Jakarta, 10 September 2024 – Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) dan Yayasan Maskanul Huffadz resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada Selasa, 10 September 2024, bertempat di ruang rapat lantai 3, Kampus Tanjung Duren, Jakarta Barat. Penandatanganan MoU ini dihadiri oleh pendiri Yayasan Maskanul Huffadz, Dr. Hj. Oki Setiana Dewi, S.Hum., M.Pd, serta Direktur Kepegawaian dan Pengembangan SDM, Beny Arifin, SE., M.BA., dan Staf Pengembangan SDM, Rahmat Hidayat, S.IP.

Dari pihak UNDIRA, acara ini dihadiri oleh Rektor Universitas Dian Nusantara, Prof. Dr. H. Suharyadi, beserta jajaran pimpinan lainnya, termasuk Wakil Rektor I, II, dan III, Direktur Sumber Daya, Ketua Yayasan Dian Asra Universitas Dian Nusantara, Kepala Biro Kerjasama, Kepala Biro Kemahasiswaan, Kepala Program Studi Sastra Inggris.

Acara dimulai dengan sambutan dari Prof. Dr. H. Suharyadi, yang menekankan pentingnya kerjasama ini sebagai langkah strategis dalam mendukung pengembangan pembelajaran agama Islam, terutama di luar negeri. Beliau menekankan bahwa pendidikan Islam memerlukan tenaga pengajar yang tidak hanya kompeten dalam bidang agama, tetapi juga memiliki kemampuan bahasa asing dan penguasaan ilmu pengetahuan lainnya. Kerjasama ini, menurutnya, bukan hanya menjadi forum pertukaran ilmu, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi antara kedua institusi.

Dalam sambutannya, Dr. Hj. Oki Setiana Dewi, S.Hum., M.Pd., menyampaikan sejarah singkat Yayasan Maskanul Huffadz yang berdiri sejak September 2016 di Bintaro, Tangerang Selatan. Yayasan ini berfokus pada pendidikan agama Islam, khususnya Tahfidz Al-Qur'an. Hingga saat ini, Yayasan Maskanul Huffadz telah mengirimkan sekitar 1.200 santri Tahfidz untuk mengikuti berbagai kegiatan pengabdian masyarakat, baik di dalam negeri maupun luar negeri, termasuk Jepang, dalam program Dauroh Quran.

Program intensif tersebut berfokus pada pembelajaran, pemahaman, dan penghafalan Al-Qur'an dalam jangka waktu tertentu. Dr. Oki juga menekankan pentingnya para santri memiliki keahlian tambahan, terutama dalam bidang kebahasaan, yang akan memperluas kesempatan mereka di dunia global. Untuk itu, Yayasan Maskanul Huffadz telah menjalin kerjasama dengan beberapa universitas dalam upaya meningkatkan kompetensi akademik para santri Tahfidz.

Sebagai bagian dari kerjasama ini, setiap tahunnya sejak tahun 2019 hingga saat ini UNDIRA menyediakan kuota beasiswa bagi tujuh santri Tahfidz Al-Qur'an lulusan Maskanul Huffadz untuk menempuh studi di berbagai program studi yang tersedia, terutama di Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial, seperti Program Studi Sastra Inggris, serta di Fakultas Teknik dan Informatika, seperti Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Teknik Sipil. Namun, pilihan program studi tidak terbatas pada jurusan-jurusan tersebut, dan santri bebas memilih jurusan lain sesuai minat dan bakat mereka. Mengingat keterbatasan jarak dan biaya hidup, Dr. Hj. Oki Setiana Dewi, S.Hum., M.Pd., menyarankan agar para santri dapat memanfaatkan program kelas karyawan yang tersedia di UNDIRA.

Penandatanganan MoU ini diharapkan dapat membuka jalan bagi pembelajaran yang lebih efektif dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para santri Tahfidz Al-Qur'an lulusan Maskanul Huffadz untuk menuntut ilmu di UNDIRA. Sinergi antara kedua institusi ini diharapkan dapat mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan karakter, sesuai dengan visi bersama untuk mencetak generasi yang berkompeten, berkarakter, dan berdaya saing.