Dari Daun Kering Menjadi Komoditas Berdaya Saing, UNDIRA dan Komunitas Democore Tingkatkan Tata Kelola Limbah Kering Masyarakat Meruya Utara

Persoalan sanitasi dan tata kelola lingkungan masih menjadi tantangan utama yang dihadapi masyarakat urban saat ini. Penyempitan lahan dan derasnya arus urbanisasi telah mengurangi ruang terbuka hijau dan menurunkan kualitas lingkungan. Dampaknya tidak hanya terlihat dari meningkatnya volume sampah dan limbah rumah tangga yang tak terkelola, tetapi juga memicu berbagai masalah kesehatan seperti demam berdarah, malaria, dan leptospirosis.
Fakta dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa dari total 31,9 juta metrik ton sampah nasional, hanya 63,3% yang terkelola dengan baik. Sisanya, sekitar 11,3 juta metrik ton, belum tertangani secara efektif.
Menjawab tantangan ini, atas dukungan yang telah diberikan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berupa HIBAH DIKTI 2025 - Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) yang juga bekerjasama dengan organisasi kesehatan masyarakat Democare, turut menginisiasi program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Kelurahan Meruya Utara, Jakarta Barat. Kegiatan ini menjadi wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan semangat DIKTISAINTEK Berdampak, dengan mendorong partisipasi aktif civitas akademika dalam pengembangan kualitas hidup masyarakat.
Program PkM UNDIRA kali ini difokuskan pada pengelolaan sampah daun kering dengan memanfaatkan mesin pencacah daun. Hasil cacahan daun nantinya akan diolah menjadi pupuk kompos, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kegiatan ini turut melibatkan dosen UNDIRA yang ikut serta dalam memberikan materi teori dan praktikum kepada maysarakat sekitar, yaitu: Wakil Rektor I UNDIRA, bapak Ir. Margono Sugeng, M.Sc., bapak Agung Suprayitno, ST., MBA., dan bapak Luthfi Alhazami, S.E., M.M. Selain keikutsertaan dosen yang memberikan pemaparan materi, hadir pula dua perwakilan mahasiswa aktif UNDIRA dalam pelaksanaan PkM tersebut, yakni Siaw Siau Sie dan Vina.
Ketua tim pelaksana, Bapak Luthfi Alhazami, menyatakan bahwa program ini mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang berkaitan dengan pemberdayaan Kota dan Komunitas Berkelanjutan, serta selaras dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin membantu masyarakat mengurangi tumpukan sampah organik, sekaligus memberikan edukasi tentang teknik pengomposan dan penggunaan mesin pencacah daun untuk meningkatkan nilai ekonomi lokal,” ujar bapak Luthfi, selaku ketua pelaksana.
Sebanyak 10 peserta dari masyarakat sekitar mengikuti sesi pelatihan dan praktik langsung. Dalam sesi tersebut, Bapak Margono Sugeng menjelaskan secara rinci cara kerja mesin pencacah daun yang digunakan.
“Mesin ini dilengkapi 6 mata pisau pemotong dan mampu mencacah daun hingga ranting berukuran 2 cm, yang selanjutnya bisa diolah menjadi pupuk organik,” jelas Wakil Rektor I UNDIRA, bapak Margono Sugeng, M.Sc.
Dari hasil uji coba, 1 mesin pencacah mampu menghasilkan 10 kantong pupuk kompos alami, yang dapat dijual kembali untuk menambah penghasilan warga. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberi solusi pengelolaan sampah yang efisien, tapi juga mendukung ketahanan ekonomi berbasis lingkungan.
Ketua Democare Meruya Utara, Adib Bukhori, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dengan UNDIRA. Ia menyatakan bahwa mesin pencacah dan ilmu yang diberikan akan dimanfaatkan secara optimal oleh warga.
“Mesin ini akan kami gunakan sebaik mungkin untuk menghasilkan pupuk yang berkualitas, dan manfaatnya akan kembali ke masyarakat,” ungkap beliau.
Pelaksanaan program PkM ini kembali menunjukkan komitmen UNDIRA dalam mendukung keberlanjutan dan peningkatan pengetahuan masyarakat. Selan itu, PkM kali ini menekankan bahwa sebuah komoditas yang nampaknya kurang diminati (pada kasus ini merupakan dedaunan atau sampak kering) dapat dikembangkan kembali menjadi produk bernilai untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan berdampak.
Dengan edukasi, teknologi tepat guna, dan kolaborasi lintas sektor, pengelolaan lingkungan tidak lagi menjadi beban, melainkan peluang untuk membangun komunitas yang sehat, mandiri, dan berkelanjutan.
(Danang Respati Wicaksono / Humas UNDIRA)
Press Contact :
Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara
Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id
Lainnya

Wadah Pengembangan Diri Badan Eksekutif Mahasiswa: Membangun Karakter, Kepemimpinan dan Keterampilan Berorganisasi
Read more
Meningkatkan Mutu Penulisan: UNDIRA Gelar Workshop Penulisan di Media Mainstream
Read more
Uji Publik Calon Panitia Seleksi Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual UNDIRA
Read more
Kampus Tanjung Duren
Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1
Grogol, Jakarta Barat. 11470
Kampus Green Ville
JIn. Mangga XIV No. 3
Kampus Cibubur
Jln. Rawa Dolar 65
Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432