html hit counter Potensi dan Tantangan Generatif AI dalam Lingkungan Akademik: UNDIRA Hadirkan Kuliah Tamu - Universitas Dian Nusantara

Potensi dan Tantangan Generatif AI dalam Lingkungan Akademik: UNDIRA Hadirkan Kuliah Tamu

Dilihat : 33
07 September 2025

Kawan UNDIRA, sebagaimana yang kita semua ketahui, kini periode Internet of Things (IoT) telah memungkinkan pertukaran dan pengelolaan data yang cepat. Dalam rangka mengupas tuntas potensi dan tantangan Generatif AI serta Machine Learning dalam dunia industri 5.0, Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) menyempatkan sebuah kuliah umum dengan menghadirkan dua pakar AI; Dr. Pratama Persadha, M.Sos., MM., selaku Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSRECs2  dan Prof. Teddy Mantoro, selaku Professor in Computer Science, School of Computer Science, Universitas Nusa Putra.

Pertukaran data yang kini relatif mudah didapatkan memungkinkan perancangan seri pembelajaran menggunakan otomasi mesin atau yang kerap dikenal dengan Machine Learning. 

Machine learning merupakan hasil dari keseluruhan data yang dikompilasi, sehingga terbentuklah sebuah Generatif AI. Machine Learning sendiri bertugas untuk mengelola informasi melalui supply data yang tersedia, demi mendapatkan hasil yang akurat atau mendekati kriteria yang dibutuhkan.

Generatif AI dan Machine Learning sendiri memanfaatkan prinsip Generative Adversarial Networks (GANs) yang dapat diibaratkan sebagai ‘otak’ untuk menghasilkan output sesuai komando diberikan. Mulai dari pembuatan Video yang realistik dengan VEO 3, hingga pemetaan data saham untuk analisa trading melalui TradingView serta Amibroker. 

Namun, disamping perkembangan yang diberikan oleh AI - terdapat beberapa tatangan, terutama jika disangkutkan dengan ruang pekerjaan dan riset. Dengan kehadiran Machine Learning dan AI, dunia yang awalnya terstruktur kini dan abstrak kini dipenuhi dengan pemanfaatan AI sehingga terciptalah ruang ‘blur’ atau pudar akan kredibilitas. 

Sebagaimana yang kita pahami Kawan UNDIRA, beberapa prospek pekerjaan dan program studi kini terdampak dengan keberadaan AI, beberapa diantaranya mencakup ranah seni serta data management dan sistem informatika (terutama programming). 

Kita dapat mengambil contoh dari perusahaan Microsoft yang ‘merumahkan’ banyak karyawannya atau Perusahaan ByteDance (dengan produknya yang dikenal, TikTok), dikarenakan pengembangan AI telah mengambil alih peran manusia. 

Cakrawala perang pada saat ini tidak hanya terbatas dalam serangan fisik, namun pebobolan sistem dan serangan siber dapat pula terjadi. Menurut Prof. Teddy Mantoro mengingatkan bahwa keberadaan AI kini juga berpotensi membahayakan keamanan pribadi maupun nasional (National Security Threat). AI dapat digunakan untuk tidak hanya menjebol sistem keamanan namun juga membuat seperangkat virus yang lebih canggih sekaligus sulit dideteksi dan dapat datang dalam waktu tak terduga.

Zero Day Vulnerabilities, yakni ancaman siber yang mempengaruhi dunia teknologi modern dengan memanfaatkan kelemahan pada perangkat lunak atau sistem yang belum diketahui oleh developer - atau belum mengalami perbaikan (patching). 

Berbagai pihak tidak bertanggung jawab selalu menghantui kelemahan sistem dengan tujuan menemukan celah tidak terdeteksi demi melakukan penyerangan. Salah satu contoh terdekat yang dapat dijumpai ialah pembobolan bank melalui penggunaan ransomware dengan dalih penagihan Bitcoin yang 6 hari lalu terjadi di Swedia, dan kejadian tersebut menyebabkan lumpuhnya sekitar 200 departemen kota. 

Tidak hanya sampai disitu, keberadaan AI yang kini memberikan kemudahan juga dinilai dapat menurunkan semangat belajar dan riset melalui pemupukan instant gratification. Menurut pemaparannya, Prof Teddy selebihnya menjelasakan bahwa mayoritas data yang dipaparkan AI merupakan data dummy yang perlu sekiranya dikaji ulang secara cermat.

AI juga berperan dalam mempengaruhi pikiran manusia melalui data yang disimpan dalam AI maka dari itu kita tidak disarankan menggantungkan hidup pada ai 95% sistem yang ada di Internet adalah data sampah. Data sampah tersebut dapat mempengaruhi persepsi dan pemikiran manusia secara berkelanjutan.” ujar prof Teddy.

1

Dengan mengetahui potensi dan tantangan yang dapat diberikan oleh AI, maka sudah selayaknya sebagai akademisi yang berintegritas dan profesional dalam menggunakan AI. Dalam tujuan kita untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan tangguh dalam mendukung peradaban manusia, kita sebagai user juga harus adaptif agar kita tidak tertinggal dengan teknologi dan permintaan market yang berubah-rubah. 

Sumber Referensi: 

Perusahaan IT Swedia diserang ransomware yang menyebabkan sistem 200 departemen kota lumpuh, penyerang meminta tebusan 1.5 Bitcoin

Notulen Kuliah Umum Pembukaan Perkuliahan TA 2025/2026

AI mampu menggantikan programmer? Begini cara kerja AI - YouTube Shorts DosenBicara UNDIRA 

(Sekar Ayu / Humas UNDIRA)

Press Contact :

Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara 

[email protected]

Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Lainnya

Kampus Tanjung Duren

Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1

Grogol, Jakarta Barat. 11470

Kampus Green Ville

JIn. Mangga XIV No. 3

Kampus Cibubur

Jln. Rawa Dolar 65

Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432

slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor