semakin canggih.
Berbagai tools atau perangkat editing yang tersedia di berbagai platform turut memudahkan proses content creation. Keberadaan kecerdasan buatan (AI) juga mendukung proses editing, menjadikan content creation lebih mudah dan efisien. Selain itu, banyak informasi mengenai template dan tutorial yang tersedia, membantu content creator belajar mengedit sesuai dengan selera generasi masa kini. Pengetahuan cara mengedit, ditambah dengan kesuksesan para influencer dan mindset "popularity equals fame," menarik perhatian banyak kaum muda untuk terjun ke dunia content creation.
Aksesibilitas content creation kini tidak lagi terbatas pada kalangan tertentu. Mayoritas masyarakat kini mampu membuat konten yang dengan mudah dapat diunggah ke platform seperti TikTok, YouTube, dan Instagram. Dengan kebutuhan informasi yang semakin cepat dan budaya "hype" yang sering kali mempopulerkan topik tertentu, masyarakat cenderung membuat konten yang mengedepankan tren pencarian di media sosial dan Google.
Dalam era digital yang semakin maju, istilah "clickbait" telah menjadi fenomena yang tidak asing lagi di kalangan pengguna internet. Clickbait merujuk pada judul atau visual yang sensasional yang dirancang untuk menarik perhatian dan mengundang pengguna untuk mengklik tautan, seringkali dengan janji informasi mengejutkan atau menghibur. Praktik ini bertujuan untuk memaksimalkan jumlah klik, kunjungan, dan interaksi pengguna di platform online, baik itu situs web berita, blog, atau media sosial.
Clickbait memanfaatkan taktik komunikasi pemasaran dan gratifikasi instan psikologis manusia. Dalam teori ekonomi perhatian (attention economy), perhatian manusia diperlakukan sebagai komoditas yang dapat dikelola untuk meningkatkan keuntungan. Clickbait berfungsi sebagai pemicu yang mengarahkan pengguna untuk mengambil tindakan (mengklik tautan), kemudian memberikan "reward" dalam bentuk konten menarik, yang akhirnya mendorong mereka untuk berinvestasi lebih banyak waktu atau perhatian ke dalam platform.
Meskipun clickbait dapat membantu content creator meningkatkan karir mereka melalui jumlah tayangan dan rasio suka, kenyataannya mayoritas konten clickbait sering kali mengedepankan informasi yang dangkal atau tidak berkualitas. Contohnya, YouTube akan memonetisasi video yang mencapai durasi 10 menit, sehingga banyak content creator cenderung memperpanjang durasi video mereka demi mendapatkan monetisasi, meskipun kontennya kurang bermutu. Implementasi ini dapat menyebabkan misinformasi kepada pengguna, sehingga mereka berpotensi membuat keputusan yang salah.
Sebagai upaya menjaga objektivitas, akurasi, dan kebenaran konten, Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) kerap memberikan pendidikan berkualitas sesuai dengan pedoman visioner, integritas, dan profesionalisme. UNDIRA tidak hanya mencetak mahasiswa yang cerdas, tetapi juga insan akademika yang bijaksana.
UNDIRA juga memiliki program studi Ilmu Komunikasi yang menyediakan pembelajaran berbagai aspek dunia komunikasi, mulai dari broadcasting hingga fotografi, yang tentunya berhubungan dengan content creation. Dengan keterampilan literasi digital yang baik, kita dapat menghindari jebakan clickbait dan memastikan bahwa informasi yang kita konsumsi dan bagikan adalah akurat dan bermanfaat.
Dengan pemahaman yang baik tentang clickbait dan dampaknya, mahasiswa dan dosen dapat lebih bijaksana dalam mengonsumsi dan memproduksi konten, serta menjaga integritas informasi yang disampaikan kepada masyarakat.
(Danang Respati Wicaksono / HUMAS UNDIRA)
Press Contact :
Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara
Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Kampus Tanjung Duren
Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1
Grogol, Jakarta Barat. 11470
Kampus Green Ville
JIn. Mangga XIV No. 3
Kampus Cibubur
Jln. Rawa Dolar 65
Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432