"Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian." Peribahasa ini menggambarkan pentingnya menjalani kehidupan dengan seimbang. Dalam hiruk-pikuk kehidupan modern yang sering kali tidak stabil, baik dari segi ekonomi maupun sosial, banyak individu memusatkan perhatian pada bagaimana merespons perubahan melalui perencanaan beberapa tahun ke depan.

Memiliki pola pikir yang berorientasi ke depan (future oriented) adalah tanda tanggung jawab seseorang untuk memperbaiki kehidupannya. Ini adalah salah satu dasar pembentukan karakter di Universitas Dian Nusantara (UNDIRA). UNDIRA menerapkan tiga tata nilai: Visioner, Integritas, dan Profesional. Salah satu nilai utama, Visioner, menekankan bahwa mahasiswa harus mampu berinovasi, membaca potensi, serta memiliki strategi yang tepat dan mampu memotivasi.

Seseorang yang berorientasi ke depan cenderung memiliki motivasi tinggi untuk terus maju dalam menguasai berbagai keterampilan, baik yang telah dipelajari maupun yang baru. Ini sangat penting, terutama di tengah banyaknya gelombang PHK di Indonesia. Menguasai berbagai keterampilan untuk mempersiapkan diri ke masa depan adalah langkah tepat demi meningkatkan kualitas diri, terutama dalam membangun resume ketika melamar pekerjaan di dunia yang menuntut "mindset Palugada". Future oriented mindset juga mengedepankan optimalisasi dalam manajemen kehidupan dan finansial untuk mencapai tujuan yang diinginkan, membuat seseorang lebih proaktif dalam mengambil langkah secara efisien.

Namun, terlalu fokus pada masa depan memiliki beberapa kekurangan. Terlalu berlebihan dalam mempersiapkan masa depan dapat menyebabkan kecemasan berlebihan, atau FOMO (Fear of Missing Out), untuk menguasai berbagai keahlian secara bersamaan. Istilah “Jack of All Trades, Master of None” kian menggambarkan dengan akurat seseorang yang bisa melakukan banyak hal tetapi tidak memfokuskan kemahirannya di satu bidang tertentu, sehingga dapat menimbulkan ketidaktenangan dalam hidupnya. Dalam lingkungan kerja, inisiatif berlebihan bisa mengganggu teamwork dan menimbulkan ketidakpercayaan.

Selain itu, terlalu berfokus pada masa depan dapat mengurangi mindfulness, atau kesadaran saat ini. Sesuai dengan frasa “In search of diamonds, we lost gold,” kekurangan mindfulness menyebabkan seseorang melewatkan momen-momen dan kesempatan berharga di sekitar mereka.

Selain nilai Visioner, UNDIRA juga menerapkan Integritas dan Profesionalisme bagi setiap mahasiswanya. Hal ini menunjukkan dedikasi UNDIRA untuk tidak hanya mendidik mahasiswa melihat ke depan tetapi juga memfokuskan momen yang sedang berjalan. Integritas melambangkan pribadi yang jujur, tanggung jawab, dan konsisten terhadap semua tindakan dalam mencapai tujuan. Sementara Profesionalisme membentuk pribadi yang bekerja sesuai dengan protokol, kaidah, etika, dan peraturan yang berlaku dalam bidang yang dijalaninya, sesuai dengan citra karakter UNDIRA.

Sebagaimana diutarakan oleh Konfusius: “Orang yang memindahkan gunung memulai dengan membawa batu-batu kecil.” Fokus pada saat ini dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan emosional karena mereka menikmati momen-momen kecil dalam hidup. Mereka yang hidup dalam "saat ini" berusaha membuat yang terbaik dari apa yang dimiliki tanpa mengkompromi fokus serta kebahagiaan diri.

Memiliki kedua mindset, baik future oriented maupun present focused, adalah hal yang lumrah bagi setiap individu. Namun, dengan menyeimbangkan kedua mindset, seseorang dapat menjaga motivasi sekaligus fokus pada apa yang sedang dijalaninya saat ini. Dengan menemukan keseimbangan antara berorientasi pada masa depan dan fokus pada saat ini, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih bermakna, produktif, dan bahagia. Kedua pendekatan ini tidak saling bertentangan, tetapi saling melengkapi untuk membantu kita mencapai tujuan jangka panjang sambil menikmati perjalanan di setiap langkahnya.