Melalui Google Workspace for Education Plus, Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) Memulai Langkah Menuju SDM Berkulitas di Era Digital
Melalui Google Workspace for Education Plus, Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) Memulai Langkah Menuju SDM Berkulitas di Era Digital

Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) merupakan perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Berdasarkan keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 115/KPT/I/2023 tanggal 18 Februari 2019, UNDIRA mendapatkan izin perubahan lokasi dari kota Medan Sumatera Utara ke DKI Jakarta oleh Yayasan Dian Asra.

Universitas Dian Nusantara memiliki Visi “Menjadi universitas terpercaya dan profesional yang berwawasan global, untuk memenuhi kebutuhan dunia industri dan kewirausahaan berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada tahun 2030”. Berdasarkan Visi tersebut, UNDIRA memahami apa yang dibutuhkan sehingga Visi tersebut dapat terwujud khususnya di era digital saat ini, melalui pemanfaatan perkembangan teknologi UNDIRA mencoba untuk berkontribusi aktif dalam menciptakan dan melakukan pengembangan SDM yang lebih baik, salah satunya melalui Google Workspace for Education Plus.

Empat tahun merupakan waktu yang singkat bagi sebuah perguruan tinggi, tetapi UNDIRA memiliki tekat untuk terus berkembang sehingga dapat setara dengan perguruan tinggi swasta lainnya di Jakarta. Dwi Sapto Febriantaka, MBA., Wakil Rektor II Bidang Keuangan UNDIRA, menyampaikan, “Kita harus mengejar banyak ketinggalan. Itu adalah salah satu alasan kami memutuskan menggunakan Google Workspace for Education Plus. Karena banyak paper work yang sebenarnya bisa lebih diringkaskan pengerjaannya, pekerjaan-pekerjaan yang bisa lebih cepat prosesnya. Kami ingin semua bagian dapat lebih mudah berkolaborasi, berkomunikasi dan berkontribusi. Dan Google Workspace for Education Plus ini dapat membantu kita mewujudkan efisiensi dan efektivitas kinerja kami.”

Pada kesempatan yang sama Direktur IT UNDIRA, Giri Purnama S.Pd., M.Kom, menyampaikan  bahwa Google Workspace for Education memang merupakan suatu kebutuhan di UNDIRA dalam proses pembelajaran. 

“Awalnya memang karena pandemi COVID-19, di mana dibutuhkan sebuah platform untuk pembelajaran jarak jauh, dan di mana dosen dan mahasiswa bisa saling berkolaborasi. Bahkan, hingga saat ini memang kami masih banyak menerapkan model e-learning. Nah, sekarang kami upgrade ke Google Workspace for Education Plus, sehingga banyak benefit tambahan yang kami dapatkan. Fitur recording pada Google Meet sangat kami butuhkan, selain sebagai bahan evaluasi dosen, juga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa yang berhalangan hadir. Menariknya lagi, fitur originality report tanpa batas, jadi kami tidak lagi perlu menggunakan platform lain untuk melakukan cek plagiarisme,” ujar Giri.

Google Workspace for Education Plus yang berkemampuan untuk diintegrasikan dengan Moodle juga menjadi pertimbangan UNDIRA. “Bukannya tidak mau beralih ke Google Classroom, tetapi kami sudah mengintegrasikan Moodle dengan sistem informasi akademik yang ada, di mana model perkuliahan kami itu tidak melihat dari jumlah kehadiran mahasiswa atau dosen, tetapi melihat aktivitas mereka dalam e-learning,” tambah Giri. 

Penting juga bagi UNDIRA untuk membiasakan anggota civitas akademika untuk menggunakan platform dan aplikasi yang berlisensi resmi, dan bukan bajakan. Bahkan UNDIRA memasukkan Google Workspace ini dalam kurikulum. Pada mata kuliah Aplikasi Komputer (Aplikom), yang merupakan mata kuliah MBKM, UNDIRA mewajibkan dosen memberikan materi tentang Google Workspace. “Salah satu tujuannya adalah untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan Google Workspace for Education Plus, dan ini sudah merupakan arahan dari Manajemen. Jadi kita ingin ini menjadi habit bagi seluruh civitas akademika untuk bekerja dan belajar dalam ekosistem teknologi Google,” terang Giri.

jpg

UNDIRA juga mempertimbangkan untuk menggunakan Chromebook sebagai perangkat utama di ekosistem pendidikannya. “Mungkin tidak untuk mahasiswa, tetapi untuk bagian pelayanan administrasi yang memang web-based, kita pertimbangkan untuk memanfaatkan Chromebook,” terang Giri lagi.

Karena Google Workspace for Education Plus ini telah menjadi bagian integral dalam ekosistem UNDIRA, maka REFO juga akan mengadakan pelatihan Google Certified Educator Level 1 untuk peserta yang akan dipilih oleh UNDIRA. Peserta terpilih itulah yang nantinya akan melakukan pengimbasan ke anggota civitas akademika UNDIRA lainnya. Untuk itu, Giri menyatakan bahwa memang hanya peserta yang berkomitmen penuhlah yang akan dipilih UNDIRA untuk mengikuti pelatihan Google Certified Educator Level 1. 

Muhamad Al Faruq Abdullah, S.Kom., M.M., Sekretaris Program Studi Manajemen UNDIRA, mengatakan bahwa Program Studi Manajemen adalah program studi terbesar, dengan jumlah dosen dan mahasiswa yang paling banyak di UNDIRA. Dan sebagai pengurus di program studi terbesar, Faruq menyatakan bahwa salah satu tugasnya bersama Kaprodi adalah menjembatani antara dosen dan mahasiswa cukup berat.

“Kami harus bisa menggerakkan dosen dan mahasiswa untuk melakukan perubahan. Namun semangat perubahan di UNDIRA ini sangat besar, salah satunya adalah di mana para pemimpin di UNDIRA berkomitmen untuk go digital, dan memanfaatkan teknologi Google,” ungkap Faruq. 

Tantangan yang dihadapi Faruq adalah di mana banyak dosen yang usianya cukup senior dan mahasiswa yang takut-takut untuk memanfaatkan teknologi Google ini.

“Jadi kami mengimplementasikan Google Workspace for Education Plus ini secara bertahap di lapangan. Secara berkala, kami keluarkan imbauan agar para dosen dan mahasiswa terus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi ini untuk berkolaborasi dan berkomunikasi dalam proses belajar mengajar. Kami akan terus canangkan kepada seluruh anggota civitas akademika agar tidak takut akan perubahan,” terang Faruq.

Faruq juga menyatakan bahwa pelatihan yang diberikan REFO sangat menambah wawasan akan manfaat optimal dari Google Workspace for Education Plus. Ia optimis bahwa pangadopsian Google Workspace for Education Plus dengan pendampingan dari REFO akan membawa perubahan ke arah yang jauh lebih baik bagi UNDIRA.

UNDIRA adalah salah satu universitas yang progresif, yang masih menerapkan e-learning yang masif dalam proses belajar mengajarnya. Jadi memang platform digital Google Workspace for Education Plus ini sangat membantu, dan bahkan merupakan sebuah kebutuhan.

“Kita harapkan, pemanfaatan Google Workspace for Education ini akan memudahkan kami dalam berkolaborasi, mengurangi penggunaan kertas dan ruangan penyimpanan dokumen, mempercepat banyak pekerjaan, seperti approval. Dengan adanya teknologi ini, kami juga bisa bekerja dari mana saja. Intinya adalah efisiensi dan efektivitas, baik dari segi manajemen biaya maupun kinerja. Ke depannya kami juga ingin mengembangkan modul-modul e-learning yang dapat menjadi unggulan dan nilai plus bagi UNDIRA. Kami bercita-cita untuk menjadi kampus internasional, harapannya, pengimplementasian Google Workspace for Education Plus ini adalah satu langkah menuju masa depan UNDIRA yang lebih baik,” ungkap Dwi Sapto Febriantaka, MBA., Wakil Rektor II Bidang Keuangan UNDIRA.

(Sekar Ayu/HUMAS UNDIRA)

Press Contact :

Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara

[email protected]

Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial

www.undira.ac.id

Universitas Dian Nusantara
Kampus Tanjung Duren
JI Tanjung Duren Barat II No 1 Grogol Jakarta Barat.
No.Telp: 021-21194454
Kampus Green Ville
JI. Mangga 14, No 3 Kec Kebon Jeruk Jakarta Barat, 11510
Kampus Cibubur
Jl. Rawa Dolar 65 Jatiranggon, Kec Jatisampurna, Bekasi
No.Telp: 021-22176334