Tiada patung yang menjadi mahakarya tanpa adanya tempaan. Tahun 2024 akan segera berakhir dalam hitungan minggu. Selama perjalanan ini, setiap individu telah melewati berbagai pengalaman, baik yang menyenangkan maupun penuh tantangan. Bagi banyak orang, khususnya generasi muda seperti Generasi Z dan Alpha, akhir tahun adalah momen refleksi sekaligus peluang untuk memulai lembaran baru. Namun, proses ini tidak selalu mudah. Tantangan dan tekanan seringkali menyertai perjalanan menuju pengembangan diri.

Generasi muda kerap menghadapi berbagai tekanan, mulai dari tuntutan sosial (social pressure), ekspektasi diri yang terlalu tinggi, hingga kegagalan dalam mencapai rencana yang telah disusun. Akibatnya, sebagian dari mereka terjebak dalam perasaan melankolis dan skeptis terhadap masa depan. Emosi ini dapat mempengaruhi motivasi mereka dalam menyambut tahun baru dengan semangat baru.

Dalam situasi seperti ini, penting untuk menyadari bahwa manusia memiliki dua pilihan utama: menghadapi dan bangkit (Face Everything and Rise) atau melarikan diri dari kenyataan (Forget Everything and Run). Pilihan tersebut akan menentukan bagaimana seseorang menjalani hidupnya.

Salah satu langkah pertama menuju perubahan adalah berdamai dengan diri sendiri. Banyak kesengsaraan berasal dari konflik internal maupun eksternal yang belum terselesaikan. Dengan berhenti menghakimi diri secara berlebihan, seseorang dapat melepaskan rasa bersalah, malu, atau penyesalan yang membebani. Hal ini membuka jalan untuk melihat masa lalu sebagai pelajaran, bukan sebagai beban yang terus menghantui.

Sebagaimana disampaikan oleh Ghea Ayudianti, S.I.Kom., lulusan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara, “Setiap kemajuan, sekecil apa pun, adalah langkah berarti menuju tujuan yang lebih besar.” Dengan ketekunan dan keberanian, seseorang dapat meraih pencapaian yang mungkin awalnya tampak tidak signifikan namun berujung pada perubahan besar dalam hidupnya.

Tidak semua momen dalam hidup adalah perlombaan. Membandingkan pencapaian diri dengan orang lain sering kali merusak rasa percaya diri dan memicu ketidakpuasan. Sebaliknya, menghargai setiap keberhasilan, sekecil apa pun, dapat memberikan makna yang mendalam dan meningkatkan semangat.

Setiap individu memiliki waktu dan jalannya masing-masing. Fase kesengsaraan dan kebingungan adalah bagian alami dari kehidupan yang, jika dihadapi dengan tepat, dapat menjadi sumber kekuatan. Pengakuan atas upaya yang telah dilakukan, bahkan untuk hal-hal kecil, akan membantu seseorang menghargai perjalanan hidupnya.

Sebagai generasi muda, mahasiswa dan pekerja muda diharapkan dapat menyikapi pergantian tahun dengan optimisme. Pengalaman, baik yang manis maupun pahit, adalah guru terbaik dalam hidup. Melalui keterpurukan, usaha, dan doa, jalan terbaik akan selalu ditemukan. Percayalah bahwa momen bagi setiap orang akan datang pada waktu yang berbeda. 

Sesuai dengan keyakinan Universitas Dian Nusantara yang berlandaskan Visioner, Integritas dan Profesional jalankanlah tahun berikutnya dengan penuh semangat sekaligus momen untuk merubah diri menjadi pribadi yang lebih baik. Sambutlah tahun baru dengan semangat dan keyakinan bahwa setiap tantangan adalah kesempatan untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.