Membangun Kebersamaan dalam Kehangatan Perapian: Makna Kebersamaan Natal

“Tidak ada tempat yang lebih nyaman dari rumah” adalah frasa yang menggambarkan kenyamanan jiwa dan raga di tempat yang tepat. Dengan mendekatnya Hari Raya Natal yang dinanti seluruh dunia, masyarakat bersiap merayakannya dengan berbagai kegiatan. Hari Raya Natal berasal dari kata "Natalis" yang berarti kelahiran. Dalam sejarah Alkitab Kristen, Natal memperingati kelahiran Yesus Kristus, yang ditetapkan pada tanggal 25 Desember setiap tahunnya sejak abad ke-4 oleh Paus Julius I.
Selain memperingati kelahiran Yesus Kristus, Natal juga identik dengan kebersamaan, keakraban, dan kehangatan. Bagi masyarakat pekerja, terutama mahasiswa, dosen, dan insan akademik Universitas Dian Nusantara (UNDIRA), Natal adalah momen tepat untuk berkumpul dengan keluarga atau orang terdekat.
Momen berkumpul ini juga menjadi kesempatan untuk saling memberikan. Pemberian dalam makna Natal bukan hanya materi, tetapi juga bisa berupa mendengarkan cerita teman, memberikan apresiasi kepada kolega, atau menyemangati mahasiswa yang sedang berjuang menyelesaikan studi.
Natal sering diasosiasikan dengan “rumah” dan “perapian”. "Rumah" memiliki arti spesial bagi beberapa individu. Keakraban terlihat dalam perkumpulan keluarga di sekitar perapian, berbagi cerita, dan menikmati kesederhanaan pada malam Natal. Ini menunjukkan bahwa rumah bukan hanya materi, tetapi juga kedekatan dan kenyamanan antarindividu atau kelompok.
Kehangatan Natal mengajarkan bahwa di tengah kesibukan, ada momen untuk meluangkan waktu, merenung, dan menyadari bahwa kebersamaan adalah aset berharga yang memperkaya perjalanan hidup kita. Masyarakat diajak untuk saling menguatkan, mendukung, dan memahami satu sama lain di tengah perbedaan.
Mazmur 133:1 menekankan solidaritas dalam kehidupan sehari-hari: "Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!"
Bagi mahasiswa UNDIRA yang jauh dari keluarga saat Natal, atau dosen yang sibuk dengan tanggung jawab akademik, kebersamaan dapat hadir bersama teman, kolega, atau dalam momen introspeksi pribadi. Kebersamaan ini menjadi "perapian" yang menghangatkan hati dan memberi kedamaian di tengah kesendirian atau tekanan hidup.
Natal di penghujung tahun melambangkan akhir sekaligus awal perjalanan. Dalam semangat kebersamaan, kita menutup tahun dengan rasa syukur dan membuka lembaran baru dengan harapan yang lebih baik. Kehangatan Natal menjadi simbol bagi kita semua: mahasiswa, dosen, dan seluruh insan akademik untuk membangun lingkungan inklusif, penuh makna, dan saling mendukung.
Hari Raya Natal bukan hanya perayaan rutin, tetapi momentum untuk membangun kebersamaan yang tulus, menjadi rumah bagi semua individu, dan menghidupkan semangat saling memberi di tengah kehidupan yang sering individualistik. Dengan demikian, kita dapat menemukan makna sejati Natal: kebahagiaan yang lahir dari kehangatan kebersamaan dan cinta kasih yang kita bagikan.
(Kornelia Johana / Humas UNDIRA)
Press Contact :
Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara
Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id
Lainnya

Menipisnya Emansipasi Literasi Buku Generasi Z: Sebuah Analisis Fenomena
Read more
Menggerakan Produk Untuk Ranah Internasional: UNDIRA Adakan Pelatihan dan Pendidikan Bisnis Bagi UMKM Jakarta
Read more
Meningkatkan Program Riset dan PKM: UNDIRA Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Universitas Esa Unggul
Read more
Kampus Tanjung Duren
Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1
Grogol, Jakarta Barat. 11470
Kampus Green Ville
JIn. Mangga XIV No. 3
Kampus Cibubur
Jln. Rawa Dolar 65
Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432