Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini memiliki peran yang sangat besar dalam membantu alur pekerjaan serta akademik kita kawan UNDIRA. Dengan AI kita dapat memformulasikan dan mempelajari berbagai hal seperti; Bahasa Pemrograman (Coding) dan Syntax, Membuat Video, Men-generate serta mengedit sebuah foto, sampai dengan Menganalisa Data dalam jumlah besar Big Data.

Dengan demikian, kemampuan processing AI yang tidak hanya mudah fleksibel anytime-anywhere, tidak hanya mampu mendukung beberapa sektor pekerjaan dan studi kawan UNDIRA, namun juga meningkatkan efisiensi inovasi kita. Namun dalam praktik lapangan, penggunaan AI tetap memiliki beberapa pemahaman yang harus diketahui seperti; 

1. Visualisasi Data: Sebagai pengguna AI yang bijak, ada kalanya kita perlu menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban dan validasi data tersebut. Disamping sekedar memberikan komando pada AI, kita juga harus dapat menerjemahkan data tersebut kedalam bahasa atau penyampaian visual yang lebih sederhana untuk dipahami orang lain. 

2. Data Literacy dan Analisa: Selain itu, sebagaimana yang kita ketahui, mayoritas informasi yang dimuat dalam penjabaran sebuah AI tidak hanya memuat informasi terkini namun juga informasi dari waktu yang tidak spesifik dengan pertanyaan kita. Selain itu, data set yang dimiliki AI berasal dari berbagai input, maka dari itu sudah sewajarnya kita juga menganalisa kembali hal yang dijabarkan AI - take it with a grain of salt. 

3. Critical Thinking: AI dapat meniru dan memberikan solusi, namun tidak dapat memberikan inovasi yang memiliki “Novelty” atau keunikan tersendiri. Kecerdasan manusia beserta intuisi tetap menjadi penggerak utama sebuah AI. 

4. Prompt Engineering dan Penalaran Logika: Penggunaan AI tidak hanya sebatas melaksanakan perintah yang dikembangkan namun juga menempatkan perintah yang sesuai dengan konteks yang dibutuhkan. Selain itu, kita juga perlu memahami tujuan dan output harapan yang ingin dihasilkan agar kita dapat menghasilkan prompt atau komando yang spesifik. Sebagaimana yang kita pahami, jika kita memasukan komando (prompt) yang tidak sesuai atau kurang spesifik, maka output yang diinginkan akan mengandung kerancuan dan pada kasus terburuk salah total.

5. Kelihaian Menjadi Kolaborator Project: Keberadaan AI tidak sepenuhnya dapat menggantikan manusia, melainkan merupakan substitusi rekan manusia yang tidak hanya memangkas waktu namun juga meningkatkan ide melalui proses brainstorming ide yang terlalu kompleks. Hal ini dapat terjadi karena tidak seperti manusia, AI mampu menjabarkan ide melalui pembuatan rough outline atau konsep awal. Kita dapat melihat implementasinya melalui beberapa AI seperti; LeonardoAI, Canva, Arvin dan Adobe Express.

6. Natural Language Processing dan meningkatkan Kemampuan Komunikasi Diri: Semakin banyak data komunikasi yang diproses oleh AI, semakin tajam pula kemampuannya dalam memberikan umpan balik (feedback) kepada pengguna. Di dalam ekosistem AI, terdapat teknologi yang dikenal sebagai Large Language Model (LLM). Semakin banyak data yang diperoleh LLM melalui interaksi manusia, maka semakin presisi model tersebut dalam memahami konteks, nuansa, dan gaya bahasa, sehingga mampu menghasilkan respons yang tidak hanya akurat secara tata bahasa, tetapi juga relevan dan natural selayaknya percakapan antar manusia.

Sebagaimana sebuah frasa “Every Journey is a Process” atau setiap langkah merupakan proses, penguasaan AI pada dasarnya bukan sekedar memahami teknologi atau menikmati hasilnya. Keterampilan untuk menggunakan AI tidak hanya akan membuahkan hasil yang sempurna, namun juga relevan terhadap keperluan kita masing-masing. 

Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) hadir dalam rangka mempertajam keilmuan mahasiswa dan kawan UNDIRA melalui Program Studi Teknik Informatika dengan sistem pembelajaran yang telah terintegrasi juga dengan Google Workspace untuk memudahkan pemahaman teknis pemrograman, sekaligus AI. Program Studi Teknik Informatika merupakan program studi yang menekankan pada kemampuan dalam merancang, mengembangkan ragam algoritma komputasi, serta berperan aktif dalam transformasi teknologi informasi.