Lebih Dari Sekedar Menahan Lapar dan Haus: Makna dari berpuasa

Tidak terasa bulan Puasa sudah tiba bagi para umat Muslim yang turut menjalani ibadah Puasa. Dibalik menahan rasa lapar dan haus, berpuasa sendiri memiliki beberapa makna sekaligus benefit yang bisa dirasakan seseorang. Pada dasarnya ketika seseorang berpuasa, mereka tidak hanya berkesempatan memperbaiki sistem biologis tubuh namun mereka juga dapat meningkatkan kesejahteraan spiritual.
Ramadhan mengajarkan seseorang untuk bersikap rendah hati serta bersyukur atas apa yang mereka miliki. Rasa untuk mempertahankan diri dari berbagai godaan material dan hawa nafsu yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Melalui self-control yang diraih ketika berpuasa, manusia berkesempatan untuk mendekatkan dirinya kepada Allah SWT demi memperbaiki sifat dan akhlak mereka agar dapat menjadi insan yang lebih baik.
Selain itu, menahan emosi negatif seperti kemarahan dan Suudzon yang berpotensi mengganggu nalar seseorang - merupakan salah satu dari benefit yang dapat dirasakan dengan berpuasa. Puasa mendidik seseorang untuk meningkatkan kesabaran dan berpikir positif ketika menempuh berbagai rintangan.
Dengan peningkatan kesabaran dan positive thinking, tidak hanya seseorang dapat memperbaiki pola pikirnya namun mereka juga akan lebih fokus dalam mengerahkan tenaga serta fokus terhadap aktivitas produktif.
Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban sekaligus sarana bagi manusia untuk mempersiapkan diri mereka menjadi insan yang bertakwa kepada Allah SWT, dan Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda di bulan Ramadhan dan juga dalam surah Al-Baqarah ayat 183:
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".
Disamping meningkatkan kesejahteraan spiritualitas, menurut riset yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan (KEMENKES RI), pada saat seseorang melakukan ibadah puasa tubuh mereka akan mengalami siklus yang dinamakan autofagi. Secara mendasar siklus tersebut, merupakan waktu dimana tubuh manusia melakukan pengurangan dan pembaharuan sel demi mengontrol kualitas kesehatan tubuh. Selain itu berpuasa juga berfungsi sebagai metode detoksifikasi atau pembuangan racun dan juga zat berlebihan seperti gula, yang mengendap dalam tubuh melalui pola konsumsi makanan tidak kaya nutrisi seperti junk food, fast food, dan juga makanan berpengawet seperti Mie Instan.
Pada dasarnya jeda waktu dimana seseorang tidak makan maupun minum pada saat melakukan kegiatan berpuasa, tubuh berkesempatan untuk memperbaiki metabolisme serta membuang zat berlebihan yang ada dalam diri.
Berpuasa bukan hanya sekedar aktivitas yang dilakukan sebagai kewajiban dalam menahan lapar dan dahaga, namun berpuasa juga dapat memperbaiki tubuh sekaligus meningkatkan kepekaan terhadap orang lain dan menstabilkan emosi. Dengan apresiasi diri yang didapatkan ketika menjalani puasa, niscaya seseorang akan mendapatkan kesejahteraan dalam hidupnya.
(Sekar Ayu / Humas UNDIRA)
Press Contact :
Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara
Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id

Kampus Tanjung Duren
Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1
Grogol, Jakarta Barat. 11470
Kampus Green Ville
JIn. Mangga XIV No. 3
Kampus Cibubur
Jln. Rawa Dolar 65
Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432