Sang Pelopor Karakter di tengah Modernisasi Budaya dan Sosial: Guru Hebat, Indonesia Kuat
Teknologi kini telah merubah seluruh tatanan sosial dan budaya. Perubahan tersebut tentunya sangat banyak ditemukan saat ini, serta dapat dilihat secara langsung pada generasi muda saat ini. Kini mulai dari keberadaan AI, Algoritma Media dan Machine Learning hadir tidak hanya memudahkan pencarian informasi, namun juga menjadi “rekan belajar” generasi muda.
Meski demikian, teknologi sebagaimana seluruh konsep duniawi pada umumnya, memiliki kapabilitas yang cenderung terbatas oleh dunia dan pemikiran pengguna yang memakai sistem tersebut.
Memperingati Hari Guru Nasional yang akan kita berjumpa kembali pada tanggal 25 November 2025, mari kita lihat kembali makna seorang guru, dosen dan tenaga pengajar secara umum serta bagaimana mereka memahat dunia tidak hanya dalam segi akademika, namun juga sisi humanis. Dengan mengangkat tema besar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), yakni “Guru Hebat, Indonesia Kuat”.
Di tengah perkembangan otomasi, peran para pendidik kini lebih dari sekedar memberikan materi pendidikan dan mencetuskan teori kepada para pelajar atau mahasiswa.
Derasnya arus kehidupan modern yang tidak hanya menuntut waktu dan kebutuhan sosial, cenderung menutup perspektif kita dalam menitik keilmuan dari segi spiritual. Selain itu, dengan adanya tuntutan sosial dan ekonomi, beberapa dari kita cenderung menginginkan ilmu untuk mendapatkan keuntungan pribadi semata.
Sebagai seorang pahlawan tanpa jasa, guru, dosen dan tenaga pengajar bukan hanya berperan menjadi inspirator, motivator, dan teladan bagi para peserta didik. Melalui peran seorang guru, dosen dan tenaga pengajar yang hebat, generasi muda tidak hanya dibekali untuk lebih tangguh, kreatif serta kompetitif dalam dunia industri namun juga memiliki semangat kebangsaan, berkarakter, berakhlak dan juga sehat secara mental.
Selebihnya, Hari Guru Nasional ini juga mengingatkan kita terhadap pentingnya tenaga pengajar di tengah modernitas melalui pendekatan pendidikan yang memadukan penjelasan menyeluruh, sesuatu yang tidak dapat dilakukan secara keseluruhan oleh AI maupun machine learning.
Melalui salah satu orasi ilmiah yang disampaikan oleh bapak Sandiaga Salahuddin Uno dalam Wisuda III dan Dies Natalis VI Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) pada 1 November 2025 lalu, beliau menekankan bahwa pendidikan (dan juga para Guru dan tenaga pengajar secara umum) kini juga merupakan lifelong learning yang memfasilitasi pembelajaran dinamik antara tenaga pengajar dan peserta didik, yang dapat menciptakan ekosistem knowledge sharing jauh melampaui normatif dan cenderung tanpa konteks dari AI dan machine learning.
Seterusnya, seorang pengajar juga turut berperan membuka minat pelajar terhadap berbagai pintu pengetahuan melalui pemupukan niat menitik ilmu serta menumbuhkan rasa penasaran untuk mengembangkan berbagai konsep serta inovasi terbarukan dalam jangka panjang.
Peringatan Hari Guru Nasional 2025 bukan hanya sekedar acara simbolis berkala, namun merupakan komitmen bagi seluruh elemen pendidikan serta bangsa untuk membuktikan peran aktif para tenaga pendidik sekaligus konsep pendidikan itu sendiri sebagai acuan pengembangan generasi muda yang tidak hanya piawai namun juga berkarakter dan berakhlak. Guru, dosen dan tenaga pendidik merupakan cahaya yang mendorong generasi muda menuju masa depan yang visioner, integritas dan profesional - Selamat Hari Guru Nasional Indonesia! Guru Hebat, Indonesia Kuat.
Sumber Referensi:
Hari Guru Nasional 2025: Tantangan dan Harapan Guru Indonesia
(Danang Respati Wicaksono / Humas UNDIRA)
Press Contact :
Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara
Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id
Kampus Tanjung Duren
Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1
Grogol, Jakarta Barat. 11470
Kampus Green Ville
JIn. Mangga XIV No. 3
Kampus Cibubur
Jln. Rawa Dolar 65
Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432