html hit counter Kajian Poshumanisme dalam Ilmu Bahasa & Susastra - Universitas Dian Nusantara

Kajian Poshumanisme dalam Ilmu Bahasa & Susastra

SUMMARY: KAJIAN POSHUMANISME DALAM ILMU BAHASA DAN SUSASTRA

 

Prof. Dr. Setiono Sugiharto (Program Studi Doktoral Linguistik Terapan Bahasa Inggris Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta)

Topik presentasi: Rethinking The Locus Of Agency In Language Studies: From Anthropocentrism To Posthumanism

Prof. Dr. Setiono Sugiharto adalah seorang akademisi dan ahli di bidang Linguistik Terapan Bahasa Inggris dari Universitas Katolik Atma Jaya. Beliau juga menjabat sebagai Kepala Program Pascasarjana Linguistik Terapan. Beliau meraih gelar Ph.D. (2012), M.A. (2003), dan B.A. (1997) dari universitas yang sama, semuanya dengan predikat cum laude. Selama lebih dari dua dekade, beliau mengajar berbagai mata kuliah seperti Penulisan Proposal Skripsi dan Disertasi, serta aktif di bidang editorial sebagai Editor-in-Chief Indonesian Journal of English Language Teaching (2007-2017).

Dalam sesi ini, beliau akan menyampaikan materi Rethinking The Locus Of Agency In Language Studies: From Anthropocentrism To Posthumanism. Pada kesempatan ini akan disampaikan bahwa posthumanisme menantang pandangan antroposentris dengan memperluas agensi ke teknologi dan alam. Dalam studi bahasa dan sastra, teknologi digital mengubah peran manusia dari pusat menjadi kolaborator, menciptakan genre baru dan menggeser fokus ke ekologi serta algoritme. Meski membawa inovasi, kemajuan ini juga meningkatkan kerentanan manusia, menuntut kolaborasi harmonis untuk masa depan berkelanjutan.

 

Prof. Manneke Budiman, Ph.D. (Program Studi Sastra Inggris Universitas Indonesia)

Topik presentasi: Humanisme Di Antara Ekologi Dan Teknologi Serta Dampaknya Pada Sastra

Prof. Manneke Budiman, Ph.D. adalah seorang akademisi dan ahli di bidang Studi Sastra dan Budaya di Universitas Indonesia, dengan spesialisasi dalam kajian media, subkultur, gender, memori, dan resiliensi komunitas. Beliau meraih gelar Ph.D. dalam Studi Asia dari University of British Columbia, Kanada, setelah menyelesaikan M.A. dalam Sastra Perbandingan di University of Wisconsin-Madison, AS, dan Postgraduate Certificate dalam British Cultural Studies dari University of Warwick, Inggris. Prof. Manneke saat ini menjabat sebagai Ketua Departemen Sastra UI dan beliau sangat aktif di berbagai organisasi, termasuk sebagai Ketua Dewan Etik HISKI (Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia) dan juga aktif sebagai dewan penasehat pada organisasi ESAI (English Studies Association in Indonesia) dan Editor Seri Engaging Indonesia (Springer Nature). 

Pada paparan materi hari ini, beliau akan menyampaikan materi Humanisme Di Antara Ekologi Dan Teknologi Serta Dampaknya Pada Sastra.

Posthumanisme mengeksplorasi ketidakpastian masa depan akibat kerusakan lingkungan dan disrupsi teknologi. Dalam sastra, teknologi digital menciptakan genre baru, menggeser manusia dari pusat penciptaan ke kolaborator dengan mesin, sementara alam menjadi bagian penting narasi. Kolaborasi manusia, alam, dan teknologi menjadi kunci masa depan.

 

Key takeaways from the Webinar :

 

1. Pergeseran dari Antroposentrisme ke Posthumanisme Antroposentrisme, yang memusatkan manusia sebagai pengendali utama, menjadi tantangan di era modern. Dalam studi bahasa, pendekatan tradisional seperti Chomskyan menganggap bahasa sebagai cerminan pikiran manusia, sedangkan dalam konteks teknologi dan ekologi, dominasi manusia atas alam dan ciptaannya menyebabkan kerusakan lingkungan, ketidakpastian masa depan, dan kerentanan manusia.

2. Tantangan dan Perspektif Baru Posthumanisme memperluas pandangan agensi (kemampuan bertindak) untuk mencakup elemen non-manusia seperti teknologi dan lingkungan. Dalam bahasa, hal ini mencakup tradisi ekolinguistik (hubungan manusia dengan alam) dan tradisi cyborg (pengaruh teknologi seperti AI dalam komunikasi). Dalam ekologi, kerusakan akibat eksploitasi manusia menunjukkan perlunya kolaborasi yang lebih harmonis dengan alam dan teknologi.

3. Dampak pada Sastra dan Studi Bahasa

    • Sastra mengalami transformasi, dengan munculnya genre digital baru yang menggabungkan teknologi dan manusia. Penulis berperan sebagai kolaborator bersama mesin, sementara alam dan ekologi menjadi bagian integral dari narasi.
    • Dalam studi bahasa, konsep "linguistic assemblage" menunjukkan keterhubungan manusia dan non-manusia, yang mencerminkan dinamika baru dalam penggunaan dan pembelajaran bahasa.

4. Refleksi untuk Masa Depan

Dokumen-dokumen ini menekankan pentingnya mengubah paradigma untuk menghadapi ketidakpastian masa depan. Baik dalam sastra, ekologi, maupun studi bahasa, posthumanisme menawarkan pendekatan inklusif yang mengintegrasikan manusia, teknologi, dan alam sebagai entitas yang saling memengaruhi.


Narasumber:

  1. Prof. Dr. Setiono Sugiharto (Program Studi Doktoral Linguistik Terapan Bahasa Inggris Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta)

  2. Prof. Manneke Budiman, Ph.D. (Program Studi Sastra Inggris Universitas Indonesia)

 

Moderator :

Maya Sekartaji, S.S., M.Hum. (Kepala Pusat UNDIRA English Centre)

Kampus Tanjung Duren

Jln. Tanjung Duren Barat II No. 1

Grogol, Jakarta Barat. 11470

Kampus Green Ville

JIn. Mangga XIV No. 3

Kampus Cibubur

Jln. Rawa Dolar 65

Jatiranggon Kec. Jatisampurna, Bekasi. 17432