html hit counter Diantara Dilema Generasional, Karier dan Gen Z: Pilih Gaji atau Pengalaman? - Universitas Dian Nusantara

Diantara Dilema Generasional, Karier dan Gen Z: Pilih Gaji atau Pengalaman?

Dilihat : 23
07 Juli 2025

Di era serba cepat dan kompetitif, Generasi Z menghadapi tekanan ganda: ketidakpastian ekonomi dan ekspektasi sosial yang terus meningkat. Dalam situasi ini, gaji bukan lagi sekadar bonus—melainkan kebutuhan utama yang menentukan arah karier dan masa depan.

Bagi sebagian besar Gen Z, terutama yang baru lulus kuliah (fresh graduates), bekerja bukan hanya untuk mengejar impian atau zona nyaman. Pekerjaan adalah alat bertahan hidup, sarana untuk membangun masa depan, dan bahkan bentuk tanggung jawab kepada keluarga. Tidak heran bila istilah “generasi sandwich” makin populer—mewakili mereka yang berada di antara beban kebutuhan keluarga dan cita-cita pribadi.

Fenomena job hopping—sering berpindah pekerjaan dalam waktu singkat—kian marak di kalangan muda. Hal ini didorong oleh keinginan mendapatkan gaji lebih tinggi, karier yang lebih cepat, dan lingkungan kerja yang lebih sehat. Namun menurut Forbes, strategi ini juga menyimpan risiko: ketidakstabilan dan kesulitan membangun kredibilitas profesional.

Sementara itu, laporan melalui artikel Deloitte pada Mei 2025 menunjukkan bahwa tanpa kesejahteraan finansial, sebanyak 48% Gen Z dan 46% Milenial merasa tidak aman secara ekonomi. Hal ini berdampak langsung pada rasa memiliki terhadap pekerjaan dan menurunnya kepuasan kerja. Maka dari itu mayoritas mengedepankan jumlah profit yang bisa didapatkan dari sebuah pekerjaan. 

Dalam dunia kerja saat ini, ijazah dan kepiauan terhadap biadng spesifik bukanlah satu-satunya kunci penentu capaian keuangan yang stabil. Perusahaan kini lebih menghargai soft skill, kemampuan adaptasi serta bersosial, dan problem solving. Artinya, mahasiswa dan lulusan baru perlu berinvestasi pada diri sendiri—mulai dari mengikuti pelatihan, magang, hingga aktif berkomunikasi dalam suatu komunitas baik profesional maupun non-professional.

Menurut KRT Tamil Selvan, MA., dosen Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) untuk mata kuliah Professional Image, kemampuan bergaul dan berpenampilan dapat membentuk citra diri, kini merupakana aset yang sangat penting.

“Di era teknologi dan AI, selain anda memiliki ilmu, confidence itu juga mutlak. Penampilan, sikap, dan cara membawa diri dalam dunia kerja adalah bentuk survival skill yang nyata. Tidak cukup hanya dengan kemampuan teknis—social skill pun wajib diasah,” ungkap beliau.

Bayangkan ketika sebagai seorang lulusan IT (Informasi Teknologi), meskipun anda memiliki kepiauan terhadap pengembangan sistem dan tata cara koding, namun jika anda tidak memiliki sikap sosial ataupun skill berkomunikasi yang rendah - lantas bagaimana anda dapat menjelaskan produk atau solusi anda kepada atasan?.

Meningkatkan skill bersosial (dan secara tidak langsung berkomunikasi) serta rasa percaya diri akan memudahkan dalam membangun networking, menumbuhkan kepercayaan antar kolega, dan membuka peluang baru—termasuk dalam negosiasi gaji. Maka, anggap pengembangan diri sebagai investasi masa depan.

Pertanyaan klasik “Pilih melihat uang agar cepat kaya atau pengalaman dulu?” sudah jelas, dengan penguasaan skill dan self care yang baik -  akan tercipta keharmonisan diri yang cakap. Fokuslah membangun strategi, bukan mengikuti tuntutan gaya dan sosial. 

Meski uang bisa menjadi motivator, obsesi terhadapnya dapat menyebabkan burnout, kecemasan, dan kehilangan arah. Maka disamping mengasah skill secara progresif dan konsisten, penting bagi Gen Z untuk memahami prinsip—bahwa kesuksesan bukanlah seuah lomba siapa cepat, tapi tentang konsistensi self growth dan keseimbangan mental.

Keinginan mendapatkan gaji ideal dan kebebasan finansial adalah hal yang wajar. Namun perlu diingat: dalam perjalanan menuju tujuan itu, penting untuk tetap menjaga keseimbangan hidup, mengasah kemampuan diri, dan menghargai proses. Hidup bukan kompetisi melawan orang lain, tapi perjalanan untuk bertumbuh menjadi versi terbaik diri sendiri.

(Sekar Ayu / Humas UNDIRA)

Press Contact :

Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara

[email protected]

Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Lainnya

Kampus Tanjung Duren

Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1

Grogol, Jakarta Barat. 11470

Kampus Green Ville

JIn. Mangga XIV No. 3

Kampus Cibubur

Jln. Rawa Dolar 65

Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432