Pada hari Sabtu, 27 Juli 2024, Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) menyelenggarakan webinar bulanan yang ke-43 melalui divisi Biro Pengembangan Karir dan Alumni. Webinar ini mengambil tema “Revolusi Karir: Menyongsong Peluang di Era Digital” dan akan dipandu oleh dua narasumber yang kompeten: Ibu Vicky Ludovick Soraya, Corporate HR and Legal Head di Abathi Group, serta Eza Hazami, Tech HR Business Partner di sebuah perusahaan fintech dan sekaligus Digital Creator.

Generasi Z dan Generasi Alpha merupakan dua generasi yang terus beradaptasi dengan berbagai bidang pekerjaan secara bersamaan. Fenomena ini muncul sebagai respons terhadap perubahan ekonomi dan budaya etos kerja pasca-pandemi COVID-19. Penurunan ekonomi telah memengaruhi pengambilan keputusan kedua generasi untuk menjalani lebih dari satu jenis kegiatan profesional. Mereka tidak hanya berupaya memperoleh sertifikat pendidikan tetapi juga aktif dalam networking guna membangun koneksi menuju peluang karir yang lebih menjanjikan.

Di sisi lain, penting bagi para pelamar kerja dari Generasi Z dan Generasi Alpha untuk mengenali beberapa prinsip dasar dalam dunia pekerjaan, salah satunya adalah karakterisasi pendaftar. Proses ini sangat berguna bagi pihak HRD dalam mengevaluasi potensi calon karyawan sebelum mereka diterima dalam organisasi. Sebelum melamar posisi tertentu, HRD cenderung meneliti rekam jejak yang tercantum pada CV para pelamar sebagai bahan pertimbangan utama.

Tentu saja, terdapat pepatah yang menyatakan bahwa "dinding memiliki telinga," yang mengindikasikan bahwa setiap aktivitas di media sosial tetap mendapatkan perhatian, meskipun perhatian tersebut tidak selalu datang langsung dari departemen Sumber Daya Manusia (HRD). Dalam pengalamannya sebagai HRD, Ibu Vicky Ludovick Soraya menceritakan bagaimana salah satu pegawai di perusahaan tempat ia bekerja seringkali mengajukan permohonan untuk bekerja dari rumah. Mengingat catatan kinerjanya yang sangat baik, hal ini tidak menjadi masalah.

Meskipun informasi yang diperoleh oleh HRD terbilang terbatas, bukanlah hal yang mustahil jika perusahaan lain berkomunikasi mengenai pegawai tersebut kepada instansi tempat mereka bekerja. Oleh karena itu, menjaga loyalitas karyawan terhadap perusahaan adalah aspek penting yang perlu dijaga. Keterampilan dalam manajemen waktu sangat diperlukan agar pekerjaan sampingan tidak mengganggu komitmen utama mereka.

Selain itu, penting juga bagi individu dalam lingkungan kerja untuk memahami bahwa mereka akan berinteraksi dengan berbagai generasi berbeda—termasuk Baby Boomer, Generasi Y (Gen Z), Millennials dan Generasi X. Disiplin dalam menyesuaikan karakter dan emosi saat menghadapi perbedaan pendapat merupakan tanggung jawab setiap pekerja. Kemampuan ini merupakan bagian dari praktik pengendalian emosi dan dapat membantu seseorang dalam meningkatkan komunikasi di tempat kerja.

Dalam konteks interaksi dengan berbagai generasi di lingkungan kerja, penting untuk menyadari bahwa pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan lamanya mereka bertahan dalam perusahaan. Penampilan juga merupakan aspek krusial yang harus diperhatikan oleh setiap individu dalam membangun karakter profesional. Penampilan ini tidak hanya mencakup cara berpakaian dan kondisi kesejahteraan pribadi, tetapi juga meliputi detail-detail kecil seperti sikap duduk, latar belakang saat melakukan rapat daring, serta partisipasi dalam kegiatan kantor.

Saran terakhir terkait karier adalah agar individu tidak bersikap terlalu kaku atau kalkulatif. Penting untuk mengembangkan mindset terbuka terhadap diskusi-diskusi baru guna mendalami berbagai posisi yang tersedia. Jangan hanya berperan sebagai anggota tim; akan lebih bermanfaat jika Anda bisa menjadi identitas merek diri sendiri serta memberikan nilai tambah bagi organisasi. Menjadi seorang individu dengan pemikiran terbuka akan sangat membantu di dunia profesional, karena bekerja bukan sekadar untuk memperkaya CV, meningkatkan keterampilan, atau mengejar keuntungan finansial. Pekerjaan dapat dijadikan sarana pengembangan jaringan profesional—sebuah koneksi mungkin akan berguna pada waktu yang tak terduga di masa depan.