Bedah Sastra: Penggambaran Sosialita Melalui Surealisme Musikal

Sastra telah lama menjadi medium yang efektif untuk menyampaikan aspirasi dan pandangan kritis terhadap masyarakat. Setiap karya sastra menyampaikan pesan yang diambil baik dari pengalaman langsung maupun melalui refleksi atas situasi dan fenomena sosial tertentu. Dalam banyak kasus, karya sastra digunakan sebagai sarana untuk mengkritisi sosialita dan meruntuhkan stereotip publik terhadap suatu konsep.
Musik telah menjadi media pilihan favorit karena aksesibilitasnya, kemampuan lirik untuk menyampaikan emosi secara mendalam, dan fungsinya sebagai sarana kolektif dalam menyampaikan kritik sosial. Musik sering kali melampaui batas hiburan belaka, dan bertransformasi menjadi alat untuk merumuskan gagasan kritis. Menurut Sugiyono, dkk (2013:49), musik adalah keragaman suara berirama yang terwujud dalam percakapan, nyanyian, maupun bacaan. Karena unsur estetika yang terkandung di dalamnya, musik dapat dianggap sebagai bentuk karya sastra, terutama ketika menjadi sarana penyampaian kritik yang mendalam.
Musik, khususnya genre pop klasik, sering kali mengekspresikan pesan yang lebih kompleks daripada sekadar hiburan. Dalam tradisi sosial yang lebih formal, musisi klasik cenderung memasukkan ideologi dan kritik sosial ke dalam lirik mereka. Berbeda dengan musik modern yang dominan dengan tema romansa, lagu-lagu klasik kerap menggali lebih dalam, mengusung tema-tema humanisme, etika, dan refleksi moral.
Salah satu musisi yang banyak menyampaikan kritik sosial melalui musiknya adalah Ebiet G Ade. Melalui lagu-lagu seperti Berita Kepada Kawan dan Untuk Kita Renungkan, ia menyentuh berbagai isu yang relevan dalam konteks sosial dan kemanusiaan. Untuk Kita Renungkan, yang diciptakan setelah bencana letusan Gunung Galunggung pada tahun 1982, mengandung makna filosofis dan konotatif yang dalam. Lagu ini mengajak manusia untuk merenungkan posisinya di antara ciptaan Tuhan, mengingatkan kita akan keterbatasan dan kelemahan sebagai makhluk yang tak sempurna.
Melalui deskripsi tentang bencana alam, Ebiet menekankan perlunya refleksi diri. Manusia sering kali terjebak dalam rutinitas tanpa menyadari bahwa mereka rentan terhadap perubahan besar di luar kendali mereka. Lagu ini mengangkat nilai-nilai etika dan akhlak, mengajarkan empati dan kepedulian terhadap sesama di tengah kondisi sosial yang tidak menentu. Selain itu, Untuk Kita Renungkan juga secara halus menggambarkan ketimpangan sosial dan ekonomi yang sering kali menjadi latar belakang dalam peristiwa kemanusiaan.
Bagi mereka yang hidup dalam lingkungan sosial yang serba terkendali dan mapan, lagu ini mengajak untuk merenungkan kesementaraan hidup dan ilusi kontrol yang sering kita pegang erat. Semua yang ada di dunia ini bersifat sementara, dan tidak ada satu pun yang bisa menghindari kenyataan tersebut. Lagu ini menekankan bahwa penting bagi manusia untuk melepaskan ego dan bersikap rendah hati, karena di hadapan alam dan Tuhan, kita hanyalah bagian kecil dari sebuah skenario yang jauh lebih besar.
Karya Ebiet G Ade, khususnya Untuk Kita Renungkan, menjadi salah satu perwujudan emas dalam dunia musik sastra. Musik tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai pembentuk moralitas dan karakter. Lagu ini mengajak kita untuk mengapresiasi hidup, menghargai anugerah yang diberikan Tuhan, dan menumbuhkan kerendahan hati di tengah dunia modern yang sering kali diliputi oleh kekosongan makna dan dominasi ego. Refleksi diri, pengakuan akan berkat Tuhan, dan kritik sosial yang terkandung di dalamnya menjadi relevan dalam konteks kehidupan kontemporer yang serba cepat dan sering kali melupakan nilai-nilai fundamental kemanusiaan.
Dengan demikian, musik Ebiet G Ade tidak hanya menjadi warisan sastra musikal, tetapi juga sebuah pengingat abadi tentang pentingnya introspeksi diri dan kesadaran sosial di tengah pergulatan hidup manusia.
(Danang Respati Wicaksono / HUMAS UNDIRA)
Press Contact :
Biro Humas & Sekretariat Universitas Dian Nusantara
Facebook : www.facebook.com/undiraofficial
Instagram : www.instagram.com/undiraofficial
Twitter : www.twitter.com/undiraofficial
www.undira.ac.id
Lainnya

Mahasiswa Wajib Tahu! Hal-Hal Sepele yang Bikin Kamu Terlihat Tidak Profesional
Read more
Meningkatkan Metode Berbasis Student Oriented Learning, UNDIRA Adakan Workshop Bagi Para Dosen
Read more
Mahasiswa UNDIRA Kunjungi Kedutaan Uni Eropa: Sinergi untuk Wawasan Global dan Kerjasama Internasional
Read more
Kampus Tanjung Duren
Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1
Grogol, Jakarta Barat. 11470
Kampus Green Ville
JIn. Mangga XIV No. 3
Kampus Cibubur
Jln. Rawa Dolar 65
Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432