Di era digital yang serba cepat, generasi muda memiliki peluang besar untuk membentuk jalur kariernya sendiri. Media sosial menjadi ruang aktualisasi diri, berbagi pencapaian, hingga membangun personal branding. Namun di balik semangat itu, muncul pertanyaan yang sering kali tak terdengar: “Apakah ini jalan yang tepat untukku?”

Perasaan seperti ini wajar terjadi. Menurut teori Social Comparison oleh Leon Festinger (1954), manusia secara alami cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain. Meski perbandingan sehat bisa memacu semangat, di sisi lain, tekanan sosial—termasuk paparan kesuksesan orang lain—bisa memunculkan Fear of Missing Out (FOMO).

Tak jarang, FOMO dalam dunia karier memicu kecemasan dan kebingungan. Pertanyaan seperti "Mengapa aku belum sampai di titik itu?" atau "Apakah aku tertinggal?" bisa mengarah pada career identity crisis, yaitu saat seseorang mulai kehilangan arah dan tidak lagi yakin akan makna maupun tujuan dari pilihan profesionalnya.

Menjelajahi bidang baru di luar studi memang dapat membuka peluang. Namun, penting juga untuk bersikap realistis. Mengubah haluan tanpa persiapan bisa menimbulkan tantangan besar, termasuk hilangnya fokus dan waktu yang berharga. Oleh karena itu, beberapa langkah reflektif berikut dapat membantu Anda menentukan karier dengan lebih bijak:

1. Pilih Opsi Karier yang Menunjang Kehidupan Anda

Karier yang ideal tidak hanya berorientasi pada gaji, tapi juga menunjang keseimbangan hidup—baik dari sisi emosional, waktu, maupun keberlanjutan. Fokuslah pada bidang yang sesuai dengan keahlian Anda saat ini atau yang masih bisa dikembangkan secara rasional. Kesuksesan tidak harus instan.

2. Kurangi Konsumsi Media Sosial secara Pasif

Ingat, media sosial hanya menampilkan potongan terbaik dari kehidupan seseorang. Mengonsumsinya secara berlebihan bisa menimbulkan tekanan tak perlu. Gunakanlah platform tersebut untuk mencari informasi, bukan membandingkan diri.

3. Lakukan Refleksi Diri

Tanyakan kepada diri Anda:

• “Apakah saya menikmati apa yang saya jalani?”
  

• “Kapan terakhir saya merasa bangga karena berkembang, bukan karena dipuji?”

Pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda memastikan bahwa pilihan yang Anda ambil benar-benar mencerminkan nilai dan keinginan pribadi.

Karier bukan hanya sarana mencari nafkah, tetapi juga arena bertumbuh dan menemukan makna. Sebagai calon profesional, Anda adalah pribadi unik dengan talenta yang tidak bisa dibandingkan secara linier dengan orang lain. Dunia tidak membutuhkan salinan dari siapa pun, melainkan versi otentik dari diri Anda sendiri.

Di Universitas Dian Nusantara (UNDIRA), pengembangan karier menjadi salah satu prioritas utama. Melalui Biro Pengembangan Karir dan Alumni, Anda dapat memanfaatkan berbagai fasilitas, seperti:

• Career Consulting: Bimbingan profesional untuk membantu Anda menemukan arah karier yang sesuai dengan potensi dan minat Anda

• Career Portal & CV Builder: Fasilitas digital yang memudahkan Anda membangun profil profesional dan mencari peluang kerja sesuai bidang yang diminati.

• Campus Hiring: UNDIRA bahkan pernah mengadakan Campus Hiring bersama PT Pajakku sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap masa depan lulusannya.

• Kolaborasi dengan Kinobi dan Glints: UNDIRA aktif bekerja sama dengan platform karier seperti Kinobi dan Glints, yang rutin menyelenggarakan seminar pelatihan dan menyediakan informasi peluang kerja yang relevan.

Tidak ada satu pun jalan tunggal menuju sukses. Yang ada adalah jalan yang paling sesuai dengan siapa Anda dan apa yang Anda yakini. Maka, kenalilah diri Anda, kembangkan potensi Anda, dan percayalah—Anda adalah pelukis terbaik untuk masa depan Anda sendiri.