Jakarta, 29 Agustus 2025 - Belum lama ini Jakarta dan wilayah sekitarnya telah disugguhkan dengan bencana beberapa bencana alam seperti Banjir dan juga Gempa Bumi. Dalam rangka menyikapi sikap tanggap bencana sesuai dengan kaidah Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup (K3L), Biro PPPA Universitas Dian Nusantara (PPPA UNDIRA) telah sukses mengadakan kegiatan simulasi bencana. Kegiatan tersebut turut diadakan PPPA UNDIRA dengan koordinasi antara DAMKAR Jakarta Barat dan BPDP DKI Jakarta sebagai para tenaga ahli pada hari Senin, 25 Agustus 2025. 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa Tenaga Pendidik UNDIRA, dimana mereka mendapatkan tata letak sekaligus bagaimana cara menangani kejadian bencana tertentu. Acara tersebut mengadirkan Bapak Alfian, selaku regu DAMKAR Jakarta Barat dan Bapak Yahya, selaku regu BPBD DKI Jakarta.

Kebakaran atau yang kerap dikenal si jago merah, merupakan salah satu bencana yang dapat terjadi seketika. Bapak Alfian, selaku regu DAMKAR memberikan beberapa tips terkait penanganan api yang baik dan tepat. 

“Kebakaran dapat terjadi entah karena kelalaian manusia maupun faktor alam. Namun sebesar 80% kasus kebakaran yang terjadi di kota besar merupakan ulah manusia, entah dikarenakan tata ruang yang buruk ataupun kelalaian. Maka dari itu, sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 364.1-306 Tahun 2020, diperlukanlah Pedoman Pembinaan Relawan Pemadam Kebakaran kepada masyarakat sipil,” ujar beliau.

Bapak Alfian kemudian melanjutkan beberapa detail lainnya berkaitan dengan tugas DAMKAR. Pada dasarnya DAMKAR tidak hanya bertugas dalam penanganan kebakaran. Mulai dari evakuasi banjir, penanganan biawak atau hewan melata lainnya, hingga recovery barang yang terjatuh di lubang wastafel, DAMKAR merupakan solusi terdekat warga sipil.

Menambahkan sedikit materi yang diberikan bapak Alfian, Bapak Yahya kemudian menjelaskan tata cara penanganan Gempa Bumi secara mendetail serta memberikan tata cara praktik keselamatan ketika Gempa Bumi terjadi.

“Jika terjadi gempa, janganlah panik maupun bergegas keluar ruangan. Tidak hanya kepanikan berlari anda dapat terjatuh karena kehilangan keseimbangan. Maka dari itu diperlukan kesigapan yang tenang, mulai dari berlindung dibawah meja hingga tiang hingga Gempa Bumi menenang.” ujarnya.

Kegiatan sosialisasi-pun kemudian dilanjutkan dengan praktikum lapangan yang berlangsung di ruang terbuka parkir UNDIRA. Para Tenaga Pendidik berkesempatan secara bergantian memadamkan api menggunakan karung goni beserta APAR berbahan carbon. 

Komitmen Biro PPPA dalam memelihara serta menjaga pondasi keselamatn kerja selalu menjadi prioritas mereka. Dengan berlangsungnya pemadaman secara terpadu, maka diharapkan ini dapat menjadi evaluasi UNDIRA dalam menyediakan dan menanggapi bencana alam dengan baik.