Kawan UNDIRA, ditengah tuntutan global terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab, manajemen kini memegang peran sentral dalam mendukung perusahaan menjalankan aktivitas usaha yang tidak hanya efisien secara ekonomi, tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan sosial.

Seiring dengan pertumbuhan industri modern, kesadaran akan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas produksi dan konsumsi menjadi semakin meningkat. Oleh karena itu, praktik manajerial masa kini dituntut untuk tidak sekadar mengejar profit jangka pendek, melainkan juga mampu menjawab isu-isu keberlanjutan dalam jangka panjang. Ini sejalan dengan regulasi nasional seperti Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menekankan pentingnya pelestarian lingkungan sebagai bagian dari setiap agenda pembangunan.

Dalam konteks tersebut, konsep Green Economy (Perekonomian atau usaha ramah lingkungan) dan Green Market Orientation (GMO) menjadi semakin relevan. Green Market Orientation adalah pendekatan dalam ilmu manajemen pemasaran yang mengintegrasikan kepedulian lingkungan ke dalam strategi bisnis. 

Tidak hanya fokus pada peningkatan profit dan pangsa pasar, GMO mendorong perusahaan untuk menciptakan nilai dengan memperhatikan dampak ekologis dari produknya. Salah satu bentuk konkret dari GMO adalah penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang (recyclable) sebagai bagian dari desain produk dan proses produksinya.

Dalam ilmu manajemen, konsep ini titik balik dari manejemen pasar pada umumnya. Lebih dari sekadar efisiensi, manejemen berbasis GMO juga mengajarkan bagaimana perusahaan dapat menumbuhkan kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan, dengan tetap menghasilkan produk bernilai jual tinggi. 

Langkah tersebut dinilai membuka peluang inovasi di berbagai lini, mulai dari pengembangan produk ramah lingkungan (green product innovation) hingga efisiensi proses produksi melalui green process innovation.

Lebih jauh, penerapan GMO juga erat kaitannya dengani pengelolaan rantai pasok yang mempertimbangkan aspek lingkungan pada setiap tahap – dari produksi, logistik, hingga distribusi. Praktik ini membangun keunggulan kompetitif berbasis nilai-nilai keberlanjutan yang kini semakin diapresiasi oleh pasar.

Contoh nyata dari penerapan strategi ini dapat dilihat dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) yang dilaksanakan di PT Aurora World, Cianjur. Program kian menegaskan bahwa Green Market Orientation tidak hanya membantu perusahaan dalam membaca peluang bisnis berkelanjutan, tetapi juga memperkuat posisi mereka di mata konsumen yang kini makin kritis terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.

Alhasil, Strategi Green Market Orientation membantu pelaku usaha menyesuaikan proses produksi agar tetap ramah lingkungan, sekaligus mendorong inovasi dalam penggunaan bahan dan metode yang berkelanjutan. Hasilnya, strategi ini terbukti mampu memberikan keunggulan pasar melalui rantai pasok yang lebih merata dan ramah lingkungan.

Bagi kawan UNDIRA yang ingin memahami konsep manejemen berbasis Green Economy dan Green Market Orientation, UNDIRA turut membuka kesempatan bagi kawan UNDIRA untuk belajar bagaimana cara membangun kewirausahaan yang cerdas, etis, dan berkelanjutan melalui Program Studi Manejemen

Tidak hanya kawan UNDIRA dapat mendapatkan ilmu bagaimana teknis tata kelola berbisnis secara profitable, namun juga kreatif, inovatif dan sustainable. Dengan pemahaman manajerial yang kuat dan semangat kolaboratif, kawan UNDIRA memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor bisnis yang berkelanjutan sekaligus akademisi kontributif menumbuhkan kesadaran ekonomi hijau—ekonomi masa depan yang lebih adil, inovatif, dan berkelanjutan.

Journal Referensi: Pengaruh Environmental Performance dan Green Innovation Terhadap Green Competitive Advantage Pada UMKM di Jakarta